"Aurora kenapa?" Leoni menopang tubuhnya di dinding belakang sekolah, sedangkan Al ia bersekedap dada sambil menatap yakin Leoni.
Al menarik nafas dalam-dalam, ia sebenarnya berat menyampaikan hal ini. Karena menurutnya, hal ini mungkin akan membuat Leoni sangat-sangat tidak percaya.
"Kenapa sih?" Leoni menatap Al dengan kesal, sedari tadi dia hanya diam di saat Leoni sangat penasaran.
"Tadi...."
"Gue harus cari tau." Al masuk kedalam rumah Aurora, terlihat gadis itu sedang duduk di sofa rumahnya sambil membaca sebuah novel.
Lelaki yang diketahui adalah kakak nya Aurora itu turun untuk pergi keluar. Dia melihat Aurora yang sedang membaca buku dengan tatapan benci. Al memperhatikan raut wajah itu.
Aurora yang ditatap pun menatap balik Kakaknya, kakak tiri lebih tepatnya. Namanya adalah Zayyan. Sebuah fakta terungkap lagi, bahwa mereka adalah saudara tiri, ibu Aurora menikahi ayah Zayyan sudah 3tahun yang lalu. Sebab, sebuah kecelakaan yang menyebabkan Zayyan dan Aurora memiliki adik kecil.
"Siapa lagi target lo kali ini?" Tanya Zayyan dengan ketus. Dia menatap rendah kearah Aurora, seakan-akan gadis itu adalah seorang yang sangat rendah derajatnya.
Aurora menutup bukunya santai, tidak ada ketakutan dimata nya seperti terakhir kali dengan Gafandra. Dia justru tersenyum manis, membuat Al bertanya-tanya akan senyuman itu.
"Cih, lo pikir lo hebat gitu? Lo udah bohongin semua orang dengan alasan kecacatan!" Bentak Zayyan.
"Apa urusannya sama lo?" Aurora bersuara, iya, bersuara! Al saja sampai menatap kaget kearah Aurora.
Bukannya gadis itu tidak bisa berbicara?
Al menatap rumit dua saudara itu, tangan nya mencengkam erat sofa yang ada.
"Gimana kalau cowok itu tau ternyata cewek yang selama ini dia kenal tidak cacat? Pasti sedih kan?" Ejek Zayyan.
Aurora terlihat marah. Dia melayangkan buku yang dia baca kehadapan Zayyan. "Sialan! Tutup mulut lo! Urusan gue gak usah lo ikut campur!" Sentaknya.
Zayyan tertawa sarkas. "Lo tau? Bangkai yang lama lo simpan, bakal kecium juga. Tunggu aja masanya, cih!" Setelah mengatakan itu Zayyan pergi meninggalkan Aurora yang masih terlihat kesal.
"Sialan lo Zayyan! Gafa gak mungkin ninggalin gue, gue bakal buat dia bertekuk lutut di bawah gue."
"Gitu...."
Leoni menatap cengoh Al. Apakah benar yang Al ceritakan itu? "Si anjir! Udah di kasih hati minta jantung, usus halus, usus besar, anu-"
"Lo kenapa dah?" Al menatap malas Leoni yang seperti orang gila.
Leoni memilih abai, dia malah meninju-ninju dinding gemas, dan menggigit kerah seragamnya kesal. "Lihat aja lo Aurora, gue bakal buat perhitungan karena udah bohongi semua orang!" Geramnya.
Leoni kemudian mematung, ada yang tidak beres dengan hal ini. "Tunggu... Kenapa tokoh utama nya jadi berubah? Apa yang terjadi Al?!"
Al memijit pelipisnya pusing. "Gue juga gak tau, tapi gue yakin satu hal... Kalau dia juga sama kayak lo."
"Gue?" Beo Leoni bingung.
"Iya, bisa di bilang, dia itu mengalami perpindahan jiwa juga. Tapi entah tujuannya buat apa," jelas Al.
Leoni terdiam. "Kalau tujuan gue buat Gafandra bahagia, tujuan dia apa...?"
Al menepuk jidatnya. "Iya, itu yang gue maksud, goblok!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Change Fate
RandomLeoni Cahaya, gadis yang masuk kedalam sebuah novel. apakah gadis itu menjadi antagonis? tidak. figuran? tidak. atau prantagonis? tidak sama sekali. lalu apa, dan siapa dia? jawabannya hanya orang asing. dia masuk ketubuh yang bahkan sama sekali tid...