"Kamu gak malu papa datang dengan pakaian begini?" Tanya Jastin. Sekarang mereka sedang perjalanan pulang kerumah, Jastin yang sibuk mengemudi, dan Glora yang sibuk memakan camilan yang ia beli tadi.
Glora menoleh dan menggelengkan kepalanya. "Buat apa aku malu? Aku punya orang tua yang hebat kayak papa! Aku justru bangga," balasnya.
"Begitu?"
"Iya, papa hebat. Papa mau nurunin harga diri papa cuma buat Glora. Glora senang, Glora bangga punya papa." Glora memeluk papanya sebentar walau cuma setengah. "Jangan tinggalin Glora," lanjutnya.
Jastin tersenyum dan membalas pelukan putrinya dengan satu tangan. "Papa janji, sebelum papa lihat kamu punya cucu nanti, papa gak akan ninggalin Glora."
Glora menatap aneh Jastin. "Berarti papa nanti jadi buyut dong?" Dia tertawa pelan.
"Iya sayang nya papa," Jastin mencubit pipi Glora pelan, dan keduanya tertawa bersama dengan gembira.
Tanpa mereka sadari bahwa maut sedang menanti. Maut? Ya, sebuah mobil truk dengan kecepatan tinggi melesat dijalanan ramai itu, mengabaikan banyaknya orang yang berkemudi.
Saat lampu merah, perasaan Glora sudah mulai tidak menentu lagi. Dia merasa dirinya terlalu bahagia sekarang, bukan kah sesuatu yang sial akan terjadi?
"Pa," panggilnya.
"Hm?" Jastin menoleh, dia mengangkat alisnya saat melihat wajah gelisah Glora. "Kamu kenapa?" Tanyanya.
"Aku ngerasa perasaan gak enak," ungkapnya.
"Hanya perasaan kamu mungkin. Tenang lah, sebentar lagi kita sampai." Jastin mengelus kepala Glora guna menenangkan putrinya, tapi selang beberapa detik sebuah klakson membuat mereka yang sedang di lampu merah terkejut.
TIN, TINNNN!
"PAPA MOBIL!"
Brak!
***
Berita terkini:
Kecelakaan beruntun yang terjadi di jalan Xxx memakan banyak korban jiwa, dan sisa nya dinyatakan luka-luka dengan kondisi yang cukup parah.
Diduga truk bermuatan banyak itu mengalami rem blong yang menyebabkan kecelakaan ini terjadi."Gimana keadaan Glora?" Tanya Gafa panik saat sampai di rumah sakit. Laura dan Rara terlihat sangat kacau saat ini, Glora dan Jastin salah satu korban kecelakaan yang menewaskan banyak orang itu.
"G-gue gak tau fa, g-gue takut," Laura menangis, perasaan baru saja dia bercanda tawa dengan Glora tapi tetap saja takdir tidak ada yang tau.
Dilan memeluk kekasihnya itu dengan erat, mengelus punggung nya lembut seraya mengatakan hal-hal tang menenangkan. Rara sedang berada di ruangan Jastin, dan Laura di tempat Glora.
Kedua orang tua dan anak itu sedang berjuang hidup dan mati sekarang. Gafa mengepalkan tangannya kuat dan menatap ruangan tepat Glora di tangani dengan pandangan yang sulit di artikan.
Semua orang disana hanya bisa berdoa yang terbaik untuk mereka berdua.
"Glora pasti baik-baik aja," Aisha duduk juga disamping Laura dan mengelua tangannya pelan.
"Kita doain semoga masa kritis nya cepat selesai," sahut Andre.
"Glora," lirih Zora dalam pelukan Alvin. Mereka semua takut, sangat takut saat ini. Glora gadis yang baik, periang, dan selalu mencairkan suasana yang canggung.

KAMU SEDANG MEMBACA
Change Fate
AcakLeoni Cahaya, gadis yang masuk kedalam sebuah novel. apakah gadis itu menjadi antagonis? tidak. figuran? tidak. atau prantagonis? tidak sama sekali. lalu apa, dan siapa dia? jawabannya hanya orang asing. dia masuk ketubuh yang bahkan sama sekali tid...