Beberapa minggu sebelumnya....
"Dimana pacarmu?"
Sunghoon langsung mendelik. "Apa maksudnya? Ibu sedang mengejekku apa bagaimana?"
Wanita dengan rambut blonde tergerai dan tinggi semampai itu lantasi mengangguk-anggukkan kepalanya sembari matanya menelisik setiap sudut ruangan ini dengan tangan terlipat di depan dada.
"Kenapa ibu tiba-tiba kesini?" Tanya Sunghoon malas.
"Kenapa? Kau tak suka ibumu mengunjungimu?"
Sunghoon mendengus. Dia duduk di sofa dan membiarkan sang ibu berkeliling melihat-lihat isi rumahnya. Bahkan ia menyuruh pelayan di rumahnya untuk menghiraukan wanita itu.
Roséanne Park kecewa berat saat melihat anaknya masih hidup sendiri. Padahal dia datang pagi-pagi buta dengan harapan melihat Sunghoon bersama seseorang.
Sepeti sedang tidur bersama sambil berpelukan, misalnya.
"Kau ini, umur segini masa belum punya pacar?" Cerca Rosé yang kini duduk di samping anaknya.
"Ibu, aku tidak se-tua itu."
"Saat ibu seusiamu, ibu sudah punya kau yang berusia 10 tahun."
Sunghoon berdecih. "Itu karena ibu dijodohkan saat masih muda."
Rosé merapikan helaian rambutnya sembari bercermin. "Kenapa? Kau mau dijodohkan juga?"
"Tidak." Jawab Sunghoon cepat. "Aku sibuk, bu. Kenapa ayah tiba-tiba berhenti dan menyuruhku menggantikan posisinya? Melelahkan, aku suka kehidupanku di Sydney."
"Itu karena dia ingin kau berhenti bermain-main dan cari pasangan untuk diajak menikah."
"Itu bukan alasan ayah, itu alasan ibu."
Rosé tidak menanggapi ucapan putra sulungnya dan sibuk berkaca sambil memakai lipstik. Bahkan di usianya yang tidak lagi muda, wanita itu masih terlihat sangat cantik dan penuh kharisma.
Hasil dari perawatannya yang senilai ratusan juta membuatnya masih terlihat muda sekarang. Memang, uang bisa memberi segalanya termasuk kecantikan.
"Carilah pacar." Suruh Rosé. Itu perintah mutlak.
"Ibu—"
"Kalau tidak, ibu akan mencari seseorang untuk dijodohkan denganmu."
"Menyebalkan." Decak Sunghoon.
"Dua bulan." Kata Rosé. "Waktumu hanya dua bulan. Ibu akan kembali ke New York dan akan kembali lagi kesini dua bulan dari sekarang, dan jika kau belum menemukan pacar maka kau harus siap dengan pilihan ibu."
Hanya dalam dua bulan, apa Sunghoon bisa menemukan pacar untuk dia kenalkan ke ibunya nanti?
"Sunghoon-ah, kau tau kan kalau ibu sudah tidak muda lagi?"
Hah... mulai lagi.
Rosé memegang lengan Sunghoon dan menatapnya dengan tatapan sendu. Tatapan yang siapa saja yang melihatnya tidak bisa menolak permintaannya, termasuk Sunghoon.
"Ibu ingin melihatmu menikah sebelum ibu mati. Ibu ingin melihatmu berjalan di altar bersama pasanganmu nanti."
Sunghoon menghela napas pelan.
"Permintaan ibu se-simpel itu, apa susah untukmu untuk menurutinya?"
"Baiklah, baiklah." Jengah Sunghoon. "Beri aku waktu dua bulan."
.
.
"Aku keluar dulu, ingin mencari udara segar."
KAMU SEDANG MEMBACA
love is the way
Fanfiction[sunsun] [38/38] "𝘽𝙪𝙩 𝙡𝙤𝙫𝙚 𝙝𝙖𝙨 𝙣𝙤 𝙡𝙞𝙢𝙞𝙩𝙨 𝙖𝙣𝙙 𝙞𝙩 𝙝𝙖𝙨 𝙣𝙤 𝙣𝙖𝙢𝙚, 𝙄𝙩'𝙨 𝙚𝙫𝙚𝙧𝙮 𝙝𝙤𝙪𝙧 𝙖𝙣𝙙 𝙞𝙩'𝙨 𝙙𝙖𝙮 𝙗𝙮 𝙙𝙖𝙮, 𝙇𝙤𝙫𝙚 𝙝𝙖𝙨 𝙣𝙤 𝙜𝙚𝙣𝙙𝙚𝙧 𝙖𝙣𝙙 𝙞𝙩 𝙝𝙖𝙨 𝙣𝙤 𝙘𝙧𝙚𝙚𝙙, 𝙇𝙤𝙫𝙚 𝙞𝙨, 𝙡𝙤𝙫𝙚...