02. insiden kopi

2.4K 325 8
                                    

Di pagi hari yang cerah ini, Sunoo sudah kena omel lagi oleh atasannya.

Kesalahannya kali ini adalah Sunoo tidak becus dalam mem-fotocopy karena dia kurang satu lembar dari jumlah yang disuruh.

Kesalahan kecil seperti itu, tapi sudah hampir satu jam Sunoo dimarahi. Karyawan lain pun tidak ada yang peduli, mereka sibuk dengan urusannya masing-masing.

Hanya Seongmin yang diam-diam menatapnya cemas dibalik meja kerjanya.

"Hahhh, marah-marah di pagi hari membuat energiku terkuras." Eunjae mengehela napas kasar. "Sana keluar, belikan kopi. Hei kalian, siapa yang mau kopi juga?" Seru Eunjae pada karyawan yang lain.

Sontak saja hampir semua orang di ruangan itu menyahut.

"Belikan 12 kopi. Pakai uangmu dulu."

Sunoo mengangguk pelan. Dia sudah pasrah saja.

'Pakai uangmu dulu' artinya uang Sunoo baru akan diganti dua sampai tiga hari kemudian, atau mungkin tidak akan diganti sama sekali.

Kejadian ini bukan sekali dua kali terjadi. Sunoo samapi harus mengeluarkan uang tabungannya karena atasan yang semena-mena itu.

Tapi posisinya yang cuma anak magang membuatnya tidak bisa berbuat banyak. Diterima magang di perusahaan ini saja Sunoo sudah banyak-banyak bersyukur.

Sunoo membeli kopi di kafe seberang kantor, tempat biasa atasannya membeli kopi.

Dia menatap nanar uang tabungannya yang sudah masuk ke mesin kasir. Butuh berbulan-bulan bagi Sunoo untuk mengumpulkan uang itu.

Setelah pesanannya selesai, Sunoo langsung kembali ke kantor. Namun sepertinya dewi fortuna hari ini tidak sedang berpihak padanya...

Karena saat sampai di lobi utama bahu Sunoo disenggol kasar oleh seseorang membuat Sunoo menjatuhkan kopinya dan mengenai pakaian orang itu.

Sunoo berani bersumpah kalau bukan dia yang menyenggol orang itu duluan.

"SIALAN! JALAN DENGAN BENAR, BRENGSEK."

"M-maaf, tuan."

Sunoo berjongkok, memunguti gelas-gelas kopi yang isinya sudah berceceran mengotori lantai. Rasanya dia ingin memangis karena uangnya terbuang dengan sia-sia.

"Bangsat! Kau mengabaikannu?!!"

Pria tua itu menandang gelas kopi yang hendak Sunoo ambil.

Sunoo menghela nafas lelah. Dia berdiri kemudian membungkukkan badannya. "Saya mohon maaf atas kesalahan saya, tuan. Saya sudah lalai."

"Maaf? Maaf, katamu? Brengsek! Kau pikir kata maafmu bisa membuat kemejaku jadi bersih lagi? Apa kau tau berapa harga kemeja ini? Gajimu dalam satu tahun bahkan tidak bisa membelinya!"

Sunoo menunduk dalam. Mencoba mengabaikan pandangan orang-orang yang lalu lalang.

"Ada apa ini?"

Seorang pria dengan setelan jas mahalnya datang dengan beberapa orang yang terlihat seperti bodyguard di belakangnya.

Matanya menajam melihat gelas kopi berjatuhan yang menyebabkan lantai kotor. Dia menatap pria tua itu dengan tajam.

"Atas dasar apa kau memarahi anak ini?"

Sementara Sunoo sudah melongo kaget di tempatnya. Pria yang baru datang ini adalah pria yang sama dengan yang dia temui di rooftop beberapa hari yang lalu.

love is the wayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang