Sesuai perkiraan, memang benar Sunoo sedang mengandung.
Jangan tanya bagaimana perasaan Sunghoon. Dia merasa seperti pria paling beruntung di dunia karena memiliki Sunoo sebagai suaminya, dan kini suaminya sedang hamil anaknya.
Sunghoon sempat menangis diam-diam saat Sunoo sedang tertidur setelah pulang dari rumah sakit. Sunoo pun sama, dia menangis lagi di pelukan Sunghoon setelah melakukan USG.
"Tunggu sebentar!" Sunghoon menyahut meminta si dokter berhenti berbicara. Dia masih belum menangkap informasi yang baru saja dikatakan oleh dokter. "Kembar? My husband is carrying a twins?"
"Benar, suami anda mengandung anak kembar." Si dokter menjelaskan sambil tersenyum.
Sunoo langsung merasakan seluruh badannya lemas seketika. Mendapati dirinya hamil sudah membuatnya sangat bahagia, lalu datanglah berita tentang bayi kembar yang dikandung olehnya.
Mengingat bahwa Sunghoon memiliki adik kembar, memang hal ini terlihat sangat memungkinkan. Namun, Sunoo masih tidak menyangka bahwa dirinya sekarang mengandung anak kembar.
Sunghoon sadar kalau Sunoo mau menangis lagi dan ia segera memeluk suaminya. Tangannya menepuk pundak Sunoo lembut, kecupan singkat diberikan ke kepala Sunoo sebelum kembali fokus kepada si dokter.
"Terima kasih atas informasinya, dokter." Ucapnya. Si dokter mengangguk tanda mengerti.
Dokyer lanjut menjelaskan mengenai apa apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan semasa kehamilannya. Juga, Sunoo memiliki tubuh yang rentan oleh karena itu Sunghoon diwanti-wanti untuk memberi perhatian lebih pada suaminya.
Mengenai pingsan kemarin, memang benar adanya kalau Sunoo kekurangan cairan. Selain itu, Sunoo juga mengakui malas minum air putih dan lebih banyak minum es matcha daripada air putih. Setelah itu Sunghoon melarangnya meminum minuman lain selain air putih.
Setelah itu si dokter pergi meninggalkan ruangan bersama dengan perawatnya. Meninggalkan Sunghoon dan Sunoo sendirian di dalam kamar rumah sakit bernuansa biru muda tersebut.
Sunghoon tanpa basa-basi segera merunduk dan menarik Sunoo kedalam pelukan erat lagi. Kedua tangannya melilit di badan Sunoo, Sunoo pun memendam wajahnya di ceruk leher Sunghoon lalu dia mulai menangis lagi.
"Oh God," lirih Sunghoon. Air mata perlahan jatuh dari kedua pinggir matanya. "Kembar. Kita akan memiliki anak kembar." Kemudian ikut menangis haru bersama Sunoo.
Sunghoon mengecup tengkuk leher Sunoo beberapa kali, mencoba menenangkan Sunoo. Sudah jelas dia merasa bahagia. Kata 'terima kasih' tidak henti Sunghoon bisikkan pada suaminya.
Bagaimana reaksi Rosé dan Chanyeol? Oh, tentu saja bahagia. Sudah sangat lama mereka menantikan kehadiran cucu dalam keluarga Park. Mereka sempat putus asa dan berhenti berharap karena Sunghoon yang tidak kunjung memiliki kekasih di usia 30 tahun.
Untungnya Sunghoon bertemu dengan Sunoo. Lelaki manis dengan banyak pesona, yang mempu membuatnya jatuh hati dalam sekejap.
Setelah mengetahui kehamilan menantunya, Rosé langsung menghubungi seluruh keluarga besar dan meminta doa mereka agar cucunya diberi kesehatan sampai lahir nanti. Begitupula dengan Chanyeol yang menghubungi keluarganya juga.
Jungwon juga langsung menghubungi Wonyoung untuk membagikan kabar bahagia ini. Reaksi Wonyoung? Memekik kencang dan langsung merencanakan kepulangannya ke Korea.
Dan semenjak mengetahui kehamilannya yang baru berusia 6 minggu, Sunghoon jadi lebih protektif. Melihat Sunoo menuruni tangga saja, dia sudah takut sendiri. Takut Sunoo terjatuh dengan posisi perut dibawah.
KAMU SEDANG MEMBACA
love is the way
Fanfic[sunsun] [38/38] "𝘽𝙪𝙩 𝙡𝙤𝙫𝙚 𝙝𝙖𝙨 𝙣𝙤 𝙡𝙞𝙢𝙞𝙩𝙨 𝙖𝙣𝙙 𝙞𝙩 𝙝𝙖𝙨 𝙣𝙤 𝙣𝙖𝙢𝙚, 𝙄𝙩'𝙨 𝙚𝙫𝙚𝙧𝙮 𝙝𝙤𝙪𝙧 𝙖𝙣𝙙 𝙞𝙩'𝙨 𝙙𝙖𝙮 𝙗𝙮 𝙙𝙖𝙮, 𝙇𝙤𝙫𝙚 𝙝𝙖𝙨 𝙣𝙤 𝙜𝙚𝙣𝙙𝙚𝙧 𝙖𝙣𝙙 𝙞𝙩 𝙝𝙖𝙨 𝙣𝙤 𝙘𝙧𝙚𝙚𝙙, 𝙇𝙤𝙫𝙚 𝙞𝙨, 𝙡𝙤𝙫𝙚...