Di Swiss, pemandangan alam mempesona menawarkan kombinasi indah antara gunung bersalju yang menjulang tinggi, danau yang memantulkan cahaya matahari, serta desa-desa yang terhampar indah di lembah hijau.
Ketika matahari terbit, sinar-sinar keemasan memancar dari puncak-puncak gunung yang diselimuti salju, menciptakan pemandangan yang memukau.
Desa-desa tradisional dengan bangunan-bangunan kayu yang indah berjejer di lereng-lereng bukit, memberikan nuansa klasik yang menggugah nostalgia.
Di musim semi, padang bunga-bunga liar yang berwarna-warni menyelimuti lembah-lembah, menciptakan lanskap yang seperti lukisan alami yang tak terlupakan.
Danau-danau seperti cermin memantulkan puncak-puncak gunung yang megah, menciptakan pemandangan yang begitu tenang dan damai. Beberapa danau bahkan memiliki warna air yang begitu jernih sehingga dapat terlihat dasar danau hingga kedalaman yang luar biasa.
Tidak ketinggalan, kereta api yang melintasi lereng-lereng gunung dan terowongan-terowongan yang menakjubkan menambahkan sentuhan dramatis pada pemandangan alam Swiss yang indah.
"Hyung," Sunoo menyodorkan ponselnya dan dibalas kernyitan di dahi Sunghoon. Sunoo tersenyum lebar. "Tolong fotokan hehehe."
Dari setiap sudut, Swiss menawarkan keindahan alam yang memukau. Namun bagi Sunghoon keindahan Sunoo tidak mengalahkan keindahan pemandangan si Swiss.
"Setelah ini mau kemana?" Tanya Sunghoon.
Sunoo menggelengkan kepala. "Tidak tau. Aku ikut kemana saja asal bersama hyung."
"Entschuldigen Sie, junger Mann. Möchten Sie etwas Zuckerwatte kaufen?*" Seorang wanita tua mendatangi mereka dengan membawa beberapa permen kapas di tangannya
* Excuse me, young man. Would you like to buy some cotton candy?
"Hyung, nenek ini bilang apa?" Tanya Sunoo pada Sunghoon.
"Dia menawari kita ingin membeli permen kapas atau tidak."
Sunoo mengangguk semangat. "Mau, hyung!"
"Oke." Sunghoon beralih menatap si penjual. "zwei Zuckerwatten, bitte*"
* Two cotton candy, please.
Wanita itu memberikan dua bungkus permen kapas pada Sunghoon. "Sind Sie beide ein Paar?*" Dia bertanya saat Sunghoon memberi beberapa lembar uang untuk membayar.
* Are you two a couple?
Sunghoon tersenyum dan mengangguk. "Ja, wir sind in den Flitterwochen*"
* Yes, we are on our honeymoon
"Dein Mann ist sehr schön. Möget ihr bald mit Kindern gesegnet sein. Genießen Sie Ihre Reise in der Schweiz!*" Lalu penjual itu pergi mendatangi turis yang lain.
* Your husband is very beautiful. May you soon be blessed with children. Enjoy your trip in Switzerland!
Sunoo menatap Sunghoon dengan penuh rasa ingin tau. "Hyung, nenek itu bilang apa saja?"
"Dia bilang kalau suamiku cantik dan semoga kita segera diberkahi keturunan."
Pipi Sunoo mulai memerah. Dia berusaha menyembunyikan rasa salah tingkahnya di balik senyum malu-malu, kemudian memeluk lengan Sunghoon dan lanjut berjalan.
"Hyung, apa kita bisa kesana?" Sunoo menujuk pengunungan Alpen yang diselimuti salju. "Aku lihat di vlog orang-orang, mereka banyak bermain ski setiap datang ke Swiss."
KAMU SEDANG MEMBACA
love is the way
Fanfiction[sunsun] [38/38] "𝘽𝙪𝙩 𝙡𝙤𝙫𝙚 𝙝𝙖𝙨 𝙣𝙤 𝙡𝙞𝙢𝙞𝙩𝙨 𝙖𝙣𝙙 𝙞𝙩 𝙝𝙖𝙨 𝙣𝙤 𝙣𝙖𝙢𝙚, 𝙄𝙩'𝙨 𝙚𝙫𝙚𝙧𝙮 𝙝𝙤𝙪𝙧 𝙖𝙣𝙙 𝙞𝙩'𝙨 𝙙𝙖𝙮 𝙗𝙮 𝙙𝙖𝙮, 𝙇𝙤𝙫𝙚 𝙝𝙖𝙨 𝙣𝙤 𝙜𝙚𝙣𝙙𝙚𝙧 𝙖𝙣𝙙 𝙞𝙩 𝙝𝙖𝙨 𝙣𝙤 𝙘𝙧𝙚𝙚𝙙, 𝙇𝙤𝙫𝙚 𝙞𝙨, 𝙡𝙤𝙫𝙚...