26. bersedia

1.8K 223 6
                                    

cw // kiss.


Sunoo sangat bingung dengan situasi sekarang.

Duduk di sofa rumah Sunghoon dan dikelilingi seluruh anggota keluarga Park. Setelah memeriksa keadaannya di rumah sakit bersama Seungmin, Sunghoon menjemputnya dan membawanya kesini.

"Tidak ada sanksi. Mereka semua harus dipecat."

"Ayah akan menyebarkan daftar nama mereka agar mereka sulit diterima bekerja di perusahaan manapun." Timpal Chanyeol.

"Bagus. Terima kasih ibu, ayah."

"Sunoo, perutmu masih sakit?" Tanya Rosé lembut.

Sunoo menggeleng. "Tidak terlalu, bu."

Ternyata Euijoo lah alasan mengapa Rosé dan Chanyeol ada disini sekarang. Dia langsung menghubungi dua orang itu setelah Sunghoon mengamuk di kantor tadi.

Jake sudah mengirim banyak pesan berisi permintaan maaf karena sudah lalai dan tidak memperhatikan Sunoo, namun Sunghoon belum membalasnya.

"Sunoo-ya," Rosé memegang kedua bahu Sunoo lembut. "Apa kau bersedia menikah dengan Sunghoon?"

Sunoo melebarkan matanya kaget. "A-apa...?"

Bukan hanya Sunoo yang kaget, tapi Sunghoon juga. Dia sudah malu saat ayahnya yang mengatakan itu saat di rumah duka kemarin, dan kini sang ibu juga sama!

Apa Sunghoon terlihat seperti dia tidak mampu melamar Sunoo sampai harus diwakilkan?

"Berhentilah, bu." Jengah Sunghoon.

Sunghoon memang belum menanyakan hal itu secara resmi pada Sunoo karena dia pikir anak itu masih dalam masa berkabungnya dan dia ingin memberinya ruang.

Rosé mendengus. "Kau mau menunda sampai kapan? Lihatlah, Sunoo dibully oleh bawahanmu dan kau terlambat menyadarinya!"

"Bukan begitu—" Jeda, Sunghoon menghela napas panjang.

Semakin kesini Sunghoon merasa dirinya semakin sulit berbicara santai pada kedua orang tuanya sendiri, karena setiap mereka berbincang mulut Sunghoon sudah gatal ingin memaki dan berkata kasar.

"Permisi Tuan, Nyonya," Supir yang membawa kedua orang tuanya kesini datang menghampiri mereka. "Maaf mengganggu, tapi kita akan terlambat kalau tidak pergi ke bandara sekarang."

Hari ini memang hari keberangkatan Chanyeol dan Rosé menuju New York. Rosé sudah diteror oleh managernya, sementara Chanyeol hanya ingin berlibur di New York dan meninggalkan pekerjaannya di Sydney.

Wonyoung sudah lebih dulu kembali minggu kemarin karena alasan pekerjaan. Dia sudah minta perpanjang cuti, tapi sayangnya ditolak oleh atasannya. Poor Wony.

"Pergi sana." Usir Sunghoon lagi.

Rosé memicingkan matanya. "Awas saja kau." Lalu dia menggandeng suaminya dan berjalan keluar rumah duluan dengan kaki yang terhentak, kesal karena diusir oleh putranya sendiri.

.

.

.

Sunghoon menarik tangan Sunoo agar berdiri lalu mengajaknya menaiki tangga menuju kamarnya.

"Hyung," Sunoo menahan tangannya di tengah jalan. "Pekerjaanku di kantor... bagaimana?"

"Jangan bicarakan pekerjaan dulu." Balas Sunghoon acuh.

Sunoo langsung diam.

Ingin membantah, tapi dia takut. Ingin menurut, tapi dia takut gajinya akan dipotong karena mangkir di tengah jam kerja. Ponselnya juga mati jadi dia tidak bisa izin pada Jake.

love is the wayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang