chap19

2.8K 109 19
                                    


**✿❀ 𝑠𝑎𝑤𝑎𝑑𝑑𝑖 𝑘ℎ𝑎 𝑡ℎ𝑢𝑘ℎ𝑢𝑛❀✿**

𝐽𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑙𝑢𝑝𝑎 𝑣𝑜𝑡𝑒, 𝑐𝑜𝑚𝑒𝑛𝑡 𝑎𝑛𝑑 𝑓𝑜𝑙𝑙𝑜𝑤 𝑦𝑎😉👍

𝐹𝑜𝑙𝑙𝑜𝑤, 𝑐𝑜𝑚𝑒𝑛𝑡 𝑎𝑛𝑑 𝑓𝑜𝑙𝑙𝑜𝑤 𝑛𝑦𝑎 𝑔𝑎𝑘 𝑏𝑎𝑦𝑎𝑟 𝑘𝑜𝑘😘


"Disini tempatnya?" ohm menghentikan mobilnya di depan sebuah panti asuhan bertuliskan 'Panti Makmur'

Pria itu melirik Nanon yang fokus ke ponselnya.

"la kak, bener di sini." sahut laki-laki manis itu. Kayaknya tadi dia sedang mastiin tempat didepan mereka ini benar atau nggak.

"Teman-teman kamu mana?" tanya ohm lagi. Sepanjang perjalanan tadi Nanon sangat aman, karena kakak iparnya tidak melakukan apa-apa. Seperti meraba-raba dirinya.

"Udah di dalam. Kalo gitu aku masuk dulu ya," Nanon sudah siap-siap mau membuka pintu mobil namun Ohm menahannya. Tangannya yang halus di genggam oleh pria itu, sesaat membuatnya merasa gugup.

"Jam berapa kau pulang?" sungguh kaku sekali. Nanon merasa setelah tidak bicara beberapa hari, pria itu tambah kaku.

"Mm, nggak tahu. Habis ini masih ada makan pertemuan club dikampus." sahut Nanon tak memberi kepastian. Karena dia sendiri pun belum tahu.

"Telpon aku kalau sudah selesai, aku akan menjemputmu nanti."

"Nggak usah kak!" tolak Nanoncepat dan langsung mendapatkan tatapan tajam Ohm.

"Kau tahu aku paling tidak suka ditolak bukan?" ancam pria itu. Nanon meneguk salivanya. Kakak iparnya adalah laki-laki paling berbahaya yang pernah dia temui.

"Ta... Tapi aku bisa pulang sendiri, atau nanti aku nebeng sama temanku saja." gumamnya pelan, masih berusaha menolak. Ohm menatapnya lurus. Sebelah tangan memegangi stir tapi badannya ia miringkan menghadap Nanon.

"Laki-laki atau perempuan?" tanyanya.

"Laki-laki."

"Temanmu itu bawa mobil atau motor?" Nanon berusaha menahan rasa jengkelnya terhadap Ohm. Banyak nanya banget.

"Mobil."

"Berapa orang dalam mobil?"

"Ya mana aku tahu, bisa ajakan ada yang mau nebeng dadakan pada saat mau pulang. Aku nggak bisa hitung, gimana sih." akhirnya Nanon tidak tahan lagi. Suaranya agak meninggi karena jengkel. la menyesal sesudahnya. Kakak iparnya ini kan agak lain kalau marah. Tentu saja Nanon harus ekstra hati-hati padanya. Tapi tadi ia sudah tidak bisa mengontrol rasa jengkelnya dan bicara cukup ketus pada pria itu. Mudah-mudahan kak Ohm tidak mempermasalahkannya.

Menarik. Huh! Ohm tersenyum miring. Bahkan di saat kesal, laki-laki manis itu makin menarik lagi dimatanya. Tapi sesudah itu Ohm melihat dari raut wajah Nanon kalau pria manis itu tampak menyesal.

"Ya sudah. Turunlah. Kau boleh pulang dengan temanmu hari ini. Tapi berikutnya jangan menolakku lagi. Kalau tidak, aku akan membuatmu kesulitan berjalan." kata Ohm sambil mengedipkan sebelah matanya.

Nanon bergidik ngeri. Tuhkan, ancaman-ancamannya mengerikan. Nanon tentu tahu arti dalam kalimat terakhir Ohm.

"Ka... Kalau begitu aku pamit kak," kata Nanon kemudian. la berjalan dengan cepat memasuki panti asuhan. Ohm terus memandanginya dari belakang mobil sampai laki-laki manis itu menghilang dari hadapannya.

GAIRAH LIAR SANG KAKAK IPAR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang