14. JESSICA

23 0 0
                                    

New York, Amerika.

Pagi yang cerah di kota New York.

Seorang wanita cantik baru saja terbangun dari tidurnya begitu sinar Matahari pagi menerobos masuk melalui tirai jendela yang tak tertutup rapat.

Sepoi-sepoi angin sejuk musim panas masuk dan menerpa wajah cantiknya.

Masih merelaksasi tubuhnya di tempat tidur, wanita itu terdiam menatap langit-langit flatnya yang sudah mulai usang.

Setelah kematian kedua orang tuanya beberapa bulan lalu, Jessica kini harus tinggal sendirian di flat sederhana milik kedua orang tuanya.

Kehidupannya yang dulu mewah di Indonesia berubah drastis semenjak mereka sekeluarga memutuskan untuk pindah ke New York, usai kejadian yang menimpa Bulan di gudang kosong itu.

Jessica yang mulai khawatir dirinya akan ditangkap polisi akibat perbuatannya, lantas mengadukan apa yang sudah dia lakukan pada Bulan ke orang tuanya.

Dan demi menyelamatkan Jessica, akhirnya kedua orang tua Jessica memboyong Jessica ke New York, yang merupakan kota kelahiran sang Ayah.

Mereka benar-benar menjual semua aset berharga mereka di Bandung sebagai modal utama kepindahan mereka ke New York untuk kemudian memulai kehidupan baru di sana.

Sayangnya, semua berjalan tak sesuai ekspektasi.

Jika restoran yang dikelola kedua orang tua Jessica di Bandung laris pesat dan selalu menghasilan keuntungan yang berlipat ganda, namun berbeda hasilnya ketika mereka kembali membuka restoran yang sama di New York.

Usaha mereka sepi, hingga mengalami kebangkrutan beberapa kali.

Gali lobang tutup lobang hingga menjual rumah mewah yang sudah mereka beli dan terpaksa membeli flat kecil di pinggiran kota.

Sampai akhirnya, mereka pun tutup usia setelah mengalami kecelakaan mobil di ruas jalan tol.

Jadilah, kini Jessica mau tak mau harus melanjutkan perjuangannya sendirian untuk hidup. Dan sulit bagi Jessica jika dia harus tetap bertahan di kota besar ini tanpa memiliki skill apa pun kecuali kepiawaiannya dalam menggoda lelaki-lelaki kaya, untuk kemudian dia poroti uangnya.

Itulah mengapa, pada akhirnya, Jessica pun memutuskan untuk menjual flat yang dia tempati saat ini, sebagai modal agar dia bisa kembali ke Indonesia.

Syukur-syukur dia bisa kembali bertemu dengan Reygan, yang pastinya bisa menolongnya dari jerat kemiskinan.

Sebuah dering telepon yang terdengar membuat lamunan Jessica buyar.

Diambilnya ponsel di nakas untuk lekas mengangkat sebuah telepon dari seseorang.

"Ya, halo Adam? Ada apa?" sapa Jessica malas.

"Nanti sore, sepulang dari kantor, aku mampir ke flat mu ya?" Ucap Adam di seberang. Dia adalah satu-satunya lelaki yang hingga detik ini tak juga berputus asa mendekati Jessica meski cintanya sudah ditolak berkali-kali oleh Jessica.

"Untuk apa?" Tanya Jessica dengan wajah ilfeelnya. Wanita itu bangkit dan berjalan menuju lemari es untuk minum.

"Aku ingin mengajakmu nonton film terbaru di bioskop," jawab Adam kemudian.

"Sorry, aku tidak bisa. Hari ini aku ada janji dengan seseorang yang ingin membeli flatku," ucap Jessica kemudian.

"K-kamu jadi pindah, Jess?"

"Ya, tentu. Aku tidak mungkin tetap tinggal di sini sementara kedua orang tuaku sudah tiada. Pekerjaanku di sini gajinya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupku, Adam. Aku harus kembali Indonesia," jelas Jessica panjang lebar.

ISTRI BUTA PILIHAN SANG AHLI WARIS (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang