Prolog

7.7K 51 0
                                    

"Sebaiknya kita lupakan saja apa yang terjadi semalam."

Dianna yang duduk di atas kasur berukuran king size itu mengeluarkan suara setelah beberapa menit hening. Tangannya menarik selimut ke atas untuk menutupi dadanya yang tidak memakai sehelai kain.

"Melupakan katamu?" Andrew yang duduk di sofa sudut ruangan sedikit menggeram. Matanya menyipit karena terkena cahaya matahari yang menerobos lewat kaca besar di ruangan tersebut.

Dianna menoleh, tatapan matanya tajam. "Lalu kamu mau apa hah?"

"Aku tidak bisa melupakan kejadian ini begitu saja, heh." Pria itu bangkit dari sofa, berjalan menghampiri Dianna. Penampilannya sudah rapi, berbanding terbalik dengan wanita itu yang masih duduk di kasur. "Daripada melupakan kejadian panas ini, kenapa kita tidak mengulanginya lagi?"

Alis Dianna menukik tajam. Tidak setuju atas ucapan pria yang sudah berdiri gagah di hadapannya. "Kamu gila?!"

"Sepertinya iya." Andrew membungkuk, lalu meraih beberapa helai rambut sang wanita lantas menghirupnya dalam-dalam.

Plakk

Tidak peduli jika selimut yang menutupi tubuh telanjangnya merosot, telapak tangan kanannya tetap mendarat indah di pipi kiri pria itu. Kencang, bahkan pria itu sedikit limbung ke samping. Cap lima jari tercetak jelas berwarna merah di pipi putih pria tersebut.

Dianna berdiri seraya menarik selimut untuk menutupi tubuhnya, tatapan matanya terlihat sangat marah. Sedangkan Andrew yang ikut berdiri tegap memandang wanita di depannya bingung.

"Kena—"

"Persetan. Anggap kejadian semalam tidak pernah kita lakukan."

Lantas tubuh tinggi kurus Dianna menghilang di balik pintu kamar mandi. Tatapan yang semula bingung kini berubah licik. Melihat reaksi Dianna membuat otak Andrew bekerja sangat cepat menyusun sebuah ide. Lantas pria itu duduk di atas kasur dengan tawa yang pecah di kamar tersebut.

Seringai muncul di bibirnya usai ia berhenti tertawa, kilat matanya menatap tertarik pada pintu kamar mandi yang tertutup.

"Menarik."

***

Selamat datang di cerita pertama aku di akun baru aku.
Cuman mau ngasih tau, mungkin cerita ini ke depannya akan membosankan, terlalu memaksa, belibet, teu puguh kitu ning, pokonya belum sempurna. Maka, kritik dan saran kalian itu berarti bngt buat aku. So, jangan ragu atau sungkan buat ngoreksi cerita aku yaww😊

Selamat membaca. Semoga kalian suka ceritanya dan bertahan sampai ending.

Rabu, 21 Februari 2024

Jatuh dalam Pelukan Kakak IparTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang