Bab 03

5.4K 38 0
                                    

Jangan lupa follow akun wattpadku. Jangan lupa juga buat like, komen, dan share cerita ini yaww🫶❤️

Happy reading❤️

***

Matahari mulai tenggelam di ufuk barat menandakan waktu siang akan segera berganti dengan malam. Lampu rumah serta lampu gedung-gedung dan lampu jalanan mulai bersinar terang menerangi kota. Jalanan terlihat padat namun tidak bising suara klakson, lampu-lampu kendaraan ikut meramaikan jalanan. Waktu yang tepat untuk para pekerja pulang ke rumah lalu istirahat atau menghabiskan waktu bersama keluarga tercinta.

Namun berbeda dengan orang-orang yang berada di ruang meeting ini, mereka harus lembur dan menerima amarah dari sang atasan karena kelalaian mereka sendiri. Suasana tegang menyelimuti seluruh ruang meeting.

"Kenapa bisa begini, heh?!?" Seorang pria menunjuk kertas dengan penuh emosi. "Hasilnya tidak seimbang, laba kita tidak mungkin sekecil ini dan hutang kita tidak mungkin sebesar ini. Ini jelas kecurangan."

Saat ini mereka semua-total ada lima orang, enam beserta atasannya-berada di ruang meeting setelah bos mereka menemukan keanehan pada laporan keuangan yang dia periksa enam bulan sekali itu. Ada jumlah yang tidak sesuai, hingga menimbulkan kecurigaan sang atasan. Jadi, pada saat jam pulang semua orang yang bersangkutan dipanggil ke ruang meeting.

Sorot mata tajamnya menatap satu persatu orang yang ada di ruang meeting tersebut. Semua orang menunduk, enggan menatap tajam pria yang sedang mengamuk itu.

"Saya yakin ada yang dengan bodohnya menggelapkan dana perusahaan tanpa mengubah nominal lainnya." Pria itu menghempaskan setumpuk kertas ke atas meja dengan penuh amarah. Kedua tangannya bertumpu pada meja, terlihat semua urat menonjol karena lengan kemejanya digulung hingga siku. "Siapa yang meng-audit laporan ini?"

"S-saya, Pak Andrew."

Mata hitam Andrew menatap orang yang duduk di depan sebelah kirinya dengan tajam. Orang itu menunduk, tidak berani menatap bosnya.

"Apa kamu tidak melihat ada kejanggalan?"

Perempuan itu menggeleng membuat Andrew bingung. Pria itu berdiri tegap, menyilangkan kedua tangannya di dada. "Jadi? Kenapa seperti ini, Juliet?"

Juliet meneguk ludah kasar sebelum menjawab. "S-saya tidak tahu, pak. Sebelumnya hasilnya sudah benar. Saya juga sudah print hasilnya. Tetapi, entah kenapa menjadi berbeda."

"Apa kamu yakin?"

Juliet mengangguk yakin. Lalu sorot mata Andrew menatap pria yang duduk di belakang bagian kanan. "Cepat, periksa rekening perusahaan."

"B-baik, pak." Pria itu segera membuka akun rekening pada laptopnya, beberapa menit kemudian muncul saldo perusahaan.

"Sudah? Berapa jumlahnya?"

"Sekitar 71.345.090.891,00."

Andrew berdecih sinis. Tangan pria itu mengepal lantas meninju meja sehingga menimbulkan suara keras yang membuat semua orang terkejut.

"Jumlahnya lebih kecil dibanding pada laporan."

Semua orang disana terlihat tegang. Dalam otaknya berpikir siapakah yang mengambil uang sebanyak itu? Siapa yang telah mengubah laporan keuangannya? Kenapa hasil saldo di laporan keuangan dan dalam rekening tidak sesuai? Apa pelaku sengaja melakukannya? Atau bagaimana? Pikiran itu terus memenuhi kepala para pekerja. Hingga dering ponsel dan umpatan Andrew mengejutkan mereka semua.

"Hallo?"

"..."

"Ma, aku masih sibuk."

"..."

Jatuh dalam Pelukan Kakak IparTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang