11. H-3

1 0 0
                                    

👑💗👑

Alin duduk di atas sofa empuk diruang tamu ia menonton tv dengan camilan di pangkuan nya. Ruamh itu menjadi tenang karena wanita itu sudah pergi di paksa oleh papanya.

"Sayang!! Kamu udah siapin paspor?? Dan lainnya??"teriak farez menuruni tangga.

Alin mendongakkan kepalanya. "Udahh kok tenang aja!" Sahut alin.

Farez menghela nafas lega. "Kamu mau kemana hari ini?? Sebelum kita meninggalkan rumah ini beberapa bulan??"tanya farez dengan tatapan yang membuat jantung alin berdetak lebih cepat.

Alin meneguk saliva dengan susah payah. "Ga mau ke mana mana sihh.. tapi alin pengen beli kue leker deh samaa es campurr enak ini siang siang hehe"ucap alin dengan kekehan kecil.

Farez mengangguk menuruti perkataan istrinya. "Belinya dimana??"tanya farez sebelum ia siap siap.

"Di taman deket kantor kamu.. itu lohh"jawab alin antusias.

Farez mengangguk paham. "Ya sudah kamu siap siap sana" titah farez yang diangguki alin.

Tak lama kemudian sepasang suami istri itu sudah siap di dalam mobil. Farez menyalakan mesin mobil putih itu lalu farez menjalankan mobilnya ke taman.

Beberapaa menit kemudian mereka sudah sampai di taman itu. Banyak bunga warna warni di sana suasana ramai dengan orang yang berpacaran membuat alin sedikit begidik ngeri melihat itu tetapi ia ingin sekali beli kue leker di tempat itu.

Alin berjalan pada tukang kue leker itu. "Mau beli berapa neng??"tanya tukang kue leker itu.

"Mau beli sepuluh ri—"

"Semua."sela cepat farez.

"Loh mas semua??"tanya tukang itu terkejut.

"Iya pak sisain 50 ribu untuk istri saya, masak semua bagiin ke orang sekitar ya pak makasih!"jelas farez membuat tukang itu sujud syukur.

"Makasih mass makasih..."ucap tukang leker itu tak tau mau membalas apa.

"Mass kamu baikk.."ucap alin mendongak menatap mata elang farez.

"Udah biasa"ucap farez bangga.

Alin menggertakkan giginya kesal "Ihh di puji  tuh alhamdulilah  malah sombong!!"dengus alin kesal.

Farez nyengirr. "Alhamdulilah karena perkerjaan aku lancar dan ada sedikit rezeki buat ini".

Alin mengangguk samar , bibir nya tersenyum simpul.
Kini alin beralih pada tukang es campur.

"Pak mau dua ya!"Ucap alin.

"Buatin dua lalu bungkus semua bagiin ya pak"ucap farez dengan senyum tipis.

"Oh oh iyaa iyaa mass"ucap linglung bapak  tukang es campur sangking kaget nya.

Tak lama kemudian mereka mencari tempat membawa tikar untuk alas duduk mereka piknik di atas rumput hijau memakan kue leker dengan es campur di siang hari.

"Emm enak masss!!"ucap alin gembira.

Farez mengangguk dan tersenyum. "Selalu senyum ya lin jangan pernah pudar senyum nya oke lukanya buat aku aja ngerti?! Aku ga mau kamu merasa "ujar farez serius.

"Senyum ini tak akan pudar , luka kita hadapi bersama aku juga ga mau kamu sakit sama luka.."lirihnya.

Farez tak bisa berhenti untuk senyum. "Makasih aku beruntung bertemu denganmu".

"Aku lebih beruntung punya kamu!"

"Aku cuma mau satu permintaan ku ga banyak kok.. yaitu, mempunyai malaikat kecil yang mungil mirip kamu harus!. Pokonya jangan mirip aku nanti dia bakalan ga bisa diatur mending mirip ummanya yang baik cantik nan hatinya. Kita bangun keluarga cemara ya.."

KarlinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang