Hampir kecopetan

737 53 0
                                    






Naren sudah memasuki kafe dan dia sedang berdiri untuk mengantri memesan minuman nya ,namun siapa sangka ada yang mengawasi nya

Kafe sangat ramai sampai orang" pastinya tidak akan ngeh dengan pria di belakang naren yang terlihat sangat mencurigakan itu ,pria itu terus menatap sekeliling dengan masker yang bertengger di wajahnya itu ,setelah di rasa aman pria itu langsung menarik tas yang naren bawa yang ia selingksn di bahunnya

Naren kaget langsung melihat ke belakang nya langsung mengejar pria itu namun belum sempat pria itu keluar dari kafe ada pria lain yang dengan sengaja meluruskan kakinya sehingga pria yang mencopet tas naren itu langsung terjatuh ,semuanya heboh karena kejadian itu membuat para pengunjung lainnya berteriak

Lalu dengan tegas pria yang tadi menjulurkan kakinya itu langsung berdiri menarik pencopet itu untuk bangun lalu mengambil tas yang di pegang pencopet itu .

Satpam pengaman langsung mengamankan pencopet itu dan membawanya pergi kekantor polisi

Naren yang melihst pencopet talh tertangkap karena pria itu langsung menghampiri pria itu

"Permisi ,itu tas saya " ucap naren pelan

"Oh iya ini " ucap pria itu mengulurkan tangannya untuk mengasih tas naren

"Sebelumnya terima kasih banyak atas pertolongannya "

"Iya sama-sama lain kali hati-hati yah ,rawan pencopet disini " ucap pria itu

"Iyaa, sekali lagi terimakasih "

" Iya sama" oh iya kenalin ,Patra " ucap pria itu mengulurkan tangannya ,awalnya naren terdiam lalu segera sadar dan membalas uluran tangan pria tersebut

"Naren " Patra tersenyum dan di balas senyuman oleh naren

"Kalau gitu gue permisi duluan yah soalnya jam istirahat gue udah abis " ucap Patra

"Oh iya silahkan sekali lagi terimakasih yah Pat " Patra tersenyum lalu melangkah pergi keluar dari kafe

Phuwin dan archen melihat naren dan pria asing yang saat ini berpapasan dengan keduannys itu sambil tersenyum ke arah phuwin dan archen ,membuat keduanya bingung, segera phuwin dan archen menghampiri naren

"Ren tadi siapa ??" Tanya phuwin

"Kita cari tempat lain dulu yuk disini terlalu rame " timpal naren

"Loh gue kira Lo udah pesen"

"Belum ,makannya cari yang sepi aja di sebrang sana ada kafe lagi kan kalau gak salah "

Dan sekrng naren beserta phuwin dan archen berada di kafe lain yang tidak mengantri, langsung memesan minum dan makanan

"Haaa !! Lo hampir kecopetan !! Kan rne kata gue juga apa Lo jangan sendirian tapi Lo gakpp kan " ucap phuwin yang langsung membolak balikan badan naren takut terjadi sesuatu kepada sepupunya itu

Archen sama terkejut nya dengan phuwin , " Lo beneran gakpp kan ren "tanya archen khawatir

Naren terkekeh melihat raut khawydadi keduanya ," gua gakpp phu ,Chen "

"Untunv ada pria tadi yang nolongin gue kalau gak ada dia mungkin tas gue udah ilang "

"Syukurlah kalau gitu ,urusan tas mah gak jadi masalah ren tapi gue takut Lo kenapa-kenapa tahu gak sih ,andai aja gue kekeh gak biarin Lo pergi sendirian mungkin kejadian kek gini gak bakalan terjadi " ucap phuwin panjang lebar

Naren melihat phuwin yang sedih ,salahnya juga yang tidak sabaran menunggu phuwin memilih buku di gramed , " gak phu buka salah Lo ko ,emang gue nga aja yang gak sabaran"

"Lain kali jangan kayak gini yah Lo harus slalu bareng-bareng terus sama gue ,sama archen ataupun Nara ,gue gak mau Lo pergi sendirian lagi kayak tadi " tegas phuwin sambil menunjuk naren ,naren terkekeh lalu mengangguk

"Terimakasih banyak deh karena ada cowok tadi yang nolongin ko ren" ucap phuwin sebari menyeruput es alpukat nya

"Namanya Patra " jawab singkat naren

Archen hanya mendengarkan kedua sepupu itu berbicara meski hati archen gelisah karena hampir aja terjadi sesuatu ke naren

"Oh Lo udah kenalan sama dia ,cakep sih orangnya " ucap phuwin

" Iya cakep tapi menurut gue masih cakepan Nara "

"Uhuk uhuk" archen tersedak mendengar jawaban dari naren

" Ehh yaa ampun Lo gakpp Chen " ucap naren mengelus punggung archen ,archen mengangguk pertanda dia baik baik saja ,phuwin terdiam mendengar naren biang kalau Nara lebih tampan dari cowok yang barusan naren kenal ,ntahlah hari phuwin sedikit tidak nyaman mendengar nya

"Lo kayak Nara yang tiba-tiba kesedek pas gue ngomong ,Emang semengkagetkan itu yah haha lucuk " ucap naren ,lagi" phuwin terdiam mendengar ucapan naren ,sudah sedekat itukah naren dan nara ,lalu apa ucapan naren yang ngebuat Nara tersedak seperti archen

"Lo kenapa diem phu ,gue takut Lo kesurupan aduh jangan dong ,takut gue "

"Apaan sih gak jelas Lo ,udah mending makan , Chen Lo bener gakpp " tanya phuwin yang melihat ke seven

"Emm gue udah gak kenapa-napa kok " balas archen

Archen ampun phuwin kini melihat ke arah naren yang sedang menikmati makanannya itu , archen melihat ke arah naren lalu phuwin sebari tersenyum tipis

"Naren beneran suka sama Nara kah?? Sampe dia enggak ragu bilang kalau Nara itu ganteng di depan gue sama archen ?? " Batin phuwin





Semenjak kepulang dari kafe membuat phuwin diam dengan banyaknya kemungkinan" yang dikiranya rangkai ,perasaan phuwin tidak enak saat mendengar naren berbicara seperti tadi ,bahkan melihat kedekatan naren dengan Nara membuat perasaanya semakin tidak nyaman , phuwin akui dia cemburu, dia menyukai Nara entah sejak kapan dia mempunyai perasaan untuk Nara tapi dia tidak bisa membohongi dirinya sendiri kalau dia menyukai Nara

Kedekatan naren dengan anra membuat dirinya semakin memikirkan nara dan di dalam hatinya berkata tidak rela melihat Nara dekat dengan yang lain apalagi ini dengan sepupunya sendiri

Namun phuwin bisa apa karena dirinya dan nara memang tidak ada hubungan apapun bahkan phuwin juga tidak tahu apakah nata juga punya perasaan untuk dirinya atau malah Nara menyukai naren.






________________________________________

...

Criminal (Pondphuwin + Joongdunk )🔞 Revisi baru End~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang