14

176 13 0
                                    

di hari senin kanaya pergi ke suatu perusahaan entah buat apa dirinya kesana padahal sudah di larang kerja oleh mamanya.

"semoga gue keterima, jujur aja dengan kayak gini gue ngerasa bohongin mama." ucap kanaya

kaki kanaya bergetar keras saat dirinya memasuki perusahaan tersebut.

"ada apa mba?" tanya satpam itu.

"ah tidak saya tidak apa apa, oh iya ruangan boss kalian dimana? saya sudah ngelamar kerja" ucap kanaya

"ruangan pak boss di lantai 5 ruang 12 nanti disitu ada tulisannya kok"

kanaya mematung di tempat mengapa ruangannya sama seperti ruangan jeano? bahkan lantai nya juga sampai hanya beda nama PT nya saja.

.
.
.
.
.

***
.
.
.
.
.

tiga tahun berjalan dimana kanaya menghidupi julian dengan sendiri tanpa bantuan jeano satupun.

julian yang sedang bersekolah di bangku SD, terkadang kanaya sedih ketika julian membahas papanya.

kali ini kanaya pulang kerja langsung ke sekolah julian untuk menjemput nya.

masalah kanaya berkerja orang tuanya sudah tau namun waktu itu kanaya di nasehati tidak di omelkan.

"BUNDAA" teriak julian dengan mata yang menghilang.

ketika julian tersenyum matanya menghilang mirip sekali dengan jeano saat kecil.

"hey anak bunda, gimana sama pelajaran nya suka gak?" tanya kanaya sembari melepaskan kacamata hitamnya.

di usia yang tak lagi muda kanaya malah terlihat seperti hot mommy apalagi poster tubuhnya yang sangat ideal, banyak sekali yang ingin memiliki kanaya.

"em lumayan suka bunda, tapi besok ian di suruh bawa foto keluarga sama bu ziana" lirih julian yang tadinya senyum menjadi murung.

kanaya mematung saat julian membicarakan itu, apa saatnya julian sudah tau bahwa jeano itu masih ada?

"ian dengerin bunda ya sayang, bunda emang punya foto sama papa kamu tapi disitu kamu gak ada sayang, soalnya papa udah gak ada pas kamu lahir karena kecelakaan" bohong kanaya

julian yang masih polos pun hanya mengangguk tanpa ragu. "yah, ntar pasti ian bakalan di ledek lagi" cicit julian.

walaupun suara julian lirih tetapi kanaya masih mendengar semua itu.

kanaya memegang kedua pipi julian.

"sayang, bunda udah bilang berapa kali kalo kamu di ledek kamu bilang ke bu guru ataupun ke bunda" ucap kanaya

julian mengangguk saja walaupun dirinya entah mau bilang atau tidak.

"sudah ayo pulang, ntar sore kita kerumah oma sama opa" ucap kanaya

mata julian terbinar atas perkataan kanaya. "YANG BENER BUNDA?" kanaya mengangguk.

.
.
.
.
.

***

.
.
.
.
.

sesampainya di rumah kanaya, kanaya emanglah membeli rumah sendiri karena dirinya merasa tak enak jika menumpang di rumah orang tuanya walaupun itu orang tuanya tapi saja kan? bagaimana jika orang tuanya repot mengurusi julian.

mommy, where daddy? || EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang