20

231 17 0
                                    

"maaf" ucapnya

julian membuka kertas itu dan tanpa sadar dirinya meneteskan air matanya.

"kalo misalnya ini beneran apa tujuan ian buat mengakui kebenaran ini" gumam julian

di sisi lain kanaya melihat julian yang tengah terisak pelan sambil menatap kertas itu dengan wajah sendu.

"maafin bunda ian..." lirih kanaya

kanaya mengambil fotonya julian dan dirinya ketika julian masih kecil dirinya memandangi itu semua.

"ian kalo udah gede mau jadi apa?"

"ian mau jadi orang yang paling bahagia di sudut bumi ini, semua kebahagiaan ada di ian makanya ian pengen bahagia"

ucapan itu masih terbayang di benak pikiran kanaya.

"BUNDA IAN NGINJEK KOTORAN KITTIE"

"ASTAGA, KOK BISA? yaudah ian ke kamar mandi dulu ya, bunda suruh bibi bersihin ini semua"

"jika jeano mengambil julian aku tak segan segan untuk membunuh jeano di tangan ku sendiri hiks hiks" ucap kanaya di akhiri isakan

kanaya mengambil foto yang sudah lama itu dirinya dan julian ketika julian baru tiba di dunia.

"maafin bunda sayang" cicit kanaya

kanaya terus terus memandangi foto itu sampai tidak sadar foto nya terbasahi oleh air mata kanaya yang terus keluar.

dirinya ingin bersandar namun dirinya bersandar kepada siapa? dirinya sudah tidak mempunyai orang tua.

"ma, pa maafin kanaya, kanaya gagal jadi ibu yang baik untuk julian hiks hiks, kanaya juga gagal jadi anak yang baik buat mama sama papa hiks hiks, kanaya gelap mata ma, kanaya gak tau harus ngambil keputusan apa" tutur kanaya

kanaya mengusap air matanya sedikit kasar lalu dirinya merebahkan tubuhnya di kasur sambil terisak pelan.

kanaya tak mau di anggap lemah oleh semua orang, entah apa yang di pikirkan kanaya wanita itu terus terusan teguh di depan semua orang.

kalo kata meyssa dirinya egois.

"lo boleh nangis, semua orang berhak nangis lo juga manusia na, kalo lo berpura pura kaya gitu lo juga termasuk egois sama diri sendiri"

kanaya tak memperdulikan ucapan meyssa saat itu namun dirinya menyadari dirinya adalah orang yang paling egois seumur hidup.

dirinya tak ingin ada kesedihan.

tak ingin ada apapun air mata.

"andai waktu bisa di putar, kanaya pengen sama mama sama papa" lirihnya

kalian ingin tau penampilan kanaya saat ini? rambut nya acak acakan, air mata yang membasahi pipi nya, jangan lupakan matanya yang sembab dan merah karena menangis.

dirinya terlelap tidur akibat kanaya menangis terus.

.
.
.
.
.

***

.
.
.
.
.

pagi hari kanaya tidak melihat julian di rumah, apakah julian sudah berangkat terlebih dahulu? ataupun tidak?

"bi" panggil kanaya

"iya nyonya ada apa ya?" tanya bi nani

"julian kemana?" ucap kanaya

bi nani mengaruk tengkuknya. "duh soal itu bibi juga gak tau"

mommy, where daddy? || EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang