25

181 9 0
                                    

vote dulu ya all sebelum membaca cerita inii. dan agar kalian paham sama alur di cerita ini sebaiknya kalian baca dulu di cerita yang chapter 24 ya.

***

"udah pagi na, lo masih belum bangun ya? padahal dulu lo suka banget bangun di pagi hari" tutur julian mengelus surai nazera

sudah semalaman julian menunggui nazera hingga sadar namun itu sia sia.

dirinya mengingat hari ini dirinya mesti pergi ke sekolah karena jika tidak gurunya akan memarahinya terlebih lagi gurunya suka di sebut 'killer'

"gua pulang dulu ya na, lo jaga diri baik baik disini" ucap julian

julian mengambil kunci motornya dan kunci mobil untuk mengembalikan kunci mobil Jeffrey.

sebelum julian mengantar nazera kerumah sakit dirinya meminjam kunci mobil jeffrey.

.
.
.
.
.

***

.
.
.
.
.

"selama hidup mu, saya yakin kamu pasti akan menderita seumur hidup mu jeano" ujar pria paruh baya itu menatap perusahaan jeano.

"maaf Pak, ada yang saya bisa bantu?" ucap satpam di kantor jeano. pria paruh baya itu menggeleng.

.
.
.
.
.

***

.
.
.
.
.


seminggu kemudian julian sama sekali tak meninggalkan nazera di saat keadaan seperti ini.

"kapan sadar na? udah seminggu loh ini" ujarnya

jari jari kaki nazera bergerak membuat julian tersenyum tandanya nazera kini sudah melewati masa kritis nya bukan??

"na? tunggu ya gua panggilin dokter dulu" ucap julian

dokter masuk bersama suster namun julian tidak di perbolehkan masuk.

"gimana keadaan nazera dok?" tanya julian

dokter itu tersenyum tipis. "pasien sudah melewati masa kritis, namun jika anda ingin menemuinya tolong jangan berikan pertanyaan terlalu banyak karena pasien harus segera beristirahat dengan cukup" jawab dokter itu

Julian masuk ke dalam ruangan nazera benar saja nazera sudah membuka matanya.

"na" gumam Julian

nazera sama sekali tak menatap julian dirinya membuang wajah ke arah lain. "kenapa?" tanya nazera

"gua seneng lo sadar, kenapa lo ngga pernah cerita lo sering lukain diri sendiri na?" tanya julian

nazera menghela nafas dan  lalu dirinya menatap julian. "lo mau tau?" tanya nazera balik di akhiri senyuman miring.

"iya, kenapa na" ucap julian

nazera menyeringai dan menghela nafas beratnya. "karena, semenjak gue tau kebenarannya tentang lo anak om jeano hidup gue semakin hancur, mungkin lo nggak tau jeano itu siapa tapi gue tau, dia adiknya mama gue, semenjak itu gue jadi di salahin terus karena berteman sama lo jul, gue sering di omelin karena masalah itu, lo engga pernah tau dan sama sekali engga tau perasaan gue saat itu, pas om jeano mau tanggung jawab sama bunda lo kenapa ngga di terima? itu yang semakin gue di omelin" tutur nazera

mommy, where daddy? || EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang