"Tempat tidur kita hadap-hadapan disana. Sekarang, ayo kita bereskan koper kamu!" kata Lily pelan.
"Kak..., kamar mandinya dimana?" tanyaku.
Lily menuntunku kearah sudut ruang dibelakang kasurnya, "Ini kamar mandi, disana ruang kosong, bisa buat jemur atau ruang ganti!" jelasnya menunjuk arah lurus kamar mandi.
"Terus, mandinya gantian sama 4 orang gitu?" ujarku masih tak percaya.
Ponselku berdergetar, Aku lantas memeriksanya yang Aku sakui.
Zane
|Kamu udah buat jadwal buat unggah komik kamu bulan ini?
14.45Bentar, baru connect wifi|
14.46|Kamu dimana?
14.46Asrama|
14.48|Babe, serius kamu berangkat ke asrama?
14.49Yaa|
14.50"Kak, sandi wifinya tadi berapa?" tanya Rurin mengangkat alisnya.
"Tempat kita sekarang, 3117!" balas Brenda tak acuh.
Rurin masih menatap ponselnya, "Singkat, biasanya ada 8..." pujinya ceria.
"Yes! Pangeran komikku update!" seru Brenda menggebu, ia berdiri dan lanjut merebahkan diri di kasurnya.
"Mau makan apa?" tegur Lily sibuk membantuku.
"Menu dikantin beda-beda apa ganti? Bakal mabok si, kalau 3 tahun makan menu yang sama." pungkas Rurin penasaran.
"Beda, dalam beberapa bulan itu gak bakal ada menu yang sama!" beber Brenda terus menatap ponselnya.
"Ly, eh Kak! Besok pakai seragam? Kakak nggak ngomongin, emang di koper itu ada seragam?" akunya.
"Sebagian seragam sudah ada di lemari, kakak sudah selesai beres-beres koper kamu. Ayo, sekarang kita makan. Nanti cepat kembali dan istirahat untuk besok." ajak Lily memberi salah satu tangannya.
"Besok ke sekolah jam berapa?" sahut Rurin menghampiriku.
"Besok jam 6 kalian harus bangun, banyak persiapan awal masuk!" balas Lily dan Aku beranjak dari kasur.
"Tunggu, tunggu! Besok kalian selama 1 minggu, alias 5 hari gaboleh buat 3 kesalahan atau kalian akan dihukum! Jangan malukan kamar kita, oke?" tegas Brenda mengikuti keluar kamar.
~
Untuk pertama kalinya, Aku menginjakkan kaki di SMA Cherish.
"Hannah!" teriak Lily dari arah gerbang, ia menghampiriku dan memberi kartu disaku jas almamater.
"Kartu absen kamu, nanti tempel di layar samping pintu kelas. Kelas kamu di lantai 3 gedung C, sekarang kamu masuk sudah waktunya." jelasnya panjang terengah.
Aku berbalik dan benar saja, bel langsung berbunyi saat Aku melangkah di halaman.
"He, Kau!" tunjuk laki-laki tak asing.
Aku menunjuk diriku sendiri dan menghampirinya, "Terlambat dihari pertama, kau juga buat kesalahan."
Aku mengamati sekeliling dan melihat banyak siswa lain berlarian menuju kelas mereka masing-masing.
"Nggak ada yang salah, masih banyak yang lebih telat." sangkalku.
Laki-laki dengan pahatan wajah sempurna itu terus mengamatiku, "Bantah! Siswa siswi disini gak boleh ada yang berhias!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Asmara Asrama
Teen FictionKata orang, masa SMA adalah masa paling menyenangkan. Masa yang tak akan pernah terlupakan. Namun sangat berbeda ketika Aku menjalaninya. Aku tidak penah terfikir jika harus sekolah di Asrama. Memang sulit awalnya, tapi sedikit lebih lama Aku mulai...