"Sudah tuan tuan! Nona nona! Jangan bertengkar lagi! Kalian bisa menganggu orang orang yang sedang berpesta malam ini!"🕰️Happy Reading🕰️
-
-
-
-Pertengkaran kedua orang itu berhenti setelah seorang pria beruban dan berkumis panjang datang melerai.
Wajah pria itu terlihat seperti orang eropa. Pria itu menghela nafas panjang. Pria tersebut menatap bergantian kedua manusia berbeda gender itu.
"Kenapa kalian selalu bertengkar hanya karena masalah sepele?. Apa kalian tidak melihat jika ayah kalian sedang membuat pesta?! Dan anda nona Luna! Kenapa anda selalu mencari masalah? Hari ini adalah pesta debutante anda, dan anda tuan Kendrick! Anda selalu mempermasalahkan hal kecil, anda bisa berbicara baik baik dengan nona Luna tanpa harus membuat keributan seperti ini! Sekarang bubar! Kembali ke aktivitas masing masing!," ucap pria beruban itu dengan tegas.
Laki laki bernama Kendrick pun mengepalkan tangan nya. Ia menatap tajam sang adik, Luna. "Aku akan membuat perhitungan dengan mu Lun!" Batin Kendrick.
Kendrick berbalik untuk pergi. Sebelum pergi, ia melirik ke arah seorang gadis berkebaya putih dan bersanggul yang berdiri di taman dan memperhatikan pertengkaran Kendrick dan Luna sedari tadi. Kendrick mengangkat sebelah alisnya.
"Bagaimana bisa ada inlander disini?" Gumamnya sembari beranjak pergi. Luna yang melihat kakak nya pergi pun segera ikut meninggalkan taman.
Pria beruban yang tadi memarahi kedua anak tadi menghela nafas panjang.
"Jangan memberi tahu orang orang tentang kejadian yang baru saja anda lihat, nona," pinta pria beruban itu.
Ayu menatap pria beruban itu, lalu menunjuk dirinya sendiri. Pria beruban itu mengangguk.
Ayu segera berdiri dari bangku taman nya lalu menunduk. "Baiklah meneer, saya tidak akan menyebarkan hal ini kepada siapapun, saya janji." Ayu mengangkat tangan nya membentuk ✌️.
Pria beruban itu tertawa keras. "Hahaha, jangan panggil saya meneer, panggil saja Anton," timpal pria bernama Anton tersebut.
"Anton?" Ucap Ayu sekali lagi. Pria itu mengangguk cepat.
"Saya hanyalah kepala pelayan disini, sekaligus pengasuh kedua manusia yang bertengkar tadi. Lebih baik, anda kembali ke ruangan pesta, nona. Jika tuan Wilder melihatmu disini, bayangkan apa yang akan ia lakukan kepada anda," tutur Anton.
Ayu mengangguk paham. Anton tersenyum tipis.
"Saya akan kembali ke ruangan pesta, saya permisi," pamit Ayu meninggalkan taman kediaman.
Anton menatap punggung Ayu dari kejauhan, "dia sangat mirip dengan ibunya. Tapi gen sifat ayahnya lebih kuat"
************
Ayu menatap sekeliling ruangan pesta guna mencari sang ayah dan Lalengka. Ia melihat, sang ayah masih berbincang bincang dengan pejabat Belanda, sedangkan kakaknya sedang bercanda tawa dengan para gadis Belanda.
Ayu mengembuskan nafas pendek. "Aku kesepian lagi" gumamnya.
Tiba tiba ada sebuah tepukan dari pundak Ayu. Gadis itu seketika menoleh dan mendapati seorang laki laki berpakaian jas berwarna cream serta topi bundar nya.
Ayu mengangkat sebelah alisnya. Siapa lelaki ini? Pikir Ayu.
"Hai Ayu... Sudah lama kita tidak bertemu! Bagaimana kabarmu? Apakah kau sudah sembuh? Apakah Hendra memperlakukan mu dengan kasar lagi?" Tanya lelaki berjas cream itu dengan cepat dan beruntun.
"Sebelum aku menjawab pertanyaan mu, aku ingin bertanya, siapakah dirimu wahai tuan muda?," tanya Ayu sembari menatap tajam lelaki itu.
"A-apa kau melupakanku?" Tanya laki laki itu tidak percaya.
Ayu mendesah pelan, "maafkan aku jika aku melupakanmu. Mungkin ini efek dari pingsan yang aku alami," jelas Ayu. Lelaki itu mengangguk paham.
"Perkenalkan, nama ku Herman Lerience. Aku adalah adik dari Hendra, mantan kekasihmu" ucap Herman.
Ayu mengerutkan keningnya. "Kau Herman? Tahu darimana jika aku sudah putus dengan kakakmu?"
"Kakak menceritakan nya kepadaku. Apakah kau masih menyukai kakak ku?" Tanya Herman penasaran.
Ayu segera membuang muka. "Cih, menyukainya? Bahkan sampai aku matipun aku tidak akan mau bersamanya" Herman tersenyum tipis mendengar pengakuan Ayu.
"HEY BROO, SUDAH LAMA KITA TIDAK BERTEMU!!," teriak seorang laki laki berambut hitam legam yang baru saja datang sembari membawa segelas wine.
Herman memukul kepala lelaki itu. "Apakah kau sudah mabok? Kau ini sedang berpesta di rumah pejabat! Bukan berpesta di diskotik malam!" Peringat Herman kepada teman nya itu.
"Ahh iyaa iyaa, jangan marah seperti itu, sangat menyeramkan. Eum, siapa gadis pribumi ini? Cukup cantik" tanya laki laki berambut hitam itu.
"Dia adalah teman kecil ku, Ayu, anak bungsu tuan Welirang" jawab Herman. Teman nya hanya mengangguk.
"Oh ya Ayu, perkenalkan ini, Laurence, dia adalah teman ku. Dia adalah lulusan Amsterdam University dan sekarang lanjut berkuliah di Tokyo University"
Ayu membulatkan matanya. "Gila! 2 universitas luar negeri!! Aaa aku juga ingin masuk ke kedua universitas itu... Apalah dayaku masuk UGM jalur SNBT😭" batin Ayu menangis.
Ayu segera meraih tangan Laurence lalu menggenggam nya, "Anda hebat sekali bisa masuk ke 2 universitas impian semua orang" puji Ayu dengan mata berbinar.
"Hahaha, impian apanya? Tokyo University dan Amsterdam University tidak ada apa apanya dibanding Harvard dan Oxford," ucap Laurence dengan senyum bangga.
"Orang pintar memang beda!!" Seru Ayu dalam batin.
"Laurence! Herman! Sejak kapan kalian datang?!"
Bersambung.....
-
-
-
-
-
Terimakasih gess yang sudah mau membaca dan vote. Maaf jika author lama kali updatenya😁 lain kali author akan lebih rajin update😭🙏 jika sedang moodSebagai minta maaff author triple update✌️😘
See you next time Liderss🏃🕰️
KAMU SEDANG MEMBACA
Ku Pegang Janjimu Tuan Meneer
Historical Fiction[Hanya Karya Fiksi Semata📍] 🔑Hanya Mengambil Beberapa Sampel Sejarah🔑 {Sinopsis} 📜🕰️Terjebak dalam perjalanan waktu dan mendarat di era penjajahan kolonial Belanda di Nusantara. Apa yang akan terjadi ketika jiwa dari masa modern bertemu dengan...