Chapter 13 {Menerima}

32 4 0
                                    

"Ayu... Ayo bekerja sama!"

"APA?!"

_______________

✨🕰️Selamat Membaca🕰️✨
~~~~~~~~~~~~~~~~~

"APA MAKSUDMU TUAN KENDR--!"

Kendrick segera membekap mulut Ayu dan memelototi gadis berdarah Jawa itu.

"Kecilkan suaramu... Ayu!," sentak Kendrick. Ia melepaskan bekapan tangan nya. Ayu segera menutup mulutnya sendiri dan menatap Kendrick dengan bingung.

Ayu mendekatkan wajahnya ke arah Kendrick hingga deruan nafas hangat mereka saling mengenai satu sama lain.

"Memang kerja sama apa yang ingin anda jalankan bersama saya?," tanya Ayu dengan suara pelan agar orang lain tidak mendengarnya kecuali Kendrick.

Kendrick mengangkat sebelah alisnya, kemudian ia mendekatkan wajahnya ke arah telinga Ayu.

"Membunuh para tikus tikus berjas," bisik Kendrick dengan sangat pelan, namun Ayu masih bisa mendengarnya.

Ayu segera mendorong tubuh Kendrick menjauh. Gadis itu menunjuk dirinya sendiri, "aku harus membantumu membunuh tikus tikus berda- eh berjas?."

Kendrick mengangguk cepat. "Bukankah itu sama saja aku menjadi seorang pembunuh?," tanya Ayu dengan wajah melas dan frustasi.

Kendrick menggeleng pelan.

"Ya tuhan! Bukankah ini sama saja aku membantu penjajah negri ku sendiri memperkuat kekuasaan nya? Mau nolak tapi takut taruhan nya nyawa," batin Ayu menangis.

"Ayu...."

"....."

"Ayu Maheswati!"

"Eh!"

"Bagaimana? Apa kah kamu mau bekerja sama dengan ku?," tanya Kendrick dengan tatapan penuh harap.

"Plis, gue mau nerima, tapi gimana nanti pas ketemu pejuang tanah air? Kalau nolak, gue nggak tega liat ni cowok ganteng, taruhan nya nyawa lagi. Kenapa di dunia ini harus ada yang namanya pilihan!!!"

"Ayu...."

"Ah, maaf tuan muda Kendrick. Saya menolak ajakan kerja sama anda! Mau bagaimana pun saya adalah seorang pribumi biasa, kenapa tuan tidak meminta ke pada orang yang sama sama berketurunan Belanda untuk menjalankan misi anda?," tolak Ayu sekaligus bertanya.

Kendrick memegang kedua telapak tangan Ayu. "Siapa bilang kamu adalah pribumi biasa? Kamu adalah pribumi yang berbakat, apalagi kecantikan mu ini yang dapat memikat perhatian semua orang, kerja sama ini pasti akan berjalan lancar jika ada dirimu," imbuh Kendrick dengan tegas, seperti memberi semangat dan dukungan.

Ayu terdiam sebentar. "Apa aku terima saja ya? Aku juga penasaran penampakan tikus tikus berjas di zaman ini"

"Baiklah! Aku akan ikut serta dalam kerja sama ini," putus Ayu. Kendrick membulatkan matanya.

"Oah, benarkah? Aah tenang saja nona Ayu, setelah kerja sama ini selesai, aku akan memberikan imbalan atas kerja keras mu," ujar Kendrick dengan nama mengiming imingi.

"Imbalan berupa uang juga tidak buruk, tuan Kendrick...," Ayu menggosok gosokkan jari telunjuk dan ibu jarinya seperti sedang memegang uang.

"Itu mudah, Hans!"

"Siap tuan"

"Berikan nona Ayu uang muka sebelum menjalankan rencana," suruh Kendrick. Hans melirik sang tuan, lalu mengeluarkan sebuah amplop coklat dan memberikan nya kepada Ayu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 15 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ku Pegang Janjimu Tuan Meneer Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang