Chapter 11 {Dihukum}

48 6 0
                                    


🕰️Selamat Membaca🕰️
-
-
-
-
-
-
-
-

Ayu baru saja sampai di kediaman nya. Ia masuk ke dalam rumah dengan wajah riang gembira dan hati berbunga bunga. Jangan kira itu karena dirinya bertemu dengan Kendrick, melainkan dirinya diterima sebagai pengajar di sanggar tari pentas tadi.

Ia bahkan tidak menyadari akan ada sesuatu yang sedang menunggunya, dan pastinya itu buruk.

Baru saja dirinya melangkahkan satu kakinya.

"AYU!!"

Ayu segera menatap ke arah depan. Sudah ia dapati sang ayah, tuan Welirang sedang berdiri disana dengan kayu panjang dan ringan namun sangat menyakitkan jika menyentuh kulit manusia, apalagi jika bukan rotan.

Di samping tuan Welirang terdapat Dinda yang terlihat sedang menangis. Ayu menatap bingung kedua orang yang berdiri dihadapan nya.

"Ada apa?" Tanya Ayu dengan polos.

"DASAR ANAK KURANG AJAR, APA KAMU TIDAK TAHU KESALAHAN APA YANG KAMU PERBUAT?!" Bentak tuan Welirang. Ayu menggeleng pelan.

"GUA NGEBUAT SALAH APA!?" batin Ayu kesal. Baru juga dia kembali dari luar, di rumah ia langsung dimarahi oleh ayahnya.

"Hiks... Bapak... Tidak baik memarahi anak mu di depan pintu kediaman, apalagi seorang anak gadis.. lebih baik membawanya kedalam" ujar Dinda dengan nada memohon.

"Tch, kok alay kedengaran nya" batin Ayu dengan menatap lekat Dinda yang masih menangis.

"Kalau tidak salah, menurut tips psikologi tiktok ku, orang dengan air mata yang mengalir dari tengah mata itu palsu, sedangkan jika mengalir dari ujung baru asli"

"Baiklah, PENGAWAL! SERET AYU KE AULA UTAMA!" Perintah tuan Welirang. Dua pengawal berwajah seram seketika memegang Ayu agar tidak bisa kabur.

Ayu terkejut dan langsung menatap kedua pengawal itu secara bergantian. "HEY! NGGAK MUHRIM" Pekik Ayu.

Kedua pengawal itu segera melepas tangan Ayu karena gadis itu memberontak. "Aku bisa jalan sendiri, heuh" Ayu berjalan dengan cepat mengikuti tuan Welirang yang sudah meninggalkan nya.

_________

"Bersimpuh!" Ayu segera bersimpuh di lantai. Ia hanya bisa menunduk saat orang orang kediaman nya menatap dirinya dengan tatapan yang tidak bisa diartikan.

Jangan kira Ayu menunduk karena takut, melainkan ia terlalu malas untuk membalas tatapan orang orang + dia merutuki orang orang yang sedari tadi menatapnya.

"Minimal tau tata krama lah! Orang lagi dihukum bukan nya di cuekin malah di tonton!!" Batinnya.

"Ayu!" Gadis itu segera mendongakkan kepalanya. Terlihat sang ayah sedang menggertakkan giginya.

"Apa kamu tahu kesalahan yang kamu perbuat kali ini?"

Ayu menggeleng lemah. "LO NGGAK NGOMONG, GUE NGGAK TAHU C-k! Gue udah banyak salah, saking banyaknya sampai gue nggak tahu ini lagi bahas kesalahan yang mana"

Ku Pegang Janjimu Tuan Meneer Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang