Chapter 8 {Fakta baru}

48 6 4
                                    


🕰Selamat Membaca🕰️
~Jangan lupa tinggalkan jejak~
😘

"

Kamu belum waktunya mengetahui watak asli dari mbak Dinda, Ayu..." Batin Lalengka.

______________

Ayu benar benar menepati janjinya untuk menemui Gayatri. Sekarang Ayu tengah berdiri di bawah sebuah pohon di ujung selatan benteng Vredeburg.

(Selatan benteng Vredeburg: sekarang kawasan Malioboro)

Ayu berdiri disana sembari melihat aktivitas aktivitas para pribumi yang beragam. Tidak jarang ada orang Belanda yang berlalu lalang.

"Ayu!"

Ayu yang terpanggil pun menoleh ke samping. Terlihat Gayatri berlari kecil menghampiri nya.

Ayu melemparkan senyum lebar ke pada teman nya itu.

"Apa kamu sudah lama menunggu? Maafkan aku jika terlalu lama" Ujar Gayatri.

"Sudahlah, santai saja, aku juga baru datang" imbuh Ayu.

Ayu dan Gayatri sama sama terdiam tanpa berniat untuk membuka obrolan.

Ayu melirik kearah Gayatri. Dapat Ayu lihat tatapan kosong yang terdapat di netra mata Gayatri.

"Eumm apa yang ingin kamu katakan, Gayatri?," tanya Ayu yang ingin cepat cepat menyelesaikan pertemuan ini.

"Ada sesuatu yang ingin aku tanyakan," kata Gayatri. Ayu mengangkat sebelah alisnya.

"Apa itu?"

"Apa kamu sudah tidur seranjang bersama Hendra?." Pertanyaan dari Gayatri itu sukses membuat Ayu bingung tak kepalang.

"Hah? Apa maksudmu? Aku tidak pernah tidur bersama Hendra. Mau ditaruh mana harga diriku sebagai seorang perempuan?!," seru Ayu dengan nada kesal.

"Jangan berbohong kepada ku Ayu. Jujur saja, kau pernah tidur bersama Hendra pada malam sebelum kejadian kau koma." Ayu terdiam sejenak.

"Aku tidak tahu apakah itu terjadi atau tidak, karena sekarang aku mengalami hilang ingatan, bahkan masa kecil ku pun tidak ingat. Jadi jika itu terjadi, aku sungguh malu dengan martabat ku, namun jika itu tidak terjadi aku sangat bersyukur

karena tuhan menyelamatkan diriku dari lelaki hidung belang seperti Hendra. Aku sangat yakin, jika aku tidak pernah tidur bersama Hendra," Jelas Ayu panjang lebar dengan penekanan di setiap kalimat yang ia lontarkan.

Gayatri memandang Ayu dengan tatapan tajam. "Asal kamu tahu, Ayu. Perasaan ku terhadap Hendra tidak pernah hilang sedikitpun. Mengetahui kau sudah putus dengan Hendra, sungguh membuatku senang. Mungkin ini adalah keberuntungan yang diberikan tuhan kepadaku" timpal Gayatri yang tersenyum miring.

"Apa kamu membenci ku, Gayatri?" Tanya Ayu yang mulai menyadari sesuatu.

"TENTU!" Tegas Gayatri.

"Kak Lalengka bilang Gayatri teman masa kecilku, lalu mengapa dia bisa bersikap seperti ini? Bahkan menyukai Hendra" batin Ayu.

"Aku ingin memperingatkan mu, jangan pernah mendekati Hendra lagi, dia sudah bukan milikmu. Mungkin sebentar lagi akan menjadi milik ku. Aku harap kamu tidak marah akan hal itu seperti dulu" peringat Gayatri yang berlalu pergi meninggalkan Ayu seorang diri.

Ayu tertegun mendengar ucapan Gayatri. "A-apa dia berpikir aku akan mendekati lelaki seperti Hendra lagi? HANYA ORANG GILA YANG INGIN MENDEKATINYA" Pekik Ayu tanpa mempedulikan sekitar.

Ku Pegang Janjimu Tuan Meneer Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang