❤️‍🩹Part 12 - Malam Pertama di Rumah Baru

344 19 7
                                    

Dua minggu setelah Selina diajak untuk melihat rumah baru mereka akhirnya mereka bisa mulai menempati rumah itu mulai malam ini. Karena pada hari itu air ternyata kamar mandi tidak ada air. Sehingga mereka menunda untuk pindah pada hari itu. Beberapa barang juga sudah ada yang dipindahkan. Mereka sudah bisa menempatinya dengan nyaman sekarang.

Malam ini, setelah menata beberapa barang yang mereka pindahkan dari apartemen ke rumah baru mereka, Hansel dan Selina merasa lapar. Mereka memutuskan untuk memesan makanan online karena belum sempat membeli bahan-bahan masakan.

Saat menunggu pesanan datang, mereka duduk bersama di ruang tamu yang nyaman, menikmati kehangatan rumah baru mereka. Lampu-lampu lembut memancarkan cahaya redup, menciptakan atmosfer yang romantis.

Hansel duduk di samping Selina, merangkulnya dengan lembut. Mereka berdua terlibat dalam percakapan yang ringan, tertawa dan berbagi cerita tentang masa lalu mereka dan harapan untuk masa depan.

Ketika pesanan mereka tiba, mereka menata meja makan dengan santap malam mereka. Hansel dengan penuh keceriaan mencoba menyajikan makanan dengan cara yang indah, membuat Selina tersenyum lebar melihat kebaikan hatinya.

Setelah makan malam selesai, mereka kembali ke ruang tamu, duduk di sofa yang nyaman sambil menikmati segelas anggur. Hansel menatap Selina dengan penuh kasih, membiarkan kehangatan cinta mereka memenuhi ruangan.

"Ini malam pertama kita di rumah baru.” kata Hansel dengan suara lembut, matanya terpaku pada wajah cantik Selina.

Selina tersenyum, matanya bersinar dengan kebahagiaan. Ia mengangguk. “Aku rasanya ingin sering-sering di dapur deh. Estetik banget.”

Hansel memandang Selina dengan penuh cinta dan kelembutan. Dia merasa bersyukur memiliki wanita seperti Selina di sisinya, siap untuk memulai petualangan baru dalam hidup mereka bersama. Mereka melanjutkan percakapan mereka, saling berbagi mimpi dan harapan mereka untuk masa depan. Waktu berlalu begitu cepat, dan tanpa mereka sadari, sudah larut malam.

Hansel menatap Selina dengan penuh kasih, matanya penuh dengan kelembutan. "Kita harus maksimalkan malam ini di rumah baru.”

“Apanya?”

“Ada yang tertunda, sayang.”

“Apa? Perasaan udah semua.”

“Kita belum test fasilitas di kamar kita.”

Selina yang tadinya tersenyum, meredupkan senyumannya. Ia tidak menyangka Hansel akan mengingatnya. “Kayaknya gak perlu.” Rumah ini termasuk modern dan megah sudah pasti ada pemeriksaan ulang kan? Pikir Selina. Tapi, bukannya memang seharusnya sudah aman jadi tinggal tempati saja. Selina mulai tidak tenang. “Pasti tukang tukangnya udah pada test deh, aku yakin.” udah pasti, gak mungkin belum.

“Itu tukangnya. Aku sendiri belum tau keadaan aslinya.”

“Harus banget? Kamu kan dapat laporan dari mereka juga pasti?”

“Aku belum yakin.” Hansel berdiri dari duduknya. “Kita ke kamar sekarang aja udah mulai larut.”

“M-mau sekalian test juga?” Hansel menjawabnya dengan anggukan penuh keyakinan.

“Aku mau kasih ide.” Selina menarik tangan Hansel lagi untuk duduk. Hansel mau tidak mau ikut duduk kembali. “Nanti aku di dalam kamar setel lagu keras banget, kamu diluar kamar kasih tau suaranya teredam atau gak, gimana oke kan?” Selina tersenyum menang sembari menunggu jawaban dari suaminya yang dari mimik wajahnya tampak tidak setuju. Tolong ubah keputusan dia tuhan, aku belum siap aaaaaaaaaa.

“Ribet sayang.” Hansel tidak akan merubah rencananya. “Kurang menantang.” Ucapnya lagi. “Ke kamar, sayang.” Ajaknya lagi. Kali ini Hansel ada unsur pemaksaan. Tanpa menunggu jawaban Selina, Hansel langsung menggendong Selina ala bridal style.

“E-eh, harus sekarang banget? Kayaknya aku masih laper. Pesan makanan lagi yuk.”

“Akunya yang gak kuat.” Hansel membalasnya dengan suara yang terkesan mulai berat. Suara itu membuat Selina sulit menelan salivanya.

Mereka berdua berjalan menuju kamar tidur mereka dengan perasaan yang penuh cinta dan keintiman. Meskipun mereka belum mengetahui apa yang akan terjadi malam itu, entah akan tercapai atau tidak rencana Hansel. mereka yakin bahwa bersama-sama, mereka dapat menghadapi segala hal yang ada di depan mereka.

Di dalam kamar tidur, suasana begitu tenang dan penuh cinta. Mereka saling memandang dengan mata yang penuh kasih, merasakan getaran keintiman di antara mereka. Dalam pelukan yang hangat, mereka menemukan kedamaian dan kebahagiaan yang tidak tergantikan.

Malam itu, di rumah baru mereka yang indah, Hansel dan Selina menemukan kebahagiaan yang sejati dalam cinta dan keintiman mereka yang saling memahami. Mereka bersiap untuk memulai perjalanan baru dalam hidup mereka bersama-sama, dengan keyakinan bahwa bersama-sama, mereka dapat mengatasi segala rintangan yang mungkin mereka hadapi.

❤️‍🩹❤️‍🩹

Pagi hari tiba, dan sinar matahari mulai menyapu perlahan melalui jendela kamar mereka yang baru. Hansel terbangun terlebih dahulu, dengan senyum lebar di wajahnya. Dia merasa bahagia karena malam itu mereka telah menghabiskan waktu bersama-sama, memulai babak baru dalam hidup mereka dengan cinta dan keintiman.

Namun, saat Hansel berusaha membangunkan Selina dengan lembut, dia merasa bahwa ada sesuatu yang tidak beres. Selina terlihat memasang wajah kesal.

"Kenapa?" tanya Hansel sembari merapikan anak rambut istrinya. “Cape.” Keluhnya.

Hansel tersenyum. “Masih sakit?” Selina mengangguk. “Perih.” Ucapnya.

“Mau coba lagi?”

“Ih, nggak mau. Sakit, Hansel.” Tolaknya.

“Kalau udah sering sakitnya berkurang. Kita harus lakuin lagi.”

Selina memukul dada Hansel. Enak saja menurutnya. Mulutnya mudah sekali berkata begitu. Ia tidak merasakan ngilu yang Selina rasakan.

Appetizer?” Hansel kembali menindih Selina yang masih terbalutkan selimut. Ia menyibakkan seluruhnya melemparkannya hingga jatuh. Selina menggeleng. Hansel mencium dahi istrinya. “Sekali lagi, setelah itu kita mandi.”

“Ummph…” Selina cukup meladeni Hansel saja. Ia sudah tidak punya cukup tenaga. Sedangkan, Hansel dengan lembutnya ia kembali seperti semalam.

“Han-sell…, u-udah…” Selina tidak yakin ia masih bisa membuka matanya. Ia sudah mulai lelah. Lagi-lagi Hansel tidak sesuai dengan ucapannya. Sekali lagi apanya, bohong. Udah dua kali.

Bersambung...

❤️‍🩹❤️‍🩹

Haloo,
Jangan lupa untuk tinggalkan jejak kalian yup, vote dan commentnya okey...
See u di part selanjutnya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 13 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Destined HeartsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang