Libur semester selesai, orang tua Reva dan Manda pun sudah kembali ke Semarang. Sepagi ini Reva sudah menarik nafas panjang melihat rumahnya yang kembali sepi.
Reva dan Manda sudah bersiap untuk pergi ke sekolah, mereka menggunakan baju seragam seadanya. Pergi menggunakan mobil yang berbeda sudah menjadi kebiasaan mereka.
"Man, gue nebeng dong."
Manda yang tengah memakai sepatu heran, tumben banget butuh?
"Kenapa mobil lo?"
"Mobil gue harusnya kemaren ganti oli, cuma lupa. Nanti siang mau ganti oli sama mang Teo."
Manda mengangguk, ia segera memberi kabar kekasihnya.
Kedua gadis dengan perawakan tomboy itu pergi satu mobil, menggunakan kacamata hitam yang menjadikan mereka sangat mempesona.
Manda sudah mengkonfir bahwa ia akan menjemput Dira, kekasihnya. Reva mengiyakan karena mau gimana lagi?
Manda menekan klakson mobil guna memberi tanda bahwa dirinya sudah ada di depan gerbang rumah Dira, tak lama Dira keluar dan masuk di kursi belakang.
"Rev, gantian sama Dira." Suruh Manda menunjuk bangku belakang dengan dagunya.
"Dih? Bagus lo kaya gitu nyuruh nyuruh kakak lo?"
Reva malah menyandarkan tubuhnya di kursi, Manda yang kesal menarik tas Reva dan melemparnya ke belakang.
"Lo pindah atau gue turunin paksa Rev?"
"Manda, udah gakpapa aku disini aja." Sahut Dira dengan lembut, mengelus perlahan pundak Manda.
"Gamau yaanggg, pengen ayang disiniii..." Manda memonyongkan bibirnya ke arah Dira, manja seperti anak kecil.
Reva melihat itu langsung menyomot mulut Manda dan langsung mengerlingkan bola matanya. Reva turun dan membuka pintu belakang.
"Lo di depan aja Dir, gue jijik sampingan sama orang alay."
"Brisik lu jomblo, sirik aja."
Manda menarik tangan Dira untuk berpindah ke sampingnya, sebelum melajukan mobilnya Manda mencium singkat bibir Dira, hal kecil yang selalu ia lakukan.
"Hueekkkk... stop bucin, gue muak banget." Ujar Reva di belakang sana.
Manda tak memperdulikan Reva, ia memutar setirnya dan mulai berangkat ke sekolah dengan dua gadis yang sangat ia sayangi, kayaknya.
___
Sampainya di sekolah, SMA Sagata, mereka langsung turun dari mobil Manda dan berjalan ke kelasnya masing-masing. Reva mendapat tatapan kagum dari murid-murid disana karena kharismanya.
Reva disambut oleh tiga gadis berawakan tomboy ketika sampai di kelas, tentunya itu adalah Olla, Oniel dan Ara.
Ara yang sedang sarapan pun langsung menyodorkan makanannya ke Reva, menawarkan Reva untuk makan bersama.
"Makasih Ra, gue kenyang."
"Naha? Biasanya lo selalu sarapan bareng sama gue Rev."
Ara heran, pasalnya hampir setiap hari Reva selalu sarapan pagi dengannya. Selain karena dirumahnya belum ada sarapan, masakan ibu Ara sangat mirip dengan masakan Cindy, Ibun nya. Reva memberi uang setiap bulan untuk ibunya Ara, sebagai balas kasih atas masakan yang selalu Ara bawa lebih ke sekolah untuk ia santap.
"Pembantu lo udah ada yang mau masuk pagi Rev?"
Oniel melempar pertanyaan itu sambil menarik kursi untuk bergabung sarapan dengan Ara.
KAMU SEDANG MEMBACA
RIVAL (ZeeDel)
Teen FictionDua ketua geng motor yang sebelumnya RIVAL kini diharuskan menjadi satu kesatuan untuk mengusut pembunuh sahabat mereka masing-masing. Namun sayang, pertumpahan darah terjadi ketika perang. Dan apakah dua gadis ini jatuh, atau cinta? CERITA FIKSI To...