Bulan & Sunya

4.8K 306 0
                                    

"Anjing? Dia lesbi juga?"

Tak lama mobil Pajero putih yang ada disamping mobil Olla itu pun mundur meninggalkan minimarket. Reva dengan posisi sedikit tertunduk tetap memperhatikan sampai Pajero putih itu lenyap dari pandangannya.

Reva mengangkat badannya, masih mencerna apa yang dilihatnya sedetik yang lalu.

"Trus kalo penampilan sebenernya dia kaya tadi, ngapain ke sekolah jadi cupu? Dia kenapa?"

Reva melamun, memikirkan hal yang sebenarnya tak perlu ia pikirkan. Bukan hal penting, pasalnya Reva sangat acuh kepada semua masalah yang dihadapinya.

Tak lama, pintu mobil terbuka. Masuklah tiga gadis dengan raut wajah yang tidak enak, menenteng tas belanja besar berisikan cemilan.

"Emang bangsat nih toko, udah pake tujuh kartu debit declined terus, eh ternyata mesin EDC nya yang rusak." Olla menggerutu sambil terus menyalakan mesin mobilnya.

Ara menggeleng melihat satu temannya terus mengomel masalah pembayaran mereka tadi, 30 menit berkutat di kasir memasalahkan hal bodoh.

Tak lama fokus Ara buyar melihat Reva yang terus melamun dan terus memandang keluar jendela mobil.

"Rev? Lo kenapa?"

"Eh, gakpapa Ra. Mana sini minum gue?"

Ara langsung meraih satu kaleng minuman late untuk Reva. Reva berterima kasih dan lanjut melamun. Ara tak bertanya lagi, ia tau sahabatnya sedang tak ingin diganggu.

___

Sampai di markas, mereka langsung membuka seragam mereka, meninggalkan kaos hitam polos yang melekat di tubuh mereka masing-masing.

"Hareudang kieu edan." Ujar Ara merebahkan dirinya di sofa.

Reva menyalakan semua AC yang ada di ruangan itu, ia ikut merebahkan diri di sofa yang berhadapan dengan sofa yang ditiduri Ara. Reva bingung apakah ia harus memberitahu sahabat-sahabatnya mengenai hal mengejutkan yang ia lihat tadi? Atau diam dan cari tau sendiri?

Reva menghela nafas berat, ia meraih ponsel di saku celananya dan memberi kabar orangtuanya yang sedang di Semarang. Ia mengirim foto PAP dirinya dan sahabat-sahabatnya.

Reva memejamkan matanya, petikan gitar Oniel membuatnya semakin ngantuk, ia tidur dengan tangan yang masih memegang ponselnya.

___________

Jam menunjukkan pukul 10 malam, Reva terbangun dan melihat ada puluhan misscall dari adiknya, Manda.

"Rev, pulang gak? Kalo gak pulang rumah mau gue kunciin." Isi salah satu pesan dari adiknya.

Reva melihat satu persatu temannya yang terlelap, mereka bertiga ternyata "minum" dan sekarang kondisinya mabuk. Reva tak mungkin membangunkan mereka, ia mengirim pesan kepada grup chat yang isinya hanya mereka berempat.

"Gue pulang, lu semua kayaknya mabok gue gak tega bangunin. Alarm hp kalian udah gue setel ya. Gue pulang pake grab mobil."

Reva mengambil tas dan seragamnya, lalu meninggalkan ketiga sahabatnya. Tak sampai 5 menit, mobil yang dipesannya sudah sampai.

Sekitar 20 menit perjalanan, Reva sampai di rumahnya. Terlihat Manda yang tertidur di sofa dengan tv yang masih menyala, cemilan dan jus alpukat kesukaannya juga tergeletak di meja.

Reva mendekat dan memandang wajah adiknya, sedikit mengacak rambut Manda. Ia langsung menggendong adiknya untuk ditidurkan di kamarnya.

"Maafin gue ya dek, lu jadi gak keurus."

RIVAL (ZeeDel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang