Remake Film 🔞🔞🔞

10.9K 344 11
                                    

"Ahh.. yasshhh baby... awwhh"

Suara yang keluar dari layar tv itu seperti membangun gairah Zee, membakar api nafsunya. Deru nafas Zee mulai tak teratur apalagi setelah membelai tubuh mulus Reva.

"Ah anjing Rev gue gak kuat."

Zee membalik paksa tubuh Reva dengan sekuat tenaganya, ia memaksa agar Reva berhadapan dengannya. Tentunya Reva kaget karena tak ada aba-aba dari Zee. Zee langsung membuka paksa kaos yang Reva kenakan, melemparnya ke sembarang arah.

Payudara besar milik Reva langsung terbelalak disana, Zee dengan cepat langsung menyantap dan menggasak dengan cepat payudara satunya.

Reva mencoba mendorong tubuh Zee sekuat yang ia bisa, tapi hasilnya nihil, Zee mencengkeram erat dua tangan Reva keatas dan tubuhnya menahan pergerakan Reva.

"Zee lo beneran gila anjing! Gue teriak bisa digebukin lo."

Zee melepas bibirnya dari payudara Reva, menatap tajam Reva dan mendekatkan wajahnya.

"Diem, nanti lo juga keenakan Rev." Bisiknya.

Zee menarik paksa celana pendek yang dipakai Reva dan menyisakan celana dalam putih tipis, sedikit mengelus vagina yang tercetak di celana dalam itu.

Zee mencium sekilas bibir Reva dan kemudian turun kembali ke payudara yang kini mulai menegang. Zee menjejalkan tiga jarinya ke mulut Reva.

"Mmmhhhh..."

Saat dirasa jarinya sudah basah kuyup, Zee langsung menggasak vagina Reva dengan jarinya itu. Menggasak perlahan guna mengundang nafsu gadisnya.

Jari Zee bermain ke kanan dan ke kiri dengan tempo yang lambat, satu jarinya ia mainkan di klitoris Reva yang lembut.

"Aaahh... Zeehh anjing lo... ngghhhhh... aahhhh"

Reva mulai menggeliat menaik turunkan pinggulnya, ia menjambak perlahan rambut Zee yang mulutnya masih terpaut di payudaranya.

Karena dirasa jambakan Reva mulai tak beraturan, Zee menurunkan wajahnya dan ia benamkan di vagina Reva. Zee membentangkan kedua paha Reva dengan kasar.

Zee menjilat klitoris Reva dan memasukkan tiga jarinya ke dalam vagina Reva yang basah. Ia bisa merasakan tegang di dalamnya dan Reva yang meringis kesakitan.

"Aahhhsssss.... aahhh Zeehh sakiiitthh... aahhh..."

Zee terus menjilati klitoris Reva yang mungkin sekarang warnanya memerah, tiga jarinya tetap bermain keluar masuk dengan tempo yang cepat.

"Awwhhh... Zehhh... ahhh... udaahhh..."

"Nghhhhh... aahh... awwhhhhh...."

Suara decakan dari vagina Reva mengalahkan suara tv yang masih menyala disana. Bisa dirasakan tegang dan nikmat beradu satu. Zee mengangkat wajahnya dan memandang Reva yang kini mengeluarkan setetes air mata dari sudut matanya yang cantik itu.

"Rev, lo nangis?"

"Anjing berisik lo. Udah terusin gue kepalang sange."

Zee tersenyum smirk, ia berhasil membuat gairah Reva naik. Zee kembali bermain dengan Reva. Kini lidahnya yang masuk ke vagina Reva, jempolnya ia tinggalkan di klitoris Reva dan menggasaknya.

"Aahhh.... Zeehh fasterrrrhh... nghhhhh aaahhhh ahhh...."

"Mmmhhhh... ahhh... aaahhh..."

Reva sepertinya sudah di puncak nafsu, ia terbesit ide nakal. Saat dirinya mungkin akan "keluar", ia bangkit dari posisi tidurnya. Lidah Zee yang terpaut disana otomatis terlepas.

RIVAL (ZeeDel)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang