Pintu terbuka dengan sedikit keras menampilkan sosok yang tengah mengatur nafas akibat berlari terlalu kencang. Rambutnya yang panjang sedikit lepek begitu juga dengan pakaian kantornya yang sudah acak-acakan.
"Mam, you're late!"
Bocah laki-laki dengan wajah yang telah ditekuk masam menatap tajam wanita dewasa yang baru saja muncul dari pintu.
Terdengar helaan nafas dari wanita dengan status ibu itu setelah melihat ekspresi kesal sang anak. Ia tahu jika keterlambatannya kali ini membuat bocah dengan kaos Dino itu kesal. Padahal dari perjanjian mereka sebelumnya harus pulang tepat waktu, dan ia mengingkari janji itu.
"Maaf, kak. Tadi mami ada urusan penting makanya pulangnya lama." Ia mendekati sang anak dan langsung berjongkok untuk menyamai tingginya.
"Mami dimaafin nggak?"
"Say sorry to Angel mamii. Dia dari tadi nungguin mami pulang. Angel sedih dan khawatir sama mami. Angel tadi nangis, tapi udah bobo." Ujar bocah itu sembari menunjuk sang adik yang sedang tidur di atas sofa.
"Yaampun dedek!" Ia beralih pada sang putri. Wajah damainya saat tidur benar-benar mengingatkannya pada seseorang. Ia merasa bersalah saat melihat kedua mata anaknya terlihat bengkak. Sepertinya benar jika anak itu menangis.
"Ce Pio sama ai tadi nenangin Angel. Kakak udah bisa jagain Angel kan, mi?"
Ia tersenyum ke arah putranya dan mengangguk. Merasa bangga dengan anak lelakinya yang bisa diandalkan.
"Kakak hebat! Mami bangga sama kakak karna udah jagain dedeknya. Tapi Ce Pio nya mana kak?"
"Ada di kamar dedek, lagi beresin mainan."
Tidak lama disela pembicaraan mereka, Angel terbangun membuat mami dan kakaknya langsung duduk di samping kiri kanannya.
"Mami?" Gumam Angel dengan suara serak. Sang mami lantas mengambil Angel dan memangkunya. Memberikan sebuah pelukan hangat tak lupa permintaan maaf padanya.
"Angel, mami minta maaf karna pulangnya lama. Angel nyariin mami dari tadi, ya? Angel khawatir banget sama mami?" Dalam dekapannya Angel mengangguk. Bocah itu kemudian menatap maminya dengan mata yang masih sayu.
"Angelnya mami sampe nangis gini. Maafin mami, oke? Tadi mami lagi ada urusan yang urgent. Mami nggak mungkin ninggalin pekerjaan mami, nak." Ucapnya memberi pengertian.
"It's okey, mami. Yang penting mami pulang. Angel sayang mami, Angel miss mami so much!" Angel memeluk maminya dengan erat.
"Angel nggak sayang kakak?" Tiba-tiba si sulung berceletuk membuat Angel menatap kakaknya dengan senyuman yang sangat lebar.
"Sayang dong! Sini kak Zee, Angel mau peluk juga!"
Zee tersenyum senang dan ikut memeluk adiknya dengan erat. Sementara itu sang mami merasa gemas dengan anak kembarnya yang setiap hari ada saja kelakuannya.
Zevan Radeva dan Angelina Christy. Ia tidak menyangka bisa membesarkan dua anak itu sendirian tanpa adanya sosok pendamping dalam hidupnya. Ia sangat terharu saat mengingat perjuangannya ketika hamil dan melahirkan mereka ditengah-tengah masalah hidupnya.
"Ge, anak-anak kamu udah pada gede."
Bersambung..
Haiii!!! Akhirnya kita ketemu lagi dicerita baru kali ini. Siapa yg udah nggk sabar liat interaksi Greshan family? Cung angkat tangan, hehe..
Mungkin di buku kedua ini akan ada banyak perubahan seperti karakter Gracia dengan penampilan barunya dan juga penambahan tokoh. Di buku kedua ini konfliknya nggk bakal serumit cerita sebelah. Beneran sumpah! Kali ini benar² nyeritain tentang Greshan family aja! Udah kapok aku diteror kalian trus. Damai kita yak🙏😁
Tipis² dulu yak bagian ini. Kalo rame baru kita lanjut. Kabarin aja kalo tembus 1 JT reads dan 500k++ komen. Wkwkwk canda!