Angel terus memanggil papinya yang tiba-tiba saja menghilang sesaat ia terbangun dari tidurnya. Tidak hanya itu, si mami juga ikut-ikutan menghilang membuat Angel tantrum hingga Zee yang masih asik tidur pun juga terbangun.
"Papi sama mami nggak ada kak! Ayok kita cari mereka!" Rengeknya sambil menarik tangan Zee.
"Papiii!! Papi dimana?!" Teriak Angel.
"Coba kita cari di kamarnya mami. Mungkin aja papi sama mami di sana." Zee memberi saran. Dan tanpa berlama-lama lagi, mereka langsung berjalan menuju kamar sang mami.
"Papii!! Mamiii!! Is there anyone inside?" Panggilnya sambil mengetuk-ngetuk pintu kamar Shani.
Tidak lama kemudian pintu itu terbuka menampilkan Shani yang sedang memakai handuk untuk menutupi tubuhnya. Rambutnya pun juga masih basah pertanda jika wanita itu baru selesai mandi.
"Mamii!! Papi mana?! Tadi waktu Angel bangun papi udah nggak ada. Padahal semalam Angel bobok sama papi!" Adunya pada Shani.
"Loh, itu kan papi, Njel!" Tunjuk Zee pada sosok yang sedang tidur di atas kasur milik Shani.
"Papii!!" Angel berlari mendekati sang papi begitu pula dengan Zee.
"Kakak, dedek.. papi lagi tidur. Jangan diganggu dulu!" Larang Shani namun kedua anak itu seolah tuli dengan ucapannya. Alhasil Shani hanya bisa mendesah pasrah.
"Papii wake up!! Kok papi tidur di sini sih?!" Angel menggoyangkan tubuh sang papi hingga akhirnya ia terbangun.
"Hmm.. kenapa sayang?" Gumam Gracia menatap sendu kedua anaknya yang saat ini sudah duduk di atas perutnya.
"Papi kenapa nggak pake baju? Kata mami, kalo kita boboknya nggak pake baju, nanti masuk angin." Jelas Angel.
"Leher papi kenapa? Kok merah-merah?" Tanya Zee yang begitu penasaran saat melihat banyak sekali tanda merah di area leher hingga dada Gracia.
Di lain sisi Gracia yang masih mengumpulkan nyawanya itu lantas terkejut mendengar pertanyaan si kembar. Ia langsung terduduk membuat kedua anak itu terjatuh dari atas perutnya.
"Ih papi kok nggak bilang kalo mau bangun!" Angel mendengus kesal.
"Astaga! Maafin papi ya, sayang." Gracia memperbaiki posisi Zee dan Angel untuk duduk di atas kasur.
"Papi sama mami kok tidur di sini?! Bukannya semalam tidurnya di kamar Angel?"
Gracia hanya menggaruk kepalanya, bingung harus menjelaskan apa kepada anak gadisnya yang polos.
"Papi mau mandi dulu ya, sayang. Kakak sama dedek juga harus mandi. Hari ini kan weekend, kita mau jalan-jalan loh!" Shani mendekat lalu menurunkan Zee dan Angel dari kasur. Ia juga memberikan handuk kepada Gracia untuk menutupi tubuhnya yang saat ini tidak memakai apa-apa.
"P-papi mandi dulu ya!" Gracia cepat-cepat memasuki kamar mandi sebelum nantinya mendapat pertanyaan aneh dari anak-anaknya.
"Ish papi nggak asik! Padahal Angel mau mandi bareng sama papi!" Angel memanyunkan bibirnya.
"Udahlah, Njel. Mending kita juga mandi. Ai juga pengen jalan-jalan!"
Melihat Zee yang sangat bersemangat, Angel pun mengangguk pelan.
"Ayok sayang-sayangnya mami harus mandi!"
"Mamii gendong!!"
Shani menghela kecil melihat betapa manjanya si bungsu saat ini. Ia pun kemudian menggendong Angel dan membawanya ke kamar.
"Leher mami kok merah-merah juga kayak papi?" Heran Angel saat memperhatikan keadaan leher sang mami yang persis seperti sang papi.
"Hmm..ini digigit nyamuk dek." Alibi Shani. Ia tidak mungkin memberitahu hal yang sebenarnya kepada anak gadisnya yang masih polos.