Tiga

3.2K 126 2
                                    

Tak ingin lagi rasanya ku bercinta
Setelah ku rasa perih
Kegagalan ini membuat ku tak berdaya

Tak dapat lagi rasanya ku tersenyum
Setelah kau tinggal pergi
Biar ku sendiri tanpa hadirmu kini lagi

Alexa bersenandung menyanyikan lagu "Hujan Kemarin" sambil merapikan penampilannya di depan cermin besar di dalam kamarnya.

"Adek!" Axel yang masuk ke kamar Alexa tanpa mengetok pintu membuat Alexa langsung menatap tajam kakak semata wayangnya itu.

"Kak, tolong deh loe kalau masuk ngetok atau apa gitu. Gue kan jadi kaget, kalau adek loe jantungan trus mati loe udah ngak bisa punya adek lagi." Gerutu Alexa sambil memakai lipstiknya lalu memasukkannya ke dalam tas kerjanya.

"Dek, hari ini gue anterin loe yah. Biar mobil loe gue yang pake ke rumah sakit. Soalnya mobil gue masih di bengkel nih. Papa juga keluar kota hari ini, mama mau arisan bareng ibu-ibu. Sisa loe harapan gue satu-satunya." Ucap Axel memelas.

"Ngak yah, kemarin loe udah pake mobil gue tanpa izin. Nih liat akibatnya, sikut gue jadi lecet, handphone gue entah ilang kemana, kurang apa lagi penderitaan adek untuk kakakku ini." Kata Alexa sambil memperlihatkan sikutnya yang hari ini masih membengkak dan tadi pagi sudah di perban oleh mamanya.

"Adekku yang manis, kalau loe minjamin gue mobil loe, gue kan jadi sopir loe jadi tangan loe yang imut itu ngak usah nyetir. Pulang kantor juga bakalan gue jemput deh tenang aja." Tawar Axel yang membuat Alexa berpikir, benar juga tangannya yang sakit ini jadi bisa istirahat.

"Kalau gitu gue nambah satu permintaan. Ini karena kemarin loe make mobil gue tanpa izin, dan karena hari ini loe minjem lagi." Balas Alexa.

"Apaan tuh?"

"Beliin gue handphone baru."

"Ibu COO yang terhormat, mohon berkaca di depan anda ada kaca besarkan? Gaji anda itu jauhhhh lebih besar dari gaji saya sebagai seorang dokter. Jadi apakah saya layak memberikan anda handphone?"

*Fyi : COO (chief operating officer)*

"Gaji guekan mau gue tabungin biar pas loe nikah, gue udah punya persiapan membiayai hidup sendiri."

"Gue kira loe mau nabung buat nikahan gue, bantu bantu biaya gitu."

"Iya, ntar gue bantu beliin burung merpati yang bakalan loe lepas sama istri loe. Tapi sekarang cariin dulu calon ipae gue, ingat umur loe udah 35 tahun, niat jadi perjaka tua loe?"

"Iya, iya. Yukk sekarang berangkat, nanti telat nih gue, banyak pasien yang nungguin dokter oppa mereka datang. Ntar pulang jemput loe baru gue beliin handphonennya." Kata Axel lalu mengambil kunci mobil yang berada di atas ranjang Alexa lalu keluar pintu kamar adiknya, diikuti Alexa yang sudah siap dengan baju berwarna putih gading, senada dengan tas dan sepatu yang dia gunakan, dan rambut yang dibiarkan terurai.

" Kata Axel lalu mengambil kunci mobil yang berada di atas ranjang Alexa lalu keluar pintu kamar adiknya, diikuti Alexa yang sudah siap dengan baju berwarna putih gading, senada dengan tas dan sepatu yang dia gunakan, dan rambut yang dibiarkan ter...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
TraumaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang