Empat Puluh Delapan

1.6K 117 10
                                    

Alexa terus memperhatikan video cara memotong wortel berbentuk di handphonenya sambil mengikutinya. Ini sudah wortel ke-3 yang di potong olehnya, tetapi belum ada yang berhasil.

"Auh!" Serunya saat pisau itu mengiris jarinya.

Alexa segera berlari ke wastafel untuk mencuci lukanya.

"Hmm, udah 4 bulan belajar tetap aja ngak bisa masak." Gerutunya sambil melihat jari-jarinya yang kini banyak luka, entah itu luka akibat sayatan pisau, terkena parutan dan lainnya.

Dia membuka kotak obat yang dia letakkan di sebuah laci meja dapur. Membersihkan lukanya lalu segera mengoleskan salap dan memberikan plester pada lukanya itu.

Dulu ini adalah tugas Febi, yang selalu sigap mengobati lukanya, tetapi sekarang Alexa harus melakukannya sendiri.

______________________

Hari ini Alexa akan mulai keluar dari persembunyiannya selama 4 bulan ini.

Yap, selama 3 bulan lebih dia memilih untuk keluar negeri menenangkan dirinya. Dan sudah hampir 2 minggu dia berada di Jakarta untuk mulai memperbaiki kembali kehidupannya, dia sadar masalah yang ada tidak boleh dia hindari.

Apalagi informasi dari orang-orang kepercayaannya tentang usaha keluarga dan teman-teman membuat dia yakin bahwa dia harus kembali memperbaiki semuanya, bukan menghilang seperti ini.

Dan hari ini dia akan mencoba menyelesaikan masalah utamanya, Teddy.

Masakan dia hari ini dikhususkan untuk Teddy yang sebentar lagi akan melanjutkan pendidikannya, sejujurnya Alexa belum siap bertemu dengan Teddy. Tapi sampai kapan dia harus seperti ini?

Lagi dia harus mengembalikan cincin yang diberikan oleh Teddy bukan? Meskipun saat ini dia masih menggunakannya, tetapi hari ini dia harus rela melepaskan semuanya. Ini bukan haknya.

Alexa menenteng paper bag berisi masakannya itu masuk ke dalam mobilnya dan segera menjalankan mobil itu ke rumah Teddy.

______________________

Alexa menarik napasnya panjang setelah tiba di depan rumah Teddy. Ia memilih memarkirkan mobilnya di depan pagar rumah besar ini.

Beberapa kali Alexa terus mengatur napasnya dan menyemangati dirinya sendiri.

"Loe ngak bisa selamanya lari dari masalah Lex! Loe pasti bisa!" Ucapnya terakhir kali sebelum berjalan ke arah pagarnya itu.

Alexa menekan bel yang terletak di pagar, tak lama Pak Sohib, satpam rumah Teddy segera keluar dari pos kemanannya dan membuka pagar.

"Mbak Alexa?!" Seru Pak Sohib tidak percaya dengan penglihatannya ini.

"Selamat sore Pak Sohib! Apa kabar Pak?" Sapa Alexa dengan senyumannya.

"Ini beneran Mbak Alexa! Bapak udah lama ngak ketemu Mbak, katanya Mbak ngilang. Wah akhirnya bisa ketemu lagi yah Mbak." Ucab Pak Sohib semangat.

"Hehehe, cuma jalan-jalan aja kok Pak. Ngak ngilang. Oh iya Pak, saya bisa masuk?"

"Eh iya, Bapak lupa. Silahkan masuk Mbak. Tapi Pak Teddy nya lagi ke Solo, di dalam cuma ada Mbak Mila." Ucap Pak Sohib yang mengecilkan suaranya saat menyebut nama Mila.

Degh
Alexa tidak menyangka hubungan mereka sudah sejauh ini. Alexa menahan sesak di dadanya, dan tetap tersenyum pada Pak Sohib.

"Ngak apa-apa Pak. Saya izin masuk dulu yah Pak." Ucap Alexa lalu berjalan menginjak teras rumah itu.

______________________

Alexa membuka mata yang dia pejamkan selama beberapa detik sebelum dia menekan bel rumah itu.

Napasnya belum teratur.

Tak lama kemudian Mila membuka pintu rumah itu.

"Kamu? Udah capek sembunyi kamu? Hahaha ternyata cuma tahan 4 bulanan ya, ngak kaget sih. Kamukan anak manja, mana bisa ngilang lama-lama." Ucap Mila yanh tentu saja bukan sapaan yang sopan.

Alexa tersenyum pada wanita di depannya ini.

"Saya kesini cuma mau ucapin salam perpisahan sama Pak Teddy dan ngembaliin ini." Ucap Alexa sambil melepaskan cincin di jari manis kirinya itu.

Setelah berhasil lepas, Alexa memberikannya beserta makanan yang dia buat kepada Mila.

"Apa ini? Sogokan biar Mas Teddy balik ke kamu lagi? Hahaha. Udah ngak bisa! Bentar lagi kami bakalan nikah, see kita udah serumah sekarang."

"Ini bukan sogokan! Saya hanya mengembalikan sesuatu yang memang harus saya kembalikan."

"Yaudah, sudah aku terima kan? Sekarang kamu bisa pergi, bagusnya sih kamu sembunyi lagi, soalnya kehidupan Mas Teddy lebih baik setelah kamu pergi."

"Saya pamit dulu." Ucap Alexa lalu Mila segera menutup pintu rumah itu sebelum Alexa pergi.

______________________

Alexa terus melajukan mobilnya entah kemana, dia tidak bisa memikirkan apapun sekarang.

Terlalu sakit.

4 bulan dia pergi tidak merubah apapun mengenai rasanya pada Teddy.

Tujuannya memang untuk menyelesaikan semuanya, tapi kejadian tadi benar-benar menyakitinya.

Setelah memikirkan tempat tujuannya. Akhirnya dia memarkirkan mobilnya di parkiran danau penenangnya.

Sudah hampir setahun dia tidak menginjak danau ini. Terakhir saat Teddy menolongnya waktu itu.

Langkah kaki Alexa terhenti saat melihat seseorang sudah menduduki bangkunya.

"Mas?!" Pekik Alexa pelan agar Teddy tidak.mendengarkannya.

"Dulu Mas ngak mau kamu kesini sendirian, karena kalau sendiri kamu pasti punya masalah. Tapi akhirnya mas yang kesini sendiri, tanpa kamu. Hidup Mas jadi kosong sekarang, keluarga mas juga marahin mas. Maaf sayang, waktu itu Mas lebih mentingin Mila daripada kamu. Maaf karena ngak bisa nyelesaiin masalah sama Mila sebelum ketemu sama kamu." Suara Teddy terdengar jelas oleh Alexa yang kini bersembunyi di belakang sebuah pohon.

"Kamu belum nemenin mas cukuran, kita belum ngabisin waktu berdua, kita belum ngasih hadiah ke Mentari yang udah lahiran, kamu belum ikut acara keluarga aku. Masih banyak yang belum kita lakuin sayang. Sayang, kalau kamu denger aku, please pulang. 3 hari lagi aku bakalan berangkat, kalau memang kamu udah ngak bisa sama aku, aku ngak bakalan muncul di depan kamu sampai kapanpun." Ucap Teddy yang mulai putus asa.

Suara tangisan Teddy pun terdengar olehnya, Alexa menutup mulutnya agar dia bisa menahan suara tangisannya yang sejak tadi juga sudah pecah.

Alexa segera berlari kecil kembali ke mobilnya.

Dia memang belum bisa melepaskan Teddy, tapi dia pun belum bisa bertemu langsung dengan Teddy sekarang.

Sepertinya usahanya untuk kembali dari persembunyiannya harus dia tunda. Dia belum siap.

■■■■■■■■■■■■■■

Updatenya siang ini ya ges hahaha
Soalnya banyak banget yang nungguin

Terima kasih buat semua komentnya yah, aku tunggu koment kalian lagi hihi

Selamat membaca...

Seeyou🥰

TraumaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang