Delapan

2.4K 114 2
                                    

Setelah makan, Teddy kembali melanjukan mobilnya ke arah salah satu apotek tak jauh dari hotel Alexa.

Setelah tiba disana, Teddy menengok ke samping kirinya. Niat untuk menyuruh Alexa turun membeli obat dia batalkan karena melihat Alexa yang sudah tertidur pulas.

Ya, setelah mereka makan tidak ada pembicaraan apapun yang terjadi antar mereka berdua, hingga Teddy tidak sadar bahwa Alexa sudah tertidur.

Teddy mengambil handphonenya dan segera menelpon Axel untuk menanyakan resep obat yang harus dia beli untuk Alexa.

Tak sampai 3 menit, sebuah pesan singkat berisi list obat untuk Alexa sudah masuk dalam list chatnya. Teddy membuka lalu segera turun dari mobil tanpa mematikan mesinnya, agar AC mobil tidak berhenti.

Teddy memasuki mobil dengan sekantor plastik obat yang berisi beberapa obat dan vitamin untuk Alexa.

Dia menyimpannya lalu kembali melajukan mobilnya itu ke hotel tempat Alexa menginap beberapa hari ini.

______________________

"Alexa." Kata Teddy lembut sambil menepuk pelan lengan Alexa.

"Hoam..." Alexa bangun langsung merentangkan tangannya.

"Udah sampai ya pak?" Tanya Alexa yang masih setengah sadar.

"Iya, sekarang kamu minum obat dulu baru masuk hotel." Kata Teddy menyerahkan kantong obat yang tadi dia simpan.

"Pas di kamar saja Pak." Tolak Alexa.

"Tidak, kamu harus minum disini. Tadi Axel sudah mengingatkan saya untuk memastikan kamu minum obatnya sebelum kembali ke dalam hotel." Ya, Axel tahu kebiasaan Alexa yang tidak akan meminum obatnya jika sakitnya sudah berkurang, karenanya dia sudah melakukan antisipasi sebelumnya.

"Ini." Teddy menyerahkan sebotol air.

Alexa lalu memasukkan semua obat yang harus dia minum dan segera meminum air yang di berikan oleh Teddy.

"Udah Pak. Jadi saya udah bisa masukkan?"

"Sudah bisa. Kalau begitu sampai ketemu besok lusa." Ucap Teddy saat Alexa hendak keluar dari mobilnya.

Mendengar hal itu, Alexa mengurungkan niatnya lalu segera membalikkan tubuh menghadap ke Teddy.

"Besok lusa? Emangnya kita ada buat janji Pak? Perasaan saya tidak ada membuat janji bersama bapak."

"Iya, saya yang buat janji sekarang." Ucap Teddy.

"Ngak, ngak. Besok lusa saya mau istirahat sebelum balik ke Jakarta." Tolak Alexa.

"Sebelum kamu balik kamu harus ikut joging sama saya disini, sekaligus mencari ole-ole untuk kakak kamu. Saya ngak tahu cari ole-ole sendiri, jadi kamu harus ikut." Jelas Teddy.

"Untuk cari ole-ole saya bisa di temani oleh Juna dan Sukma. Untuk olahraga, saya ngak suka olahraga."

"Sukma dan Juna ngak tahu tempat beli ole-ole di Manado dimana kan? Saya tahu. Tapi karena kita ngak boleh ketahuan sama kantor kamu jalan bareng, jadi saya ngak bisa bawa Juna dan Sukma ikut bersama kita. Kalau olahraga, itu wajib Axel bilang kamu udah ngak pernah oalhraga hampir setahun, makanya kamu belakangan ini sering sakit." Teddy tahu mengenai peraturan kantor Alexa dari Axel saat dia menyuruhnya memakai masker.

"Olahraganya di Jakarta saja Pak, disini ngak sempet." Alasan Alexa.

"Di Jakarta, saya sibuk ngak bisa menemani kamu olahraga."

"Ya kan saya juga biasanya sendiri pas olahraga Pak."

"Kalau kamu sendiri, kamu pasti cuma duduk di pinggir lapangan bukan olahraga." Tebak Teddy dan yah memang demikian kejadian saat Alexa olahraga seorang diri.

TraumaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang