Sudah tiga hari Alexa harus turun lapangan bersama karyawan cabang Manado. Cukup melelahkan untuk Alexa yang kebanyakan kerja dari kantor.
Untuk hari ke empat, Alexa memilih untuk bekerja di kantor. Hari ini dia akan membereskan beberapa masalah yang sudah Juna dan Sukma telusuri selama tiga hari ini.
"Selamat pagi Ibu Alexa." Sapa Dion, OB di kantor ini.
Pagi ini, Alexa menjadi orang kedua yang memasuki kantor setelah Dion. Alexa tidak menunggu Juna dan Sukma karena mereka juga di berikan mobil dinas dari kantor seperti dirinya.
"Pagi Pak. Pak boleh saya minta tolong?" Balas Alexa.
"Boleh Bu."
"Nanti kalau ada gr*b yang datang bawa pesenan saya, tolong dianterin ke ruangan Pak Dimas yah." Jelas Alexa, ya selama di Manado dia meminjam ruangan Pak Dimas yang berada di lantai 3 untuk menjadi ruangannya karena dia tidak bisa bekerja dengan kebisingan.
"Baik Ibu, saya akan antarkan."
"Terima kasih yah." Ucap Alexa lalu berjalan ke arah tangga yang akan membawanya ke lantai dua.
_______________________
Alexa merentangkan tangannya setelah sejak pagi hingga sore hari dia bergelut dengan berkas dan dokumen yang ada di dalam labtopnya ini.
Dua jam yang lalu Juna dan Sukma sudah menelponnya untuk mengajaknya makan siang, tetapi Alexa enggan meninggalkan pekerjaannya itu.
Dan sekarang Alexa sudah merasakan perih si bagian uluh hatinya. Bagaimana tidak, sejak tadi dia hanya meminum kopi yang dia pesan tanpa memakan apapun. Sudah dipastikan maagnya kambuh.
Dia segera menelpon Axel dan bertanya mengenai jenis obat yang harus dia makan dengan keluhan seperti yang dia rasakan.
Axel tentu saja menyambut Alexa dengan banyak ceramah sebelum memberikan resep obat yang harus dia makan.
Sekarang Alexa sudah memasukkan labtopnya ke dalam totebag yang dia bawa, dan bersiap-siap turun ke bawa untuk segera makan dan membeli obat yang diresepkan oleh kakak protektifnya itu, tapi maag ini membuat dia sulit untuk berdiri apalagi berjalan.
Hingga sebuah notif dari nomor yang tak dia simpan membuat dia menoleh ke benda pipi itu.
"Siapa nih nelpon gue. Nomornya baru gue liat." Ucap Alex membuka notifikasi tersebut.
"Eh kok Pak Teddy sih. Ini pasti ulah kakak nih." Ucap Alexa setelah melihat profil whatsapp orang tersebut.
Alexa tidak langsung membelas pesan Teddy, tetapi langsung menelpon Axel dengan kesal.
"Halo, gimana adek gue udah baikan?" Tanya Axel memulai pembicaraan.
"Baikan, baikan. Tuh di bawah parkiran ada Pak Teddy. Loe nyuruh dia buat apa sampai harus ke kantor?" Ucap Alexa to the point.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trauma
RomanceTrauma menyukai seorang lelaki pada saat umurnya masih 17 tahun membuat Alexandra Permata Adinata, wanita 26 tahun enggan berhubungan lagi dengan lawan jenis. Hingga kejadian tak terduga membuat dia bertemu seorang lelaki yang mengubah hidupnya.... ...