Dua Puluh Delapan

1.9K 129 5
                                    

Alexa mengetikkan sesuatu pada benda pipi itu sebelum akhirnya menjalankan mode pesawat di handphonenya.

Alexa mengetikkan sesuatu pada benda pipi itu sebelum akhirnya menjalankan mode pesawat di handphonenya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alexa menyimpan handphonenya kembali ke dalam totebagnya dan segera mengikuti Juna, Layla dan Riko

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alexa menyimpan handphonenya kembali ke dalam totebagnya dan segera mengikuti Juna, Layla dan Riko.

_______________________

Sekembalinya Teddy bersama rombongan Bapak Prabowo ke Jakarta membuat komunikasi Alexa dan Teddy semakin jarang.

Hanya melalui chat di waktu kosong, tetapi tidak sempat bertelponan.

Alexa sebagai wanita karir pun tidak masalah dengan itu, toh Teddy bukannya sengaja kan?

Tapi Alexa tetap merasa ada sesuatu yang kurang, sejak berkenalan dengan Teddy dia tidak pernah tidak bertemu Teddy dalam seminggu.

Tetapi sekarang, mereka sudah tidak bertemu dua minggu lamanya.

Alexa hanya dapat melihat Teddy melalui tiktok dan story instagram Agung.

Seperti pada hari ini. Hari pengumuman Presiden terpilih

Sejak pagi hingga sore hari Alexa hanya dapat melihat Teddy dari live beberapa fanspage yang dia ikuti selama ini.

Khusus hari ini, Alexa meminta izin pada Michael untuk beristirahat sehari. Lebih tepatnya izin untuk menjalankan aksinya menjemput bola.

Tepat pukul 16.00 WIB, Alexa sudah siap dengan swetear abu yang dipadukan dengan celana hitam juga sneakers putih.

Alexa segera turun ke lantai dasar rumah besar itu. Alexa segera menghampiri Sinta yang sedang menonton ftv seperti biasa.

"Mam, adek mau pergi dulu yah." Ucap Alexa lalu mencium pipi kiri dan kanan Santi.

"Mau kemana, Dek?" Tanya Santi.

"Mau ngejemput bola hehehe."

"Emangnya adek bisa main bola? Kok Mam baru tahu."

"Bola yang ini bedah Mam."

"Hmm, mam ngak ngerti kalau begituan Dek."

"Mam tunggu aja, aku bawa bolanya kesini."

TraumaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang