Dua Puluh Dua

1.9K 133 10
                                    

Teddy mempersiapkan barang yang akan dia gunakan selama dua minggu ke depan untuk melakukan perjalanan dinas bersama Pak Prabowo.

Ya, besok Teddy dan rekan-rekannya akan pergi ke daerah Papua untuk melakukan beberapa kegiatan.

Bukan hal yang tiba-tiba, ini sudah terencana dari beberapa bulan lalu.

Setelah mengunci kopernya, Teddy segera mengambil handphonenya di atas ranjang dan segera memanggil nomor Alexa, padahal mereka berpisah baru 6 jam yang lalu.

"Halo Pak?" Ucap Alexa di seberang sana.

"Kan kemarin udah pake 'Mastedd', kok jadi 'Pak' lagi?" Ini sudah teguran kesekian dari Teddy mengenai masalah yang sama.

"Kemarin saya pikir kalau ubah manggilnya jadi 'Masted' ngak bakalan ada apa-apa. Ternyata saya salah."

"Salahnya apa Alexa?"

"Saya jadi ngak bisa kontrol rasa baper saya sama Bapak."

"Baper itu apa?"

"Ya ampun Pak? Udah tua banget emang. Baper itu bawa perasaan Pak."

"Eh, maksudnya kamu sudah pakai perasaan ke saya?" Ucap Teddy sambil tersenyum, meskipun tidak dapat dilihat oleh Alexa.

"Jangan salah sangka dulu yah, Pak! Kan tadi udah saya bilang, saya belum liat effortnya. Ngak mau kaleng-kaleng saya Pak."

"Iya, iya. Tapi saya usahanya setelah pulang dari Papua yah. Boleh?"

"Bapak mau ke Papua? Kapan?" Tanya Alexa kaget dengan informasi yang tiba-tiba ini.

"Besok pagi."

"Kok baru bilang sekarang Pak?"

"Tadi tidak sempat saya bahas, kan lagi usaha mendekati kamu."

"Bapak dimana sekarang? Dan pesawatnya jam berapa?"

"Saya di rumah, pesawatnya jam 9 pagi, jadi saya langsung ketemu tim di bandara jam 7. Kenapa?"

"Ngak apa-apa. Yaudah Bapak istirahat yah, biar besok ngak telat bangunnya."

"Oke Alexa, selamat tidur. Semoga mimpi tentang saya." Ucap Teddy sebelum wanita itu menutup sambungan telepon.

______________________

Teddy sudah siap dengan segala perlengkapannya. Dia membuka jendela kamarnya.

"Alexa?!" Pekiknya kaget saat melihat Alexa dari balik jendela kamarnya.

"Alexa?!" Pekiknya kaget saat melihat Alexa dari balik jendela kamarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wanita itu masih memakai piyama tidurnya.

Teddy segera membawa barangnya ke bawah lantai satu, dan segera membuka pintu dan pagar rumahnya yang masih terkunci.

"Kamu kenapa sudah ada di depan rumah saya pagi-pagi?" Tanya Teddy saat sudah berada di hadapan Alexa.

"Saya sudah ada disini sejak tadi malam Pak." Jawab Alexa dengan suara lesuh karena harus tertidur di atas mobil semalaman.

"Hah? Kok bisa?"

"Saya mau ngasih ini ke Bapak." Ucap Alexa lalu memberikan sebuah totebag biru kepada Teddy.

"Apa ini?"

"Seperangkat alat pertahanan diri jika Bapak bertemu dengan cegil-cegil Bapak itu." Jelas Alexa.

Teddy mengecek isi totebag itu, isinya sekotak P3K, sebuah topi, dan kacamata hitam.

"Kamu nginap semalam di depan rumah saya hanya demi mengantarkan ini?" Tanya Teddy tidak percaya, tapi Alexa mengangguk.

"Kan harusnya saya yang effort, kok sekarang kamu yang effort?" Ucap Teddy.

"Saya ngak mau tangan saya selalu di bawah. Kalau saya suruh bapak effort, berarti saya juga harus kasih bapak effort kan? Emangnya ada hubungan yang bertahan kalau salah satunya cuma mau perjuangin tanpa perjuangin balik?" Jelas Alexa yang membuat Teddy tersenyum salah tingkah.

"Pak, muka Bapak merah tuh." Tegur Alexa melihat muka Teddy yang sudah merona.

"Ah tidak, muka saya biasa saja." Ucap Teddy bohong.

______________________

"Tolong hatinya di jaga untuk saya ya Alexa. Tunggu saya kembali, ngak lama kok, dua minggu saja." Ucap Teddy sebelum keluar dari mobil Alexa.

Ya, Alexa sekaligus mengantar Teddy hanya sampai ke parkiran bandara, karena tidak mungkin dia keluar dengan memakai pakaian piyamanya bukan?

"Hmm, ntar saya lihat keadaan Pak. Saya ngak janji loh yah Pak, soalnya fans saya banyak, meskipun ngak bisa ngalahin fans Bapak."

"Tidak bisa! Kamu harus janji sama saya. Kamu sudah buat hati saya jatuh tapi kamu ngak mau tanggung jawab."

"Enak saja, bukan saya yang jatuhin tuh Pak. Bapak sendiri yang jatuhin."

"Hmm, baiklah saya mengalah kali ini karena saya akan berangkat. Intinya, kamu harus jaga hati kamu jangan sampai ada yang masuk." Ucap Teddy sekali lagi lalu keluar dari mobil Alexa.

Alexa membuka jendela mobilnya saat Teddy akan masuk ke dalam bandara.

"TOLONG HATINYA DIJAGA BUAT SAYA JUGA YAH PAK!" Teriak Alexa dan dibalas sebuah kedipan mata sebelah kanan juga acungan jempol dari Teddy.

■■■■■■■■■■■■■■

Holaaa gesss
Maap ya telat banget hehehehe

Hari ini double part deh untuk gantiin yang kemarin

Seperti biasa...
Jangan lupa koment n vote🥰

See youu

TraumaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang