〘 𝐒𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐛𝐚𝐜𝐚 𝐚𝐥𝐚𝐧𝐠𝐤𝐚𝐡 𝐛𝐚𝐢𝐤𝐧𝐲𝐚 𝐟𝐨𝐥𝐨𝐰 𝐝𝐮𝐥𝐮 〙
𝙁𝙚𝙡𝙞𝙘𝙮𝙖𝙖 𝙍𝙖𝙣𝙞𝙖 𝘾𝙖𝙡𝙞𝙨𝙩𝙖 anak kecil yang terlahir tanpa memiliki sosok ibu.
Ini sebab nya ayah nya tidak menyukai cyaa.
Diumur cyaa yang masih disebu...
"Ayo kita tangkap dia" ujar salah satu darinya, dan kedua menangkap cyaa dengan cepat. Cyaa tidak bisa melawannya dengan tubuhnya yang kecil, sedangkan penjahat itu berbandan kekar dan kuat.
Yah sekarang disitu jalan nya sepi, dan lebih tepat nya di sebuah lorong. Tidak ada yang lewat karna jalan yang rusak dan kecil. Itu adalah jalan pintas cyaa supaya lebih cepat sampai.
"AAAAAAA.TOLONG!! " teriak cyaa yang kuat akhirnya ia menangis "SIAPA PUN TOLONG CYAA!" teriaknya keras supaya ada yng bisa mendengar nya. Tapi semua itu sia sia. Jalan nya sungguh sepi, dan tidak ada satu pun orang yang melihatnya.
Karna cyaa banyak teriak kedua preman ini menutupi mulut cyaa mengunakan kain bius yang membuat cyaa melemah dan jatuh pingsan.
💭💭💭 Cyaa bangun dari pingsan nya. Matanya perlahan kembali membuka dan saat cyaa bangun cyaa sudah berada di tempat markas penculikan.
"Wah, ternyata adek manis udah bagun?" tanya penjahat itu dan senyum mengerikan nya.
"Le-painn ayaa pyiiss" mohon cyaa kepada penjahat itu dibalik kain yang dibekap dimulutnya yang membuat cyaa susah untuk berbicara
"Atututuu, minta dilepasin ya? Eitss gak semudah itu, kami susah paya menculik mu, trus dengan mudahnya kamu berkata untuk meminta kami melepaskan mu? Yang bener aja rugi dongg" jawab penjahat itu dan kedua nya tertawa kemenangan.
"Kami akan menelpon orang tua mu, dan akan meminta tebusan dan begitu orang tua mu memberikan uang tebusannya. Kamu akan kami lepaskan manis" ujar salah satu penjahat itu.
Cyaa perkali-lali berbatin agar dilindungi oleh allah dan selamat.
"Huhf, percuma mereka minta tebusan. Dedy gak akan mau" batin cyaa dan air mata nya jatuh membasahi pipi mulusnya.
Penjahat itu pun menelfon Arya, entah dapat dari mana dia nomor nya. "Halo apakah bapak yang bernama tuan Arya Alexaander?" tanya penjahat itu yang bicara lewat telfon.
Arya sedang berada didalam kantor "iya benar. Saya orangnya ada keperluan apa? Saya sedang sibuk" jawabnya darat dan terdengar ketus.
"Apakah ini anak anda?" penjahat itu merekam cyaa yang sedang disekap tak berdaya.
"De-dedy to-tolong cyaa" ucap cyaa terbata-bata meminta mohon menghadap kamera. Sekarang kain yang menutupi mulutnya sudah penjahat itu lepaskan.
"Hah cyaa? " batin arya.
"Kalau anda mau anak anda selamat kirim kami uang 100 juta gimana? Tetapi jangan sesekali anda melaporkan polisi kalau tidak kami tidak segan-segan akan melukai anak anda" ancam sang penjahat.
"Kalian pikir saya peduli? Saya sibuk tidak usah menggangu!" jawab Arya datar dan segera mematikan telfon nya.
"Loh-loh, kok ayah si anak ini tidak peduli? Sia sia dong kita culik anak ini" ucap salah satu sang penjahat.
Sedangkan penjahat yang satunya hanya menggelengkan kepalanya" wah, wah sanggat-sanggat tidak berperi keanakan!"
"A-apa? Dedy sama sekali tidak peduli kepada cyaa" batin cyaa sekarang badannya tengah gemeteran "ya allah tolong cyaa"
"Terus buat apa kita nyekap anak ini? Kalau ga dikasih uang. Yang bener aja rugi dong"
"Atau kita lepaskan saja anak itu" sahut satunya.
𝙒𝙞𝙪 𝙬𝙞𝙪 𝙬𝙞𝙪
Suara polisi datang yang bertujuan ke markas penjahat itu. Karna penjahat itu adalah buronan yang dincar oleh pilisi dan baru diketahui pihak polisi karna ada yang melaporkan dan tidak diketahui, siapa?
"Waduh gawat, ada polisi bro, ayo kita kabur" panik salah satu penjahat itu.
"Lah anak ini gimana? " jawabnya.
"Udah tinggalin aja, lo mau kita ditangkap?!" Kemudian para penjahat itu kabur lewat pintu belakang. Namun telat! Tapi ada 10 polisi yang sedang mengelilingi markas mereka.
"JANGAN BERGERAK! KALIAN SUDAH DIKEPUNG!" teriak para polisi dengan memegang pistol masing-masing ditangannya dan mengarah ke penjahat itu.
Karna tak bisa dibuat apa-apa para menjabat itu pun dimasukan kedalam mobil dan akan dibawa ke kantor polisi. Karna khsus penculikan anak.
*** Cyaa pun dilepaskan oleh salah satu polisi uang masuk kedalam markas untuk mengecek.
"Terima kasih pak polisi, makasih banget" ucap cyaa dengan senang. Walau badannya kini sedang lemas.
"Iya sama-sama adek, lain kali lebih hati-hati yah" jawab pak polisi dengan tegap.
🐰🐰🐰 Cyaa pun pulang kerumah dengan kondisi badan yang pegal, lemas dan lapar.
Disitu ada Arya yang menatap datar cyaa tanpa khwatir sedikit pun "udah balik? Udah syukur saya kehilangan beban, eh malah balik lagi" ucap Arya dengan memutar Bota matanya malas.
Sunguh persaan cyaa sanggat sakit menerima lontaran Arya yang seprti tidak memperdulikan cyaa sama sekali.
"De-dedy kok gitu? Dedy gak sayang sama cyaa?" tanya cyaa sambil mengeluarkan tangisnya.
"Aha? Sayang? Sayang kata mu? Sayang? Tidak bakal saya sayang sama anak pembawa SIAL!" berontak Arya yang membuat cyaa terpegun seprti sedang menerima lontaran yang dikatakan arya.
"Dedy jahat! Dedy gak sayang sama cyaa! " jawabnya lirih lalu pergi dengan cepat, dengan tangis nya yang semakin deras.
Cyaa langsung pergi ke kamar dan membaringkan dirinya diranjang sambil menangis tersegun segun "de-dedy j-ja-jahat" lirih nya selalu berucap yang sama berulang ulang.
