Retina rubah itu mengerjap beberapa kali untuk membiasakan sinar mentari yang masuk melalui jendela kamarnya yang terbuka. Renjun menyudahi mimpi indahnya dan membiarkan telinganya sayup sayup mendengarkan celotehan anak dari kejauhan. Ibu muda itu terkekeh begitu rungunya menangkap suara anak ceriwisnya yang tengah mempertanyakan dari mana ikan ikan yang tengah ayahnya masak itu berasal. Sosok cantik itu baru menyadari maksud sang anak ketika harum masakan menyeruak masuk ke dalam rongga hidung bangirnya. Perutnya mendadak menyalak ribut dibuatnya.
Ia pun menyibak selimut yang mendekapnya nyaman semalaman bersama suami tampannya itu. Namun bagian bawah tubuhnya merasakan kejanggalan ketika ia menyadari bagian intimnya yang langsung bersinggungan dengan gaun tidurnya. Renjun sedikit meringis ketika ia menyadari lubang senggamanya yang lengket. Sosok cantik itu berdecak jengkel pada angin sejuk yang berhembus membelai tirai di atas kepalanya. Entah apa salah angin di pagi hari yang menenangkan itu, tapi yang jelas ia tengah mengutarakan kekesalannya pada suaminya yang betah dengan tabiatnya, yang kerapkali langsung menjemput bunga tidurnya tanpa repot repot membersihkan dirinya.
"aishhh... Mandi ajalah sekalian. Sempakku semalem kemana ya?"
Netra renjun memindai isi kamarnya sementara tangannya sibuk menyibak benda benda di sekitarnya, sampai pada akhirnya menemukan benda yang dimaksud di sela sela nakas dan tempat tidurnya teronggok dengan malang. Renjun sedikit meringis melihat celana dalam berwarna merah muda pudar dengan aksen renda itu dan segera membawanya ke dapur, lebih tepatnya ke keranjang kotor di samping kamar mandinya.
"sayang, udah bangun?"
"udah"
Renjun berlalu melewati sang suami dan anaknya dengan acuh, memilih untuk menuntaskan beberapa hajatnya -berkemih dan membersihkan badan sampai pada akhirnya air sedingin es pagi itu mengurungkan niatnya untuk melakukan hajat yang kedua. Helaan nafas keluar dari hidung rubah itu, niatnya untuk mengacuhkan suami cueknya itu urung sudah. Kini ia meruntuhkan egonya dan memilih menghambur ke arah punggung lebar yang sedaritadi memunggunginya itu dan memeluknya erat.
"mas jeno... Masak apa?"
"ikan. Aku nemu resep di tiktok. Kayanya anakmu bakal suka"
"aku suka ikan lele!"
"aih... Kemarin katanya suka ikan nila"
"tapi lele juga enak bu"
"jisung kan memang suka ikan. Ya kan nak?"
"hmm! 100 buat bapak!"
"makan ikan yang banyak ya nak. Biar badannya sehat. Biar jisung makin tinggi"
"yaudah. Aku mau ikan paus deh kalo gitu"
"hah?"
"kata bapak makan ikan banyak banyak. Yaudah, aku mau ikan paus aja biar sekalian banyak. Kan ikan paus gede"
"terus nangkepnya gimana?"
"ya ditangkep aja bu. Dipanggil gitu. Pauuus sini pauuuus"
"emang dikira ayam apa dipanggil nyaut"
"kan bapak udah bilang kalo ikan itu dipancing bukan dipanggil"
"tapi aku liat di tv ada ikan lumba lumba dipanggil nyaut tau pak"
"iyadeh"
"terus ya ikan paus tuh bisa dipanggil tau pak. Bunyinya houuuuu... Houuuuu"
"iya tapi kan dipanggil temennya"
"aku temennya! Aku bisa berenang"
"ya berenang di sungai. Bukan di laut"
Renjun menenggelamkan kepalanya dalam punggung itu, lebih tepatnya menyembunyikam wajah gelinya ketika sang anak dengan binar polosnya terlihat menggebu dengan keinginannya berteman dengan salah satu mamalia laut itu. Renjun menggeleng gelengkan kepalanya. Anaknya ini suka sekali berceloteh tentang sesuatu yang bahkan tak pernah terpikirkan olehnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Daily Dose of Adek Jisung || (NOREN FEAT WHO)
Fanfiction💜Mignonette's sequel💜 Lee jisung, bocah yang lahir dan besar di desa dengan semua keragaman tingkah lakunya. "BAPAAAAAK BOTOL SUSU AKU DISEMBUNYIIN DIMANAAA???" "IBUUUU JANGAN NGERUMPI TERUS SAMA TANTE HAECHAN... NANTI KASURNYA AKU PIPISIN!!" "JI...