Dua bulan berlalu begitu cepat bagi jeno yang rutinitas hariannya hanya melingkupi tidur, bangun, makan, dan buang air. Lalu kini -tanpa diduga ia memiliki rutinitas tambahan. Yaitu memakukan mata minusnya hingga pegal pada layar ponsel. Wajahnya terlihat begitu sumringah dengan matanya yang menyabit begitu ia mengetikkan sesuatu di layar ponselnya, membalas pesan seseorang yang selama ini ia rindukan dengan perasaan yang membuncah.
Sayangnya Jeno 💓💓💓
"sayang... Sekarang aku lagi praktik olahraga lari"
"yaudah, lari dulu sana baru bbm an lagi sama aku"
"gamau, maunya bbm an sama kamu terus jeno sayang"
"nanti hp nya disita gurumu lho. Simpen gih"
<<photo attached>>
"celana olahragamu pendek banget sayang. Pahamu kemana mana"
"emang sengaja aku pendekin hehe. Biar kamu sange. Gimana pahaku? Seksi ga?"
"heh, sembarangan. Jangan gitu lah, nanti yang lain ikut kegoda"
"yaudah, aku bakal ngegodain kamu doang"
"jangan juga nanti aku khilaf"
"kalo jangan juga yaudah aku pake celana pendek pendek aja ke sekolah, biar yang lain kegoda"
"ya jangan gitu lah. Pahamu kan punyaku"
"iya, makanya bolehin aku pake baju seksi di depan kamu ya?"
"yaudah iya"
"yeay! bye sayanggg... See you soon. Renjun sayang jeno selaluuu"
"jeno sayang renjun selalu juga"
"cium aku dulu"
"muah udah"
"bibirnya belum?"
"muah muah muah... Udah juga"
"makasih sayang. Nanti aku langsung pulang ke rumahmu ya? Di rumahmu ga ada orang kan?"
"iya sayang. Aku tunggu"
Jeno menggeleng gelengkan kepalanya membayangkan tingkah laku centil renjun yang mungkin sekarang tengah memekik girang membalasi pesan pesannya. Iya, dua bulan telah berlalu sejak ia mendengar desas desus tanggal lamaran renjun dengan anak nyonya chittapon yang ternyata tak pernah terjadi itu. Takdir benar benar tak terduga. Dengan logika apapun ia tidak bisa mengerti bagaimana cara semesta membuat renjun kembali ke dalam pelukannya. Masih ia ingat renjun yang menghampirinya pagi buta tanpa alas kaki dengan tergesa. Tubuhnya hanya bisa berdiri kaku ketika matanya mendapati sosok yang sangat ia rindukan itu menghampiri dirinya, mengecup bibirnya dengan bibir dingin milik rubah itu yang membuatnya tersadar bahwa semua itu bukanlah mimpi.
Renjun yang baru saja berbalas pesan dengannya adalah nyata.
Status mereka sebagai sepasang kekasih yang ia jalin beberapa hari lalu dengan renjun adalah nyata.
"udah dong sayang ngambeknya"
"ish! Katanya ibumu ga ada di rumah!"
"ssst... Jangan keras keras sayang. Nanti didenger ibu"
"gagal kan semuanya"
"apanya yang gagal? Emang kamu mau ngapain?"
"aku mau macem macem sama kamu"
"hah?"
"jeno, ayo kita ngewe"
"e-eh? Tiba tiba banget?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Daily Dose of Adek Jisung || (NOREN FEAT WHO)
Fiksi Penggemar💜Mignonette's sequel💜 Lee jisung, bocah yang lahir dan besar di desa dengan semua keragaman tingkah lakunya. "BAPAAAAAK BOTOL SUSU AKU DISEMBUNYIIN DIMANAAA???" "IBUUUU JANGAN NGERUMPI TERUS SAMA TANTE HAECHAN... NANTI KASURNYA AKU PIPISIN!!" "JI...