Semasa kecilnya ia selalu menganggap bahwa cinta hadir hanya dari salah satu orang tuanya saja. Dengan tangan kecilnya ia selalu menepuk nepuk punggung sang ayah yang tertunduk layu begitu sang ibu tak menyambut kata sayang dari sang ayah. Dengan lidah cadelnya ia akan mengatakan bahwa jika sang ibu tak mau mencintai sang ayah, masih ada dirinya yang sangat bersedia mencintai ayah sepenuh hati. Jujur saja, waktu itu ia sedikit tak suka pada sang ibu yang akan mengerutkan dahinya begitu sang ayah mencoba memeluk erat ibunya, mengecupi pipinya, atau sekedar menggandeng tangannya.
Ayahnya yang malang, pikirnya dulu.
Sampai di umurnya yang ke 12 tahun, semua pandangan itu berubah ketika sang ayah dilarikan ke rumah sakit sebab rasa nyeri tak tertahan di perutnya. Masih teringat di kepalanya sang ibu tanpa alas kaki dan darah mengucur dari telapak kakinya berlari tunggang langgang mengantar sang ayah ke ruang ugd. Dengan memegang ujung besi dingin ranjang rumah sakit matanya justru hanya tertuju pada sang ibu yang tak henti hentinya menangisi sang ayah, telinganya pun masih bisa mendengar suara parau sang ibu waktu itu.
"sayang... Jangan tinggalin aku. Kalo kamu mau pergi, jangan lupa ajak aku juga"
Begitulah kira kira yang diucapkan mulut kalut sang ibu sambil menggenggam tangan sang ayah yang dingin, yang kini ia ketahui memiliki makna yang sangat dalam.
Ibunya hanya ingin sehidup semati dengan sang ayah.
Walau dokter berkali kali dengan tenangnya mengatakan bahwa penyakit yang diderita sang ayah hanya usus buntu yang tidak memerlukan operasi besar, tetap saja tangis ibu kali itu melebihi tangisnya kepada orang sekarat. Juga walau berkali kali ia menenangkan sang ibu, ibunya tetap saja tak bergeming dari tempatnya. Tetap menatap wajah tertidur sang ayah, menggenggam erat tangannya, mengecupinya, dan merapalkan banyak doa untuk kesembuhannya.
Delapan jam . Ia benar benar ingat ibunya tak beranjak dari ranjang sang ayah 8 jam lamanya pasca operasi ringan itu. Dengan jengah ia mencoba menyuapi sang ibu yang terlihat begitu kusut itu, mengelap wajahnya dengan tisu basah dan menyuruh sang ibu untuk mengistirahatkan punggungnya yang pegal barang sebentar di sofa. Namun selalu gelengan sebagai jawabannya walau dokter sudah mengatakan bahwa kondisi ayahnya sudah stabil. Hanya saja ayahnya yang kebo itu hanya memilih tertidur lebih lama akibat obat bius yang diberikan. Tapi tetap saja, pantang bagi sang ibu beranjak dari kursi itu sebelum sang ayah membuka matanya.
Dan begitu mata ayahnya terbuka, kalimat pertama yang diucapkan sang ibu justru membuatnya menggeleng gelengkan kepala.
"oh syukurla-.... Bangun kamu??! Kirain mau tidur terus?? Pinter banget ya kamu bikin istrinya kelabakan kaya gini. Aku hampir aja mau mati nganterin kamu ke sini tau ga!"
"hehehe... Maaf sayang"
"maaf maaf. Lagian kenapa sihh ngide banget ikut ikutan sayembara makan pedes itu?? Udah tau perutnya ga kuat makan pedes malah makan mie paling pedes sekalian kamu??! Mau mati kamu hah?? Enak aja mati duluan, terus istrimu ini gimana??!"
"ya lagian hadiahnya kan oven. Lumayan kan buat kamu manasin makanan. Katanya kamu males dan repot manasin makanan, yaudah lumayan lah dapet oven gratis, itung itung hadiah buat istri tercinta hehehe..."
"JUNG JAEHYUUUUUN... OVEN ITU BUAT MANGGANG KUE. YANG BUAT NGANGETIN MASAKAN ITU YA MICROWAVE!"
Sembari menutup kedua telinganya menghindar dari auman ibunya, ia justru tersenyum sebab menyadari satu hal.
Bahwa cinta kedua orang tuanya sama besar, dengan cara yang berbeda.
Yang sialnya membuatnya yakin bahwa cintanya dengan jeno sama seperti kisah kedua orangtuanya. Mencintai dengan cara yang berbeda.

KAMU SEDANG MEMBACA
Daily Dose of Adek Jisung || (NOREN FEAT WHO)
Fanfic💜Mignonette's sequel💜 Lee jisung, bocah yang lahir dan besar di desa dengan semua keragaman tingkah lakunya. "BAPAAAAAK BOTOL SUSU AKU DISEMBUNYIIN DIMANAAA???" "IBUUUU JANGAN NGERUMPI TERUS SAMA TANTE HAECHAN... NANTI KASURNYA AKU PIPISIN!!" "JI...