Sebenarnya gak ada rencana pasti buat Jiho untuk menikah. Tapi, setelah dipikir lagi ia memang harus menikah karena dengan begitu mama dan papanya tidak akan terlalu khawatir akan dirinya. Makanya waktu Jaehyun datang melamar, dia langsung terima aja. Lagipula akan lebih mudah bagi hidupnya jika menikah dengan Jaehyun dibandingkan ia harus menikah dengan pria lain.Ceklek ~
Jiho keluar dari kamar mandi dengan keadaan yang lebih segar. Matanya bertemu dengan manik mata milik Jaehyun yang menatapnya kaget. Namun dengan cepat pria itu mengalihkan pandangannya. Jiho bisa lihat telinga Pria yang baru menjadi suaminya itu memerah.
"Lo...kenapa pakai baju itu?"tanya Jaehyun dengan suar yang sedikit bergetar. Jiho mendengus. Dasar lemah! Masa berbicara dengan Jiho saja sampai bergetar suaranya.
"Kenapa emang?" Sekarang Jiho balik bertanya. Wanita itu meraih hair dryer milik Jaehyun. Namun, kembali ia urungkan niatnya saat suaminya kembali berbicara.
"Ganti Ji...."
Jiho berdecak sebal. Idih! Sok ngatur! Baru juga nikah.
"Lo kalo ngomong yang jelas, dong! Dan lagi bisa gak sih kalau ngomong, tuh, suaranya dibesarin dikit. Heran gue. Lo laki apa perempuan sih!" Jiho melangkah maju mendekati Jaehyun.
Jaehyun memalingkan wajahnya ke arah samping, "Itu...."
Jiho menyentuh dagu Jaehyun. Memaksa suaminya itu untuk menatap matanya. Walaupun begitu, mata Jaehyun tetap melirik kearah lain.
"Lo kenapa sih? Gak suka lo lihat gue pakai baju ini?"
"Bukan gi-gitu." Jaehyun melepaskan tangan Jiho yang memegang dagunya. Ia bangkit dari kasur. Tangannya mengambil selimut, membungkus tubuh Jiho dengan benda berwarna coklat itu.
Jiho berdecak kesal. Tangannya mencoba melepaskan selimut dari tubuhnya. Namun, dengan sigap Jaehyun menghentikan pergerakan wanita itu.
Jaehyun menghela napas pelan, "Baju lo basah... dan dalaman lo kelihatan...."
Jiho melotot menatap Jaehyun. Sialan! Kenapa gak bilang dari tadi sih?! Kan Jiho jadi malu. Susah emang punya suami bego kek Jaehyun.
"Kenapa gak ngomong dari tadi sih! Lo--"
Jiho tak lagi melanjutkan kalimatnya kala melihat cairan merah segar keluar dari hidung Jaehyun. Oke, bagus! Sekarang dia juga ikutan malu dan gak nyaman.
Jaehyun dengan segera keluar dari kamar sambil menadah darah yang keluar. Sedangkan didalam kamar Jiho terus merutuki dirinya yang selalu lupa untuk membungkus rambutnya yang basah dengan handuk setelah keramas.
"Mau taruh dimana muka gue, tolol! Ck! Lagian Jaehyun udah 28 tahun masa lihat ginian aja mimisan! Sok polos bangat dah!" Jiho dengan cepat mengambil pakaian baru yang ada di kopernya sebelum masuk ke kamar mandi.
°°°
Eunha menoleh kesamping kanannya ketika merasa ada pergerakan dari seseorang. Jungkook. Pria itu duduk disampingnya.
"Tumben jam segini belum tidur."kata Jungkook.
"Lagi kepikiran sesuatu." Eunha menarik napas dalam-dalam.
"Mikirin apa?"
Eunha menggeleng. Wanita berambut pendek itu menatap ujung kakinya yang beralaskan sendal.
"Kalo lo lagi mikirin gimana caranya ngajak gue buat nikah, itu gak perlu." Ucapan Jungkook langsung membuat Wanita itu menatapnya melotot. Bagus Gyuri! Lo berhasil buat Eunha malu karena ditolak bahkan sebelum dia bicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amour || [On Going]
RomanceSudah menjadi rahasia umum bahwa orang Indonesia sangat suka mencampuri urusan orang lain. Terutama dalam hal menikah dan mencari pasangan. Dalam budaya kita wanita yang sudah memasuki kepala dua sudah seharusnya memiliki pasangan setidaknya pacar...