Karena kejadian kemarin malam, Jiho memilih pulang ke rumahnya dengan alasan kangen mama dan mau ketemu adiknya juga baru pulang dari Surabaya. Ini benaran Jiho gak bohong soal adiknya yang baru pulang. Ya, walaupun alasan utama dia memilih untuk pulang ke rumah karena ingin menghindar dari Jaehyun sih.
"Kak, ini suami lo gak nyariin apa?"tanya Sinb, adiknya Jiho.
Jiho menggeleng singkat, matanya tetap fokus pada layar laptop.
"Kenapa gak suruh Jaehyun ke sini aja? Kan besok tanggal merah trus lusa hari minggu, kalian gak mungkin kerja juga."sahut Tifani, mamanya Jiho. Wanita itu ikutan nimbrung pembicaraan kedua putrinya.
"Jaehyun sibuk, ma. Lagian walaupun tanggal merah, kami tetap kerja. Ini contohnya." Jiho nunjuk laptopnya pake dagu. Mamanya menghela napas.
"Ck! Masa hari libur tetap kerja? Udah ah, mama mau telepon Jaehyun dulu. Siapa tahu dia mau nginap disini." Tifani pergi meninggalkan ruang tamu menuju kamarnya.
Jiho menghela napas panjang melihat kelakuan mamanya. Dalam hati, ia berharap agar Jaehyun menolak untuk menginap. Jujur aja, Jiho lagi malas ngadepin Jaehyun yang 'merepotkan'.
"Muka lo tegang amat, kak. Lagi marahan, ya?" Sinb menatap kakaknya penuh curiga. Jiho memutar bola matanya, malas bangat dia ngadepin adiknya ini.
"Sotoy! Daripada gangguin gue mending masak mie, gih! Lapar gue." Jiho menendang betis Sinb yang langsung buat Sinb berteriak kesal. Walaupun kesal, tetap aja sih dituruti perintah sang kakak.
Sinb ngaku kok, kalau dia emang takut sama kakaknya ini.
°°°
Jiho kaget bangat pas Jaehyun datang ke rumahnya. Suaminya itu datang sambil bawa bakso sama martabak telur. Jiho gak peduli dan tetap fokus sama laptopnya walaupun sesekali juga dia ngelirik mama sama papi nya yang asik cerita sama Jaehyun sambil makan makanan yang dibawa pria itu.
"Benaran gak mau kak?"tanya Sinb sambil nyodorin sepotong martabak telur. Jiho menggeleng, menolak pemberian adiknya itu. Dia suka sama martabak tapi kali ini nafsu makannya mendadak hilang.
"Kak, lo gak mau bantuin suami lo apa? Lihat tuh mukanya udah pucat mana keringatan lagi. Pasti takut sama papi."
Jiho memperhatikan Jaehyun yang memang kelihatan gugup. Berbeda dengan papinya yang menatap pria itu dengan tatapan tajam. Sedangkan sang mama terus berbicara.
"Biarin aja. Lagian dia harus biasa ngadepin papi."kata Jiho. Sinb ngangguk.
"Kak Jaehyun punya gak adik atau sepupu cowok yang seumuran gue?" Pertanyaan Sinb membuat Jiho berhenti mengetik. Matanya menyipit, curiga dengan sang adik.
"Tumben nanyain soal cowok?"
Sinb berdecak sebal, "Emang kenapa? Salah?"
Jiho meraup wajah Sinb yang langsung disambut teriakan gadis itu.
"Ih! Nanti muka gue jerawatan, kak Jiho! Ngeselin bangat asli!"teriaknya dengan muka dongkol. Jiho tertawa terbahak-bahak.
"Berisik bangat dari tadi mama dengar!"kata sang mama yang berjalan melalui keduanya sambil membawa sampah bekas makanan yang Jaehyun bawa.
"Udah malam. Tidur."suruh Nickhun. Suaranya tegas milik pria itu membuat kedua putrinya langsung menurut.
"Ini Jaehyun nya gak diajak, kak?" Pertanyaan sang papa langsung membuat langkah Jiho terhenti.
"O-oh... Lupa, pi."kata Jiho sambil narik tangan Jaehyun menuju kamarnya.
Nickhun dan Tifani hanya menggeleng pelan melihat kelakuan anaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amour || [On Going]
RomanceSudah menjadi rahasia umum bahwa orang Indonesia sangat suka mencampuri urusan orang lain. Terutama dalam hal menikah dan mencari pasangan. Dalam budaya kita wanita yang sudah memasuki kepala dua sudah seharusnya memiliki pasangan setidaknya pacar...