Selamat membaca 🥰
"Maaf... gue benar-benar menyesal, Ji...."
Jiho hanya diam mendengarkan Jaehyun yang terus mengagumkan kata maaf. Ia mendengus pelan, melirik tangan suaminya masih melingkar erat di pinggangnya.
Jiho berbalik menghadap Jaehyun setelah menyelesaikan aktivitasnya. Jaehyun mau tak mau melepaskan pelukannya. Mereka bertatapan dalam jarak yang cukup dekat. Jaehyun yang menatap Jiho dengan malu-malu dan Jiho yang menatap pria itu tanpa minat. Malas bangat Jiho lihat mukanya Jaehyun.
"Gue gak butuh kata maaf, yang gue butuh itu lo gak usah bertingkah kekanakan."kata Jiho dengan kedua tangan melipat di dada. Jaehyun mengangguk cepat.
"Gue bakal berusahalah gak ngambekan lagi. Hm... tapi... lo mau kan balik ke rumah lagi?"tanya Jaehyun ragu-ragu. Matanya menatap Jiho penuh harap.
"Hm, iya."
Jiho berjalan melewati Jaehyun yang tersenyum senang. Pria itu dengan cepat melangkah mengekori Jiho.
°
°
°Sebenarnya Jungkook maunya Eunha dirawat inap dulu beberapa hari, tapi yang namanya Eunha gak akan pernah bisa tahan kalau berada di rumah sakit. Dengan segala macam cara wanita itu merayu Jungkook dan sang ibunda agar pulang hari ini. Dan pada akhirnya mereka ikuti kemauan si anak manja satu ini.
Sekitar jam 4 sore Eunha udah sampe di rumah. Rumah orang tuanya, bukan rumah orang tua Jungkook.
"Bunda udah siapin kamar yang dibawah buat kalian. Untuk barang-barang kalian nanti diatur sama mang Aja dan Pak Karyo."jelas bunda.
Bahu Eunha merosot. Ia semakin tidak bersemangat. Jungkook juga sama.
Apa gak stres gue tiap hari hadapin bunda yang tiga kali lebih rempong dari mama.
Jungkook menghela napas. Pasrah aja udah sama kehidupannya selama disini.
"Den Jungkook, lemari pakaian mau taruh di mana ini?"tanya Mang Aja, tukang kebun di rumahnya Eunha. Pria 40-an itu terlihat sedikit kelelahan setelah menurunkan lemari di ruang tamu. Disebelahnya ada Pak Karyo, supir pribadi mertuanya yang juga sama lelahnya dengan Mang Aja.
Jungkook mendekati kedua pria itu. "Dipojok dekat kamar mandi aja taruhnya ya, pak."katanya lalu mengangkat lemari dibantu oleh Mang Aja dan Pak Karyo.
"Meja riasnya nanti disimpan dekat jendela, terus untuk buku-buku dan pakaiannya biarin aja pak, biar saya yang angkut sendiri."pinta Jungkook sambil berjalan keluar kamar.
"Benaran, den? Gak mau dibantuin angkut pakaiannya?"
Jungkook mengangguk, "Iya, benaran gak apa-apa. Makasih, pak, udah bantu mindahin."
Kedua pria itu tersenyum sambil mengucapkan 'sama-sama'. Keduanya bergerak mengangkat meja rias, meninggalkan Jungkook dengan tumpukan kardus dan keranjang besar yang isinya full pakaian dan buku-buku. Jungkook mengangkutnya satu persatu.
Disisi lain Eunha yang sedang duduk di sofa diam-diam memperhatikan pria itu. Matanya menulusuri otot-otot tangan Jungkook yang terlihat jelas saat pria itu mengangkat keranjang berisi pakaian. Mata Eunha sampai tidak berkedip.
Gimana rasanya tidur di lengan yang kekar itu?
Gimana rasanya dipeluk dari belakang?
Gimana--
Eunha menggeleng pelan. Apasih yang dia pikirkan?
Eunha berdehem pelan. Mencoba mengalihkan pandangannya.
Setelah bolak-balik mengangkut pakaian dan buku-buku, Jungkook kembali duduk mengistirahatkan tubuhnya disamping Eunha yang masih bengong.
"Lo mau langsung istirahat di kamar atau disini dulu?"tanya Jungkook sambil mengusap keringatnya yang memenuhi dahi dan pelipisnya.
Eunha gak menjawab. Ia malah menatap Jungkook dengan tatapan aneh dan mulut yang sedikit terbuka.
Jungkook menghela napas. Tanpa menunggu persetujuan Eunha pria itu langsung menyelipkan satu tangannya dilipatan lutut istrinya dan satunya lagi melingkar mengelilingi punggung Eunha.
"E-e-eh! Mau kemana?!"tanya Eunha agak ngegas. Tangannya otomatis memeluk leher Jungkook.
"Kamar."jawab Jungkook. Eunha menggigit bibirnya menyadari lengan yang sempat ia dambakan tadi menempel erat dipunggung dan belakang lututnya.
Eunha semakin keras menggigit bibirnya kala menatap wajah dan leher Jungkook yang dipenuhi oleh peluh. Ia berdehem pelan, mencoba mengalihkan pandangannya lagi. Namun, matanya yang nakal kembali menelusuri lekuk wajah pria itu.
Tunggu! Kok? Muka gue kerasa panas?!
Eunha menggeleng cepat. Apa-apaan sih dirinya?
"Kenapa geleng-geleng? Kepala Lo sakit?"tanya Jungkook sambil menurunkan Eunha pelan-pelan diatas kasur.
"Gak kok, gue gak apa-apa."
Setelah itu keadaan menjadi hening. Jungkook yang sibuk merapikan pakaian didalam lemari. Sedangkan Eunha sibuk mengalihkan pikirannya dengan bermain handphone. Walaupun sesekali wanita itu tetap melirik kearah Jungkook, sih.
"Eunha."panggil Jungkook.
"Hah? Apa?"
"Lo kalau mau ngomong sesuatu bilang, gak usah lirik-lirik gue." Jungkook bukan orang bodoh yang gak tahu kalau sahabatnya itu sering melirik kearah dia terus. Awalnya mau Jungkook biarin tapi lama-lama dia risih sendiri.
"A-apaan sih? Siapa yang ngelirik lo?" Eunha berdehem pelan untuk mengusir rasa gugupnya. Ia kembali fokus dengan handphonenya.
Sedangkan Jungkook cuma memutar bola matanya. Malas untuk melanjutkan percakapan mereka.
Hening kembali menyapa, namun gak selama tadi karena Jungkook kembali bersuara.
"Udah mau kepala tiga tapi lo masih suka ya koleksi kancut bergambar kek begini."ucap Jungkook sambil memamerkan celana dalam bergambar Mickey mouse. Bola mata Eunha hampir keluar saat melihat benda berwarna pink itu ditangan Jungkook.
"Jungkook! Lo tuh gak sopan bangat pegang-pegang barang pribadi gue! Taruh balik ditempatnya! Sekarang!!!"teriak Eunha dengan muka frustasi. Pipi tembemnya sudah semerah tomat, matanya melotot dan bibirnya yang mengerucut menandakan kalau ia tengah kesal dan marah.
Jungkook tertawa mengejek sambil memutar-mutar benda yang ada ditangannya. Salah satu kebahagiaan di hidupnya adalah melihat Eunha kesusahan.
Lagian biasanya kan Eunha yang buat dia kesusahan, maka dari itu Eunha juga harus merasakan apa yang dia rasakan.
"JUNGKOOK! GUE BILANG BALIKIN KE TEMPATNYA SEKARANG!" Eunha mengacak selimut yang menutupi separuh tubuhnya. Ia pengen bangat cakar mukanya Jungkook tapi apalah daya kakinya susah digerakkan. Sial.
"Santai, bro, santai. Nih, nih, gue balikin."kata Jungkook masih dengan tawa yang tersisa. Ia menaruh kembali 'barang' milik istrinya itu di keranjang seperti semula.
Tapi gak lama kemudian, Eunha kembali berteriak kala Jungkook kembali memamerkan bra berbulu dengan gambar kelinci berwarna putih.
" JUNGKOOK! JAUHIN TANGAN LO DARI BARANG-BARANG GUE!!!"teriak Eunha dengan suara menggelegar disertai tawa Jungkook yang tak kalah besarnya.
Rasain tuh!
***
JANGAN LUPA VOTE!!!
LOVE YOU YANG UDAH VOTE🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
Amour || [On Going]
RomanceSudah menjadi rahasia umum bahwa orang Indonesia sangat suka mencampuri urusan orang lain. Terutama dalam hal menikah dan mencari pasangan. Dalam budaya kita wanita yang sudah memasuki kepala dua sudah seharusnya memiliki pasangan setidaknya pacar...