8

97 10 6
                                    

Dari kejauhan Jaehyun mengamati Jiho yang lagi ketawa ketiwi di ruangannya sama seseorang yang paling Jaehyun benci, Hyunjae. Dari jaman sekolah, Jaehyun sama Hyunjae punya hubungan yang buru, buruk bangat. Satu sekolah mulai dari teman seangkatan,kakak kelas sampai adik kelas tahu kalau Hyunjae sama Jaehyun ketemu pasti ada aja aksi tonjok tonjokan. Masalahnya macam-macam, mulai dari masalah kecil sampai masalah besar.

Intinya, sebenci bencinya Jaehyun sama kecoak gak akan bisa mengalahkan kebencian Jaehyun sama makhluk bernama Hyunjae ini.

"Mending samperin, sih, kata gue mah. Daripada kepanasan disini."ucap June, teman SMA sekaligus teman kerja Jaehyun tapi beda divisi.

Jaehyun menatap June dengan muka super kaget. Ketangkap basa cuy!

"Samperin siapa?"tanya Jaehyun dengan muka tanpa ekspresi.

June ketawa terus nepuk bahu temannya itu, "Istri lo lah, masa samperin Eunseo? Ya kali!"

Jaehyun menghela napas, "Kenapa sih Lo pada suka bangat bikin gosip yang gak benar tentang gue sama Eunseo? Ngeselin tau gak!"

Jadi, sejak Eunseo gabung di divisi pemasaran banyak bangat rumor yang beredar tentang perempuan itu sama Jaehyun yang punya hubungan spesial. Padahal mah, Jaehyun anggap Eunseo udah kek adik sendiri. Jaehyun juga udah suka sama orang lain jadi rumor itu jelas hoax. Tapi, setelah Jaehyun nikah sama Jiho rumor yang tadinya udah lumayan reda kembali panas. Ada rumor yang mengatakan kalau Jaehyun aslinya suka sama Eunseo tapi dipaksa nikah sama Jiho. Sedangkan rumor lain mengatakan kalau hubungan mereka ini cinta segiempat. Katanya sih, Eunseo suka sama Jaehyun, terus Jaehyun suka sama Jiho, dan Jiho sukanya sama Hyunjae sedangkan Hyunjae suka juga sama Jiho tapi hubungan keduanya gak direstui.

Dan banyak rekan kerja percayanya sama opsi kedua sih.

Jaehyun langsung balik badan waktu Jiho sama Hyunjae keluar dari ruangannya Jiho. June yang lihat itu malah manggil Jiho sambil dadah dadah.

"Sialan,lo."kata Jaehyun pelan.

Jiho berjalan mendekati keduanya, "Lo pada udah makan siang?"tanyanya.

"Gue sih udah, Ji. Tapi Jaehyun belum, katanya mau makan siang sama-- akh!" June memegang perutnya yang disikut sama Jaehyun.

Jiho menatap keduanya aneh. Ia melirik Jaehyun dan mengabaikan June yang kesakitan karena perbuatan suaminya.

"Gak enak bekal buatan gue? Mau makan di kantin?"tanya Jiho. Jaehyun melirik sekilas pada istrinya itu, terus malah pergi gitu aja.

"Loh?" Jiho natap June minta penjelasan atas sikap Jaehyun barusan.

"Tanya langsung aja, Ji, sama orangnya. Gue cabut, ya. Semangat bujuk mas suami." June memberikan kedipan mata centil kearah Jiho yang langsung buat wanita itu mengumpat.

Jiho berdecak sebal. Dia lagi malas buat berdebat sama Jaehyun di kantor.

Mending mereka bicara di rumah aja. Pikir Jiho.

Jiho memutuskan untuk balik lagi ke ruangannya dan makan sendirian di sana. Padahal tadi niat mau makan bareng Jaehyun, tapi gak jadi.





°°°




Setelah hidup seatap hampir 3 bulan sama Jaehyun, Jiho sadar kalau sifat kekanakan Jaehyun bahkan lebih parah dari Eunha. Jaehyun yang kalau ngambek langsung diam dan kadang mogok makan. Jaehyun yang selalu menghindar dari masalah dan memendam masalah itu sendirian. Jaehyun yang suka tiba-tiba ceroboh walaupun gak setiap saat kek kecerobohan Eunha. Jaehyun yang selalu cemburuan dan keras kepala. Pokoknya masih banyak lagi sifat Jaehyun yang Jiho tahu setelah nikah dan itu lumayan bikin pusing.

Kek sekarang Jiho udah capek bangat nanyain apa salah dia ke Jaehyun. Tapi sesuai dugaan, Jaehyun bakal diam terus gak mau jawab. Jiho baru pulang kerja ditambah Jaehyun diamin dia, yang ada sampai di rumah bukannya istirahat malah overthinking.

"Kalau lo masih gak mau ngomong, ya udah gak apa-apa, tapi Lo harus makan. Bekal tadi siang aja gak Lo makan terus sekarang gak mau juga makan malam. Entar lo sakit, gue lagi yang repot." Jiho berkacak pinggang natap Jaehyun yang anteng rebahan dikasur dan munggungin dia.

"Jaehyun." Panggil Jiho. Wanita yang tadinya berdiri, sekarang duduk ditepi kasur.

"Jaehyun...."panggil Jiho sekali lagi sambil noel punggungnya Jaehyun. Jaehyun tak bereaksi apa-apa. Dia tetap diam.

"Bisa kasi tahu, apa kesalahan gue?"

Hening.

Jiho menghela napas, "Terserah. Lakuin apapun yang lo mau."

Setelah ngomong kek gitu, Jiho keluar dari kamar mereka. Jaehyun yang mendengar pintu tertutup dengan suara yang agak nyaring langsung membalikkan badannya. Ia mendengus kesal.

Seharusnya Jiho membujuknya lebih lama atau setidaknya memeluk dirinya. Pikir Jaehyun.



Disisi lain, Jiho memutuskan untuk tidur di kamar tamu. Jaehyun benar-benar membuatnya sakit kepala. Ia pusing dengan masalah produk baru perusahaan yang ia tangani. Ia kira dengan pulang ke rumah, ia bisa mendapatkan keterangan. Nyatanya sama aja. Jaehyun bahkan lebih merepotkan dari produk-produk perusahaan.

"Cih! Lo mau kita diam diaman? Ya udah gue ikuti!"monolognya sambil meninju bantal.

***

JANGAN LUPA VOTE!!!

POKOKNYA HARUS VOTE YA! TINGGAL TEKAN KOK. GAK BAKAL BIKIN KALIAN CAPEK.

LOVE YOU YANG UDAH VOTE🥰

Amour || [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang