•Indra X Sakura X Sasuke Fanfiction.
•COMPLETED IN WATTPAD
•Follow sebelum membaca biar lebih enak😋
Sekali saja, dalam hidupnya yang penuh kegelapan Ōtsutsuki Indra pernah mendapatkan cahayanya. Sebuah cahaya yang menuntunnya pada kebahagiaan, pad...
"Maaf, Indra-sama. Istri anda tidak bisa diselamatkan ... Penyakitnya sudah menggerogoti semua tubuhnya, dia tak bisa bertahan lebih lama. Istri anda ... Telah meninggal dunia."
Suara penuh nada kesedihan terdengar dari mulut seorang tabib tua yang berdiri di dalam sebuah kamar bergaya tradisional, sang tabib menunduk menatap pada lantai. Ia tak berani untuk memandang sang suami dari seorang wanita yang terbaring tak bernyawa di atas ranjang ini, tak berani menganggu sang suami yang sedang berduka.
Sedangkan mata merah itu menatap lurus pada sang Istri yang terbaring di atas ranjang, istrinya tampak seperti tidur tapi bukan tidur. Mulut Indra terkatup rapat, sedangkan tangannya tak lepas dari tangan dingin yang selalu ia genggam. Tangan dingin yang membuktikan istrinya sudah tak bernyawa.
"Jadi, bunga sakura-ku gugur, ya?" gumamnya pelan, nadanya terdengar datar tak ada emosi di sana.
Sang tabib menunduk lebih dalam. "Ini adalah takdir, Indra-sama."
Suasana menjadi hening, tapi kemudian pria dengan tanda biru di sudut matanya itu menoreh senyum. Bukan senyum bahagia, tapi senyum penuh tantangan. "Takdir?" katanya sambil melirik sang Tabib. "Tidak! Aku akan melawan takdir! Takdir tak akan bisa memisahkanku dengan Sakura!"
Kemudian Indra berdiri, ia menoleh pada satu pengawal setianya yang berdiri di sudut ruangan. "Panggil Shaman Hiroshi, katakan padanya untuk mempersiapkan ritual Menarik Jiwa!"
Titah Ōtsutsuki Indra terdengar lantang, menggema di kamar itu. Orang-orang yang ada di sana membulatkan matanya begitu mendengar perkataannya.
"Ritual Menarik Jiwa? Maaf Indra-sama, tapi itu menyalahi aturan Yang Maha Kuasa! Anda tidak bisa melakukannya, jiwa Nona Sakura tidak akan tenang!" Yukiko -pelayan pribadi mendiang Sakura- menggeleng keras, menunjukkan ketidaksetujuannya atas ucapan dari Indra.
Dengan tatapan tajam yang menusuk, Indra menatap sang pelayan dengan intimidasi yang membara. "Kau pikir kau siapa?! Aku tak butuh saranmu! Sekarang keluar dari kamar ini dan persiapan semua yang dibutuhkan!"
Perintahnya menggema, memaksa udara terasa semakin berat. Orang-orang yang ada di sana pun membubarkan diri, patuh pada perintah sang Ōtsutsuki.
"Baik, Indra-sama."
Kemudian, dalam hening yang menakutkan, Indra menatap mayat sang Istri. Matanya yang sebelumnya menyala-nyala dengan amarah, perlahan berubah menjadi lembut, tapi dipenuhi oleh kesedihan yang mendalam.
Tatapannya menjadi sendu, mencerminkan kekosongan dalam hatinya yang hancur. "Aku tak bisa kehilanganmu," desisnya dengan suara gemetar, suaranya hampir tenggelam dalam getaran emosinya yang tak terkendali.
"Aku tak bisa kehilangan cahayaku, kehilangan bungaku." Kata-katanya terdengar seperti raungan kesedihan yang meluncur dari kegelapan jiwa yang terluka.
~~~
Mayat Sakura dibaringkan di sebuah altar, Indra duduk dengan tubuh bertelanjang dada di dalam sebuah kolam, sedangkan para Shaman berdiri mengelilingi mereka memakai topeng-topeng berbentuk mengerikan. Mereka merapalkan mantra-mantra aneh dari mulutnya, di depannya ada api unggun berwarna biru.
"Indra-sama, ini akan sangat sakit." Salah satu Shaman yang sangat tua mendekati Indra, di tangannya ada sebuah jarum yang siap untuk mengukir sumpah di tubuh pria keturunan Ōtsutsuki itu.
Indra mengangguk singkat. "Lakukan!"
Shaman itu menatap Indra lagi, keraguan tampak di wajahnya. "Tapi Indra-sama, Menarik Jiwa orang yang sudah mati itu mustahil. Jiwa yang tertarik memang jiwanya tapi kita tak tahu jiwa yang dari masa apa, dari dunia mana, atau dari waktu kapan. Bisa saja kita menarik jiwa reinkarnasinya." Shaman tua itu berujar panjang lebar, memperingatkan Indra.
Sedangkan pria tampan dengan rambut coklat panjang itu hanya mengangguk. "Tidak masalah, dari masa apapun, dari waktu kapanpun, dan dari dunia manapun dia tetap Sakura." Mata Indra menatap Shaman itu dengan yakin.
Ritual yang angker dimulai, dan udara terasa kental dengan aura magis yang menakutkan. Orang-orang yang mengelilinginya mulai membacakan mantra itu lebih keras sambil memainkan lonceng-lonceng. Shaman tua mulai menggores tubuh Indra dengan jarum, mengukir mantra-mantra rumit di kulitnya yang dingin.
Perlahan tubuh kekar itu mengalirkan darah menuju kolam, namun tak sedikitpun terdengar ringis kesakitan di mulutnya. Malah, senyum mengerikan merekah di wajah tampannya yang diselimuti bayangan. Dalam gelombang kesakralan yang mencekam, ia menampilkan ketabahan yang menakjubkan, memancarkan keinginan yang tak tergoyahkan untuk mencapai tujuannya.
"Datanglah padaku, Aku menantikanmu!"
Wushh
Angin bertiup misteri menggerakkan api, hingga api itu menyambar tubuh sang mayat tapi tak membakarnya. Api yang bersemangat, dipicu oleh kekuatan tak terlihat, dengan gemulai menari di sekitar tubuh sang mayat, tanpa menyentuhnya, namun menyebarkan cahaya membara di sekelilingnya.
Wushh. Angin kembali bertiup, memadamkan cahaya.
Ruangan menjadi gelap, tanda ritual telah usai.
"Ritual selesai. Indra-sama!"
Dalam kegelapan, para pengikut ritual menahan nafas mereka, hati mereka berdebar keras menantikan hasil dari upacara yang mereka lakukan. Detik demi detik terasa seperti abad bagi mereka yang menunggu dengan tegang.
Kemudian, dalam seruan tegas, perintah diberikan, "Nyalakan obor!"
Sebuah percikan kehidupan meluncur dari ujung obor yang menyala, menyinari ruangan gelap dengan cahaya gemilang. Dan di dalam sinar obor yang menyala, Ōtsutsuki Indra, penuh dengan ketegangan dan kecemasan, menyaksikan ...
Sakura membuka mata!
Bersambung ....
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
*Shaman: Semacam Dukun
.
.
.
.
Oh, Hai guys. Kembali dengan Fanfiction ini yang Super Crazy🗿. Entah apa yang merasuki aku buat bikin ini Ff.
Padahal Ff sebelah aja belum selesai, aku malah selingkuh ke sini, bejir. Awokawok.
Monmaaf banget, tapi aku stuck ide😭 Writers block kali, ya? Namanya .
Akhir kata, semoga suka. Aku usahain up sering yaa.