Happy reading...
.
.
.
"Sakura-sama, anda terlihat lebih baik. Apakah ada sesuatu yang membuat anda senang?"Sakura dan Yukiko sedang berada di kamar, Sakura duduk di depan meja rias sedangkan Yukiko berdiri di belakangnya, menyisir helaian merah mudanya yang panjang.
Sakura menatap bayangan Yukiko di cermin dengan bingung. "Maksudmu?"
"Anda terlihat senang sejak beberapa hari yang lalu, wajah anda tampak lebih cerah." Yukiko mengepang kedua bagian sisi samping rambut Sakura, kemudian mengaitkannya ke belakang kepala Sakura.
"Hanya perasaanmu saja," balas Sakura sembari menunjukan senyumnya.
Yukiko balas tersenyum, gadis 19 tahun itu tahu sesuatu yang baik telah terjadi di antara Sakura dan Tuannya. "Sakura-sama, apakah anda tahu? Semenjak ada anda, suasana ruumah ini berubah terasa lebih cerah. Indra-sama juga lebih banyak berekpresi." Tiba-tiba Yukiko berujar.
Sakura mendengarkan. "Benarkah? Memang sebelumnya seperti apa?" Sakura berbalik kemudian menatap Yukiko yang berdiri dengan ekspresi sendu.
"Dulu, rumah ini terasa suram sejak anda sakit. Indra-sama juga tampak muram, ia lebih banyak diam dan tidak banyak berekpresi. Indra-sama banyak melamun tapi di atas semua itu kami semua bisa melihat kesedihan begitu membebaninya hatinya." Yukiko tampak mengingat-ingat kejadian satu tahun terakhir.
"Tapi, semenjak anda ada, Indra sama banyak berubah. Beliau tampak ... Jauh lebih bahagia, saya tak pernah melihatnya seperti ini sebelumnya." Yukiko tampak menerawang ke langit-langit kamar Sakura. "Seperti, ini adalah masa terbahagia untuk Indra-sama."
Sakura bungkam dengan ekspresi yang tak dapat dijelaskan. "Begitukah?"
Sang pelayan mengangguk. "Ya, awalnya saya menentang tindakan yang ia lakukan, melakukan ritual memanggil jiwa anda untuk—"
"Tunggu!"potong Sakura, matanya membesar mendengar ucapan Yukiko, alisnya bertautan. "Kau tahu mengenai ini?" tanya Sakura menyelidik.
"Huh?!"
Yukiko meneguk ludahnya begitu menyadari ia keceplosan atas sesuatu yang sangat dirahasiakan oleh Indra. Ini gawat, padahal orang-orang di rumah sudah bersumpah untuk tidak mengatakan apapun mengenai ini.
"Yukiko, jawab!" Sakura memegang kedua bahu Yukiko, mata hijaunya menatap tajam pada sang pelayan. "Kau tahu?!" tanyanya sekali lagi.
Gadis itu menggeleng. "Bukan begitu, Sakura-sama. Saya hanya tahu garis besarnya saja, yah sama seperti anda. Sisanya hanya Indra-sama yang tahu."
Mendengar itu Sakura tampak ragu, tapi apa yang Yukiko katakan juga ada benarnya. Hanya Indra yang tahu cara mengembalikan dirinya, sejak awal Indra sudah mengatakannya. "Ya, tapi kau tahu siapa saja yang terlibat dalam ritual itu?"
"Maaf, Sakura-sama. Tapi saya tak bisa mengatakannya, kami sudah disumpah. Nyawa kami bisa dalam bahaya." Yukiko menunduk tak enak pada Sakura.
Mau tak mau Sakura mendesah lemas. "Baiklah, kau bisa keluar." Sakura memegangi keningnya.
Pelayannya mengangguk. "Sakura-sama. Saya tahu anda ingin kembali ke dunia anda sebelumnya, tapi tolong pikirkan Indra-sama. Ia benar-benar butuh anda di sisinya, ia sangat mencintai Anda." Setelah mengatakan itu Yukiko pergi dari sana, meninggalkan Sakura dengan pikiran campur aduk.
Sakura jadi teringat ucapan Indra tempo hari, pria itu sangat mencintainya. "Mencintaiku, ya?" gumam Sakura.
Saat itu Sakura tak dapat berkata-kata, ia hanya terpana ketika Indra mengatakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Soul ✓ END [ IndraSaku ] [ SasuSaku ]
Fanfiction•Indra X Sakura X Sasuke Fanfiction. •COMPLETED •Follow sebelum membaca biar lebih enak😋 Sekali saja, dalam hidupnya yang penuh kegelapan Ōtsutsuki Indra pernah mendapatkan cahayanya. Sebuah cahaya yang menuntunnya pada kebahagiaan, pada kedamaian...