Chapter 6

2.5K 262 12
                                    

◦•●◉✿Chapter 6✿◉●•◦
"Sudah kubilang aku tidak mau satu kamar denganmu!"

Sakura berteriak keras, suaranya memenuhi ruangan yang terasa semakin gelap dengan kehadiran malam yang mendekat. Dia berdiri di depan Indra yang tegak di ambang pintu, tubuhnya gemetar oleh kemarahan yang meluap-luap. Di sisi lain kamar, ranjangnya terlihat seperti pulau terpencil di tengah lautan gelap.

Tidak ada masalah dalam hal itu, tapi menjadi bencana ketika Indra juga turut serta masuk. Mereka satu kamar! Sakura tak bisa menerimanya!

"Kita akan satu kamar!" Indra mengatakannya dengan penuh penekanan, suaranya bergema di dalam ruangan yang hanya diterangi cahaya lampu minyak.

Sakura menatap tajam. "Aku tidak mau!" balasnya dengan suara yang penuh dengan keras kepala

"Aku suamimu!"

"Aku bukan istrimu!"

Indra menghela nafas, Sakura yang saat ini benar-benar berbeda dengan Sakura yang dulu. Sakura yang dulu adalah gadis yang lemah lembut, penurut, dan tidak keras kepala sangat berbanding terbalik dengan Sakura yang ada di depannya ini.

Sakura yang saat ini adalah gadis keras kepala, pembangkang, suka berteriak padanya, dan punya kekuatan monster. Indra tidak tahu bagaimana kehidupan Sakura di masa depan, ia belum banyak bercerita. Atau Sakura tak pernah bercerita padanya, jadi itu masih menjadi misteri bagi Indra.

Namun, meskipun begitu Indra tetap harus mencoba menerimanya. Ia harus siap dengan segala konsekuensinya dan menurunkan ekspetasinya, karena mau bagaimanapun Sakura tetaplah Sakura.

Indra menutup matanya menahan amarah, kemudian ia membukanya perlahan. "Sakura, aku sudah bersabar sejak tadi pagi. Kau meneriakiku, mengataiku, bahkan merobohkan pohon di halaman belakang. Aku memaafkannya, tapi aku tak akan membiarkan kau tidur terpisah dariku! Aku suamimu!" desisnya tajam mengintimidasi, Indra memberikan penekan di akhir kalimatnya.

Sakura mengigit bibir bawahnya kemudian mengepalkan tangannya, ia memang keras kepala tapi Indra saat ini jauh lebih keras. "Baik! Tapi awas saja kau berbuat macam-macam padaku. Aku tak segan-segan memukulmu!"

Selesai memberikan ancaman pada Indra, Sakura naik ke atas kasur. Melihat ada banyak bantal di sana, tangan Sakura mulai memunguti bantal-bantal itu dan menyusunnya di tengah secara vertikal. Membagi kasur itu menjadi dua bagian.

Alis Indra terangkat secara perlahan, mengekspresikan kebingungan dan keheranan yang mendalam saat melihat apa yang Sakura lakukan. Ia bersedekap. "Apa yang kau lakukan?" tanyanya.

Sakura memincingkan matanya pada Indra. "Aku membangun benteng untuk melindungi kesucianku!" ucapnya dengan suara yang tajam, suaranya bergetar oleh kekesalan yang membara di dalam dirinya.

"Apa?" Indra tak habis pikir dengan sikap Sakura. Ucapan Sakura mengenai kesucian menjadi bahan tertawaan di mata Indra, mengingat masa lalu mereka yang sering melakukannya bersama. Mereka suami istri.

"Jangan bertingkah seperti perawan!" ejeknya dengan nada sinis yang menusuk hati Sakura.

Ugh, dibandingkan dengan kata-kata Sasuke yang jujur dan terkadang menyinggung, Indra jauh lebih menyebalkan. "Berisik! Awas jika kau sampai melewati batas ini!"

Setelah itu Sakura menarik selimut dan menyelimuti seluruh tubuhnya seperti kepompong, dengan sengaja ia berbalik dan tidur dengan posisi memunggungi Indra.

Helaan nafas lelah terdengar dari mulut Indra, suaranya hampir tenggelam dalam kegelapan malam yang menggelayuti ruangan. Sehari penuh ia harus menghadapi Sakura yang meledak-ledak dalam tantrumnya, menyisakan kelelahan yang menggunung di tubuhnya. Ditambah besok ia harus pergi, dan malam ini berencana akan beristirahat dengan damai.

Dengan perlahan, Indra mendekat ke arah ranjang tanpa permisi ia segera menidurkan dirinya di samping Sakura. "Selamat malam, Istriku." ucapnya dengan suara yang lembut.

Tak ada balasan dari Sakura.

~~~

Satu jam, dua jam.

Dalam posisi berbaring membelakangi Indra, Sakura membuka matanya. Berusaha untuk tidak mengeluarkan suara gadis itu perlahan duduk dengan sangat pelan-pelan.

Sakura berbalik, menatap Indra yang tampak terlelap. Sudut bibirnya tertarik ketika melihat Indra bernafas teratur dalam tidurnya, usahanya tidak sia-sia membuat  pria itu kelelahan. "Kau pikir aku akan diam dan menerima semua ini begitu, saja?" batin Sakura.

"Dia pasti tidur." Sakura menggerakan tangannya di depan wajah sang Ōtsutsuki. Tidak ada tanda-tanda ia akan bangun. "Bagus."

Memastikan Indra tetap tidur, Sakura perlahan bangkit dari kasur. Ada hal yang harus ia lakukan untuk mencari petunjuk bagaimana cara untuk kembali, dengan gerakan cepat Sakura sudah berada di pintu dan segera membukanya. Ia berhasil keluar dari kamar tanpa ketahuan!

"Nah, sekarang aku hanya perlu menuju ke perpustakaan." 

Meskipun baru sehari berada di sini, Sakura sudah memperhatikan beberapa tempat yang dianggap penting, meskipun belum semuanya. Salah satunya adalah ruang perpustakaan. "Dia pasti menyimpan gulungan atau apapun berkas mengenai ritual itu di sana."

Dengan mengendap-endap, sakura berjalan di lorong kayu kediaman Ōtsutsuki Indra yang bergaya tradisional. Sesekali Sakura harus bersembunyi karena ada beberapa penjaga yang berpatroli di luar. "Kalau tidak salah perpustakaan itu berada di bagian paling barat di bangunan ini."

Memastikan tidak ada lagi penjaga yang berpatroli di sana, Sakura segera berlari dengan senyap. Hembusan angin malam membuat Yukata tidurnya melambai liar, rambutnya yang panjang berkibar indah dibawah sinar bulan.

Dan begitu Sakura tiba di depan pintu perpustakaan, senyumnya merekah.

Perlahan Sakura mencoba mendorong pintu kayu itu, tapi tak bisa terbuka. "Apakah ini dikunci?" gumam Sakura ketika ruang itu tak bisa ia buka. "Ah, bagaimana ini. Jika kehancuran maka itu akan memancing keributan, aku bisa ketahuan." Sakura mendesah.

Ia juga bisa saja merusak kunci ruangan ini, tapi setelah itu apa? Ia akan ketahuan. Baguslah kalau dia dapat cara kembali ke dunianya, tapi kalau tidak? Indra pasti akan lebih berhati-hati padanya. Shannaro.

"Baiklah, mungkin aku harus mendapatkan kuncinya agar bisa masuk tanpa ketahuan." Wajahnya tampak kecewa.

"Apa yang kau lakukan?"

Suara tajam memecah keheningan, membuat Sakura menoleh cepat. Di dalam kegelapan yang tak jauh darinya, sosok misterius berdiri tegak. Dengan mata merahnya dan pakaian putihnya, mencuat di antara bayang-bayang malam.

Oh, tidak. Sakura bisa ketahuan.

Sosok itu semakin mendekat padanya, dan Sakura meneguk kasar ludahnya ketika sosok itu keluar dari kegelapan. Menampakan dirinya di hadapan Sakura.

"I-indra ...." Sakura menahan napasnya.

"Apa yang kau lakukan di sini?"

Suara Indra terdengar dingin, menggetarkan udara malam. Aura kekuatan yang memancar dari tubuhnya membuat Sakura merinding, merasakan tekanan yang mencekam di sekelilingnya.

Sakura mengumpat dalam hati, bukankah tadi dia sedang tidur? Kenapa ia bisa bangun, berada di sini, dan menatap dirinya dengan mata merah itu. Sakura merinding dibuatnya.

Bersambung ....

The Soul ✓ END [ IndraSaku ] [ SasuSaku ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang