Chapter 4

2.3K 248 27
                                    

Happy reading ....
.

.

.

.

.

.

.

.

.

Butuh waktu satu malam bagi Sasuke untuk membaca semua pola rumit yang ada di tubuh Sakura, di tambah pola itu terlihat semakin memudar dan tak lagi mengalirkan darah.

Namun, tak banyak hal yang bisa ia dapatkan. Hanya sedikit saja yang bisa ia baca, sisanya terlalu rumit dan butuh waktu untuk menguraikannya.

"Ritual menarik Jiwa, Ōtsutsuki Indra. Jiwanya ditarik untuk masuk ke dalam tubuh seseorang."

Sasuke mengulangi sedikit kalimat yang bisa ia baca dari tubuh Sakura, kemudian ia menatap Naruto yang terlihat mengantuk di pagi hari. Begitu pula dengan Tsunade dan Kakashi. Wajar saja mereka tidak tidur semalaman, mereka berjuang keras untuk mendapatkan jawaban atas hal yang menimpa Sakura.

"Hanya itu, Sasuke?" tanya Kakashi.

Sasuke mengangguk.

Hokage ke lima mendesah, ia mengambil kursi lalu duduk. Matanya mengadah menatap langit-langit ruang rapat di rumah sakit ini, kemudian ia menghela nafas. "Ternyata benar, ini sangat rumit. Ini berhubungan dengan Ōtsutsuki"

Sasuke mengepalkan tangannya dengan kemarahan yang tertahan. "Kenapa Ōtsutsuki menarik jiwa Sakura?" desisnya tak suka. Ia tak mengerti, Ōtsutsuki Indra adalah orang di masa lalu, leluhur Uchiha. "Dan bagaimana orang mati bisa melakukan ini?" tanya Sasuke lagi.

Kakashi, meski wajahnya tertutup oleh masker menampakkan ekspresi serius dari matanya. Matanya memandang lurus ke depan, sedangkan tangannya bertautan di atas meja. "Apa mungkin ... Ulahnya dari masa lalu?" ujar Kakashi mengemukakan opininya.

"Hee? Masa lalu? Seperti perjalanan waktu? Sakura-chan melakukan perjalanan waktu dengan jiwanya?" Naruto yang sejak tadi diam membuka suara, mengemukakan pendapatnya juga.

Kakashi melirik Naruto dan mengangguk. "Hanya pendapatku."

"Itu adalah hal yang masuk akal untuk dipikirkan," ucap Sasuke setuju. "Setidaknya untuk saat ini," tambahnya.

"Wah, ini sulit. Andai kita bisa pergi ke masa lalu lalu mencari orang yang dirasuki jiwa Sakura-chan, mungkin kita bisa mengatas masalah inii." Naruto mendesah sambil menggaruk-garuk tengkuknya, ia menguap karena mengantuk tak menyadari semua orang di sana memandangnya dengan terkejut. Seolah tak percaya dengan apa yang baru saja mereka dengarkan dari mulutnya.

"He? Kenapa kalian menatapku seperti itu?" tanyanya heran menyadari orang-orang di sana menaruh perhatian tak biasa padanya.

Sasuke menarik sudut bibirnya. "Usuratonkachi," ujarnya dengan senyum kecil. Naruto selalu punya ide disaat genting seperti ini, sayangnya ia tak sadar.

"Hee? Kenapa malah mengataiku?!" Perempatan siku-siku muncul di kepala Naruto ketika Sasuke hanya merespon dengan senyum tipis, kemudian Naruto menatap Tsunade dan Kakashi yang malah memberinya acungkan jempol.

"Kerja bagus, Naruto!"

"Nani?!"

~~~

"Kau tak perlu membantuku!" Sakura menarik segulung pakaian yang akan dipakaikan oleh seorang gadis bernama Yukiko padanya. "Aku bisa melakukannya sendiri," ujar Sakura kemudian.

The Soul ✓ END [ IndraSaku ] [ SasuSaku ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang