"Laura???" Ucap Rasya sangat terkejut melihat wanita yang di depannya ternyata bukan Mala melainkan itu adalah Laura.
"Iya Sya ini gue. Btw makasih yah atas cincinnya. Terus Permintaan untuk jadi pacar dan tunangan Lo, gue terima kok" Kata Laura sambil tersenyum
Rasya yang mendengar itu hanya terdiam sejenak. Dia menatap Laura dengan penuh tanda tanya.
"Kok bisa Lo di sini? Mala mana?" Tanya Rasya kepada Laura
"Mala? Gak tau, emang gue siapanya dia? Lagian dari tadi gue gak liat dia tuh" Jawab Laura yang pura-pura polos
"Bohong Ra, pasti Lo udah berbuat sesuatu ke dia" Kata Rasya sambil menaikan satu alisnya
"Maksudnya Lo nuduh gue Sya? Emang ada buktinya? Lo jangan menspekulasi segala hal Sya tanpa bisa membuktikan semuanya" Tutur Laura dengan penuh kebohongan
"Bukan nuduh Ra, gue hanya bertanya kok. Kalo emang Lo gak liat Mala ya udah" Ucap Rasya
"Oh jadi tadi Lo ke sini sama Mala?" Tanya Laura pura-pura tidak tau
"Iya tadi gue ke sini sama Mala, tapi orangnya ke mana yah?" Ucap Rasya sambil melihat sekeliling
"Udah pulang kali. Mungkin dia sengaja gak mau nolak Lo secara langsung, makanya dia sengaja menghindar dan pulang" Kata Laura memprofokasi keadaan
"Yah gak mungkinlah Ra, gue kenal Mala tuh dari kecil. Dia gak mungkin menghindar kaya gini. Orangnya sangat tegas, kalo iya iya, kalo gak yah enggak" Bantah Rasya
"Yah itu kan waktu kecil, bisa aja pas gede dia udah berubah kan? Lagian sifat manusia gak ada yang tau Sya" Ucap Laura mencoba meyakinkan Rasya
"Terserah Lo mau bilang apa, gue tetap percaya sama Mala. Dan btw cincinnya boleh dibalikin gak?" Pinta Rasya kepada Laura
"Hah? Balikin? Gak ah. Lagian kita berdua kan sekarang udah resmi pacaran Sya" Jawab Laura yang tidak mau menggembalikan cincinnya Rasya
"Oh gitu, ya udah cincinnya buat Lo aja. Tapi status kita tetep sebagai temannya yah" Tutur Rasya
"Kok gitu Sya?" Tanya Laura kaget
"Iya Ra, karena sampai kapanpun cinta gue hanya buat Mala. Sampai kapan pun Ra" Jawab Rasya dengan lantang
"Jadi maksud Lo, gue gak pantas buat Lo?" Tanya Laura tidak percaya dengan pernyataan Rasya
"Lo berhak dapat yang jauh lebih baik dari gue Ra. Karena sejatinya cinta tidak dapat dipaksa Ra" Jawab Rasya sambil memegang teguh pendiriannya
"Jadi maksud Lo si putri sialan itu lebih baik daripada gue Sya?" Kata Laura dengan penuh kemarahan
Perkataan Laura itupun bertepatan dengan Mala yang baru masuk ke dalam cafe tersebut.
Mala pun bingung dengan apa yang terjadi. Mengapa Laura di sini? Atau kenapa sampai mereka berdua bisa bertengkar?
"Sya" Panggil Mala
Rasya dan Laura pun sontak memalingkan wajahnya ke arah Mala.
"Mala" Jawab Rasya
"Ini dia nih yang hancurin hubungan orang. Seharusnya Lo tuh gak usah masuk ke kehidupan gue sama Rasya. Lo tau gak? Gue sama Rasya adalah jodoh sejak kecil. Namun semenjak Lo masuk ke kehidupan Rasya, perlakukan Rasya ke gue tuh berubah. Harusnya Lo sadar diri, dan gak usah recokin hubungan kami" Ucap Laura kepada Mala
Mala yang mendengar itu hanya terdiam. Dia juga bingung harus merespon seperti apa. Hatinya lumayan sakit di kata-katain seperti itu.
"Cukup yah Ra, Lo seharusnya gak usah mojokin Mala. Asal Lo tau yah, gue sama Mala tuh saling cinta dan akan bersatu apapun yang terjadi" Bantah Rasya untuk membela Mala
KAMU SEDANG MEMBACA
Pangeran Api VS Putri Es
FantasyBerkisah 2 Remaja yang lahir dari Keluarga kerajaan yang berbeda. Sebagai Putra Mahkota, sang Pangeran Api di beri tugas ke Bumi untuk menebar kejahatan dan kekacauan. Sedangkan tugas kerajaan Es adalah menghentikan tebaran kebencian dari Kerajaan a...