Bukan Cinta, Hanya Kebetulan

352 37 16
                                    

Di perjalanan pulang ke rumahnya, Rakha hanya tersenyum sambil memikirkan kejadian tadi.

"Si Afan dengan arogansinya seperti itu pasti bakal melakukan banyak hal untuk membalas dendamnya" Batin Rakha

"Semoga setelah mendengar ancaman gue, mereka semua mengupgrade kekuatan mereka untuk melawan gue. Karena sampe sekarang gue belum menemukan lawan yang benar-benar tangguh" Lanjut Rakha di dalam hatinya

"Semoga juga gue bisa melawan putri es dengan kekuatan penuhnya. Bukan yang manja-manja dan hanya berlindung di belakang kedua kakaknya" Tutup Rakha yang kemudian mulai masuk ke pekarangan rumahnya.

Setelah turun dari mobil dan mengambil ransel dan komiknya dari jok belakang, dirinya langsung masuk ke dalam rumahnya.

Sebenarnya sebelum kehadiran Rakha, Kerajaan Es dan kehidupan manusia sangat aman, jadinya mereka merasa kekuatan mereka sekarang sudah cukup untuk melindungi kehidupan mereka.

Tapi setelah kehadiran Rakha yang mempunyai kekuatan yang sangat luar biasa, mereka mulai merasa ketar-ketir dan memaksa mereka harus melampui kekuatan mereka sebelumnya.

Keesokan harinya.

Freya, Mala, Drina dan Devi sedang berada di rumahnya Mala.

Kebetulan hari itu adalah hari sabtu jadinya mereka semua tidak ada mata kuliah.

Mereka berempat sengaja berkumpul untuk membahas pertarungan Afan and the geng melawan Rakha nantinya.

"La, jadi maksud Lo Afan akan melawan Rakha secara langsung?" Tanya Freya penasaran

"Iy Re, tapi menurut gue kekuatan Afan yang sekarang tidak mampu melawan Rakha, tapi dengan bantuan alat ciptaan Eby, mungkin dia masih ada kesempatan untuk ngelawan" Jawab Mala penuh keraguan

"Gue juga ragu sih La, kalo liat kekuatan Rakha mirip kekuatan Freya emang agak sulit sih. Apalagi gue pernah liat kalian berdua keluarin aura kalian dengan kekuatan penuh dulu. Benar-benar tidak bisa di bandingkan dengan Afan dan gengnya" Tutur Drina

"Emang bener si Rin, apalagi Afan cs hanya mengandalkan alat, itu sangat mustahil bagi mereka untuk menang melawan Rakha. Walaupun mereka berlima menyerang secara bersamaan. Paling yah La, Lo harus ngebantu mereka untuk bisa memperbesar persentase kemenangan" Sambung Freya

"Oh jadi ini semua rencana untuk ngalahin bang Rakha? Emang bang Rakha sejahat itu yah? Sampe harus di serang bersamaan" Tanya Devi kepada Mala dan Drina

"Bukan begitu Devi cantik, tapi emang sangat bahaya jika Rakha tidak kita kalahin sekarang. Apalagi sampe Rakha bisa mengembangkan kekuatannya sampe tahap lanjut, bisa-bisa dia memulai peperangan lagi nantinya" Jelasin Mala kepada Devi

"Bener Dev, kita yang hidupnya sudah damai seperti ini, bisa berantakan  dan memasuki fase peperangan lagi seperti dulu" Sambung Drina

"Oh gitu yah" Kata Devi menanggapi jawaban Mala dan Drina

"Iya adikku Sayang, bukan berarti kita mau melukai Rakha lebih jauh, tapi kita cuma mau buat dia kalah dan tidak berani menganggu kehidupan umat manusia lagi" Tutur Freya kepada Devi

"Siap kak, tapi jangan sampe melukai bang Rakha berlebihan yah. Pliss" Pinta Devi kepada ketiga kakaknya itu.

"Iya Devi aman. Oh iya btw bang Kiesha sama bang Ari ke mana? Kok gak kelihatan?" Tanya Drina kepada Mala

"Oh mereka lagi balik ke Kerajaan. Mereka lagi melakukan latihan khusus untuk tanding ulang melawan pangeran api yang sombong itu" Jawab Mala

"Oh gitu, pantesan rumah Lo kosong" Ucap Freya sambil melihat sekitar.

Pangeran Api VS Putri EsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang