🪐 0.8: Padamu

13 5 0
                                    

"Everything that I need is just about you

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Everything that I need is just about you."

---

Saat ini tanggal 31 Desember 1994. Azriel mengajakku ke suatu tempat, dia bilang untuk merayakan tahun baru tentunya. Di lapangan luas Monas, aku berdiri di antara orang-orang. Terdapat sebuah lomba motor yang katanya disebut road race ada di monas. Itu perlombaan balapan mofor nasional dari penjuru nusantara yang melaksanakan tahun baru di Jakarta.

Aku mengembangkan senyumku lebar. Ini pertama kalinya momen dalam hidupku. Langit masih sore, tapi keadaan sudah cukup ramai. Orang-orang bersorak ramai, bahkan termasuk Azriel dan aku pula. Aku tidak mendukung siapapun, hanya saja aku suka meramaikan suasana.

Setelah lomba balapan motor selesai pada pukul tujuh, Azriel mengajakku keluar sesaat dari daerah Monas. Kami menemukan sebuah warung nasi goreng yang ada di pinggir jalan. Azriel terus merengek lapar sedari tadi. Sekarang lihat wajahnya, bahkan makannya sangat lahap dan mulutnya tidak berhenti mengunyah.

Aku tertawa kecil, tapi Azriel justru kesal padaku. Dia tiba-tiba mengancam kalau tidak akan membayar dan aku panik karenanya. Aku melirik jam arlojiku, masih ada sekitar empat jam sebelum jam dua belas. Aku bingung mau melakukan apa.

Namun, Azriel tentu saja akan mencari kegiatan yang seru sebelum tahun baru. Kami membeli kembang api. Bukan kembang api yang dipancarkan ke atas, melainkan kembang api yang hanya ada di tangan. Awalnya aku sedikit takut apalagi jika kembang api itu mengenai tanganku. Tetapi, ternyata itu sangat seru.

Kembang api itu menyala-nyala dengan indah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kembang api itu menyala-nyala dengan indah. Aku tertawa bersamaan dengan Azriel. Lalu, mengayunkan kembang api itu ke langit dan memutar-mutar tangan. Tidak hanya kami yang memainkan kembang api. Tampaknya hampir semua orang bahkan anak kecil di sekitar kami memainkan kembang api di tangan. Namun, ada juga beberapa yang bersuara jika digesek dengan kaki.

Tahun baru 1995 identik dengan kembang api. Di manapun setiap sudut Kota Jakarta, pasti ada yang menyalakan kembang api. Lalu, melambai-lambaikan ke udara hingga berbentuk bunga lingkaran.

Lalu, telingaku menangkap suara kembang api dari kejauhan bersamaan dengan kembang apiku yang mati. Aku tidak bisa menahan rasa takjubku saat melihat kembang api berjejeran saling meledak-meledak dengan indah. Sewaktu mataku terus menatap ke atas, aku bisa merasakan genggaman tangan Azriel.

Iraganean | LeeknowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang