🪐 1.0: Foto Klise

17 4 0
                                    

"The world keeps spinning as if my feelings are also spinning around you

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"The world keeps spinning as if my feelings are also spinning around you."

———

2 Agustus 1994

Selamat datang angkatan mahasiswa baru di Universitas Nasional!

Suasana ramai di salah satu universitas swasta yang berada di dalam hiruk pikuk Jakarta. Masa orientasi mahasiswa baru dimulai hari ini. Seluruh mahasiswa baru memakai baju serba putih dengan celana hitam. Mereka diharuskan membawa barang-barang yang sesuai dengan keinginan kakak ospek, jika tidak mereka akan terkena hukuman. Namun meski tidak dihukum pun, mereka akan disalahkan.

Masa orientasi mahasiswa disebut-sebut sebagai ajang untuk menguji mental mahasiswa baru. Karenanya setiap saat dan setiap waktu, kakak ospek akan selalu meneriaki mereka. Memberi hukuman mulai dari lari lima putaran lapangan, berjalan jongkok memutari lapangan, bahkan yang lebih parah dengan menuang susu di rambut mahasiswa baru.

Semua itu dilakukan untuk 'menguji mental mahasiswa'.

Saat ini, Azriel tengah berdiri di tengah lapangan dengan memakai caping. Bajunya putih dihiasi air keringat tiap sisinya. Lalu, di lehernya terdapat sebuah kalung beridentitas dirinya dan jurusan yang dituju. Tidak hanya dirinya yang berpenampilan seperti itu. Melainkan, setiap mahasiswa baru di samping, belakang, dan depannya yang termasuk satu ospek bersamanya. 

Tatapannya lurus ke depan, badannya tegak paripurna, kedua tangannya berada di kedua sisinya dengan sikap tegas. Cahaya matahari yang terik karena tepat di atas kepala tidak mengindahkan dirinya. Karena jika dia bergerak sedikit saja, senior yang memutari mereka akan langsung menghukum dirinya.

Karena merasa begitu kepanasan, Azriel menghembuskan nafasnya beberapa saat. Namun, senior mengetahuinya dan langsung menatapnya tajam.

"Heh, kamu! Jongkok sambil mengitari lapangan, sekarang!" Dia menunjuk ke arah Azriel.

Azriel mendengus kasar sambil memutar bola matanya. Senior itu makin kesal. Dia meneriaki Azriel jika hukumannya menjadi dua kali lipat. Namun, Azriel terburu pergi dari barisan untuk melaksanakan hukuman.

Sekarang, dia bersama beberapa mahasiswa ospek lainnya tengah dihukum bebarengan dengan mengitari lapangan sambil berjongkok. Kemudian, dua tangan sama-sama menjewer telinga.

"Kalau jatuh! Ulangi lagi dari awal! Jangan harap kalian mendapat hari santai hari ini!" Senior kembali berceramah.

Azriel hanya memutar bola matanya malas. Namun, kali ini dia tidak ketahuan karena tertutup caping yang ada di kepalanya. Awalnya dia berjalan sambil jongkok biasa untuk segera menyelesaikan hukuman. Tetapi, seseorang menarik perhatiannya dalam beberapa langkah di depannya.

Azriel segera berjalan jongkok ke arahnya. Dia terhenti sejenak saat menatap ke arah gadis yang berhenti di tempatnya. Dia tampak kelelahan bahkan seolah akan menangis. Kacamata yang dia pakai sudah memburam karena keringatnya yang mengucur.

Iraganean | LeeknowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang