Entah apa arti dari ucapan si Jeon padanya tadi. Yang jelas saat ini Seolhwa sudah duduk pada jok belakang motor Jungkook. Pria itu mengendarai dengan sangat berhati-hati. Memberi fasilitas berupa jaket hitam miliknya untuk melindungi kulit Seolhwa, tak peduli dengan tubuh kekarnya yang tertusuk banyak angin malam bahaya itu.
Sebelum Jungkook membawa Seolhwa ke tempat yang jadi tujuannya, ia mampir dulu ke sebuah toko jaket. Di sana ia membeli jaket tebal tak lupa kaos kaki dan sarung tangan. Si gadis hanya mengikut dengan perasaan bingung. Jungkook membayar lunas tanpa sepeserpun uang si gadis.
Perjalanan Jungkook lanjutkan, ia tahu ini bukan waktu yang terlalu pas, namun suasana hati si gadis pasti sedang membutuhkan ini semua. Jungkook dan Seolhwa tiba di sebuah mall. Si Jeon membawa Seolhwa masuk ke tempat ice skating di sana. Sesudah mendaftar dan masuk ke dalam, Jungkook lekas membantu Seolhwa untuk mengenakan jaket tebal yang sempat ia beli tadi, ia membelinya khusus untuk Seolhwa.
"Jungkook, kenapa kau repot-repot sekali membelikanku semua ini. Nanti kalau uangmu habis bagaimana?" Seolhwa tahu berapa gaji polisi, tak seberapa namun dengan resiko yang besar.
"Tentu tidak, Nona. Aku punya tabungan. Lagipula aku sendiri yang mau membuat Nona tidak bersedih lagi. Jadi nikmati saja, ya?" Begitu jawabannya. Sekarang Jungkook sedang sibuk memasang kaos kaki beserta sepatu khusus untuk dipakai di atas tanah es nanti. Berjongkok di depan si gadis, membuat pemandangan bahu yang sangat besar bagi Seolhwa. Jungkook itu baik sekali ternyata, pikir si gadis.
"Sudah. Ukurannya pas. Kakimu tidak kesakitan, kan?" Seolhwa menggeleng pelan setelah mendapat perhatian dari si Jeon. Lekas mereka berjalan ke area.
Di sana Seolhwa sangat berhati-hati, ia hanya berani bermain di sisi area. Tidak seperti Jungkook yang terlihat sangat lihai, pria itu seperti sudah banyak belajar, sama sekali ia tidak merasa takut terjatuh seperti yang dipikirkan Seolhwa saat ini.
"Nona, ayo berjalan ke tengah. Tidak apa-apa, kok." Seolhwa hanya tersenyum tipis, ia mencoba dengan sangat hati-hati. Tangannya yang terbalut sarung tangan itu sudah tak menyentuh pegangan di sisi area. Seolhwa terus menyeimbangkan keseimbangan tubuhnya. Licin dan sangat dingin.
Bruk!
Ketakutan Seolhwa akhirnya terjadi. Belum jauh ia mencoba, Seolhwa sudah harus kehilangan keseimbangan dan terjatuh. Jungkook yang melihat si gadis terjatuh lekas mendekat, tanpa izin ia langsung membantu si gadis. "Ada yang sakit, Nona?"
Jungkook terlihat khawatir dan memastikan. Ia takut perasaan Seolhwa semakin memburuk. Jungkook jadi menyesal membiarkan gadis itu berjalan sendirian ke tengah, seharusnya ia menemani, bukan sibuk main sendiri.
Seolhwa menggeleng pelan. Ia melirik ekspresi khawatir Jungkook, rasanya Seolhwa ingin tertawa keras. "Kita bisa ke tepi dulu jika Nona mau."
Dan benar saja, tawa Seolhwa pecah saat melihat wajah Jungkook ditambah nada kekhawatirannya itu, menggemaskan. "Kalau kita ke tepi terus menerus waktu kita akan habis percuma. Lagipula kapan aku bisa belajarnya kalau terus berpegangan di sana?"
Jungkook sedikit terkejut dengan respon si gadis. Hatinya sedikit lega saat mendengar dan melihat tawaan Seolhwa. "Nona mau kuajari?"
"Tentu saja. Aku datang bersamamu dan kau juga terlihat pandai seperti para petugas di sini. Jaga dan ajari aku sampai bisa, Jeon Jungkook."
Jungkook senang bisa dipercaya oleh orang-orang, apalagi oleh gadis cantik seperti Seolhwa, membuatnya semakin bersemangat. Di area ice skating itu Seolhwa menghabiskan waktunya bersama Jungkook. Tertawa hingga jatuh bersamaan. Sampai gadis itu lupa jika beberapa jam yang lalu hatinya dibuat sedih oleh Mingyu.
![](https://img.wattpad.com/cover/363250205-288-k250892.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Yore [M]
Детективи / Трилер[Mature] Seolhwa cukup sembrono dalam menggunakan masa remajanya. Jika ia tak mengikuti saran temannya untuk mengunduh aplikasi dating itu, mungkin saat ini hidupnya akan jauh lebih tenang. ❝Kalau berciuman saja aku tidak mau, rasanya tanggung. Tapi...